Asset Publisher

Asset Publisher

Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita untuk Hindari Penyakit Kritis

Inspirasi

Organ reproduksi menjadi salah satu bagian vital pada tubuh wanita yang penting untuk dijaga. Hal ini disebabkan karena organ reproduksi wanita memiliki peran penting dalam tubuh seperti dalam hubungan seksual, menstruasi, produksi dan perkembangan sel telur, kehamilan, hingga proses persalinan. Ada beberapa bagian organ reproduksi wanita yang penting dijaga kesehatannya, mulai dari vagina, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi, hingga ovarium atau indung telur.

 

Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi wanita

Menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah hal penting, terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Pasalnya, gangguan sistem reproduksi bisa berakibat fatal dan dapat meningkatkan risiko gangguan reproduksi. Dilansir dari Hello Sehat, berikut beberapa masalah yang mungkin terjadi ketika Anda tidak menjaga kesehatan reproduksi dengan baik:

1. Masalah kesuburan

Kesehatan reproduksi yang tidak dijaga dengan baik berisiko menyebabkan ketidaksuburan sehingga dapat mempersulit Anda untuk menghasilkan keturunan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan sebanyak 48 juta pasangan dan 186 juta individu di dunia mengalami masalah ketidaksuburan.

2. Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual juga menjadi ancaman ketika Anda tidak menjaga dan memerhatikan kesehatan reproduksi. Perilaku seperti seks tanpa kondom atau gonta-ganti pasangan dapat meningkatkan risikonya. Ada beberapa penyakit yang dapat timbul akibat kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan reproduksi seperti gonore (kencing nanah), trikomoniasis, klamidia, sifilis (raja singa), infeksi HPV, dan HIV.

 

Cara menjaga kesehatan reproduksi wanita

Menjaga kesehatan organ reproduksi sebenarnya bukanlah hal yang sulit dan dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan sederhana namun banyak orang yang masih belum memahami cara melakukannya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi:

1. Menjaga kebersihan alat reproduksi

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi adalah dengan memastikan alat kelamin selalu dalam keadaan bersih. Organ reproduksi intim yang tidak terawat dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin. Berikut cara menjaga kebersihan alat reproduksi yang mudah dilakukan:

  • Bersihkan alat kelamin setelah buang air kecil, serta sebelum dan setelah melakukan hubungan seksual.
  • Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  • Hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche yang dapat menyebabkan kulit iritasi.
  • Mengganti celana dalam setiap hari dan pastikan bahan celana yang digunakan dapat menyerap keringat dengan baik.

2. Menerapkan pola makan sehat

Usahakan seluruh makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah makanan sehat dan bergizi tinggi. Makanan bergizi dapat membantu tubuh memproduksi sel telur yang berkualitas. Zat gizi juga penting untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan reproduksi melalui pola makan sehat.

  • Hindari konsumsi lemak trans.
  • Penuhi kebutuhan protein dari sayur seperti kacang, tahu, serta biji-bijian.
  • Pilih karbohidrat yang kaya serat seperti gandum utuh, sayur, buah, dan kacang.
  • Minum multivitamin seperti asam folat.
  • Penuhi kebutuhan zat besi seperti dari bayam, kacang, labu, tomat, dan buah bit.

3. Hindari perilaku seks berisiko

Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi tetap sehat, Anda juga perlu menghindari perilaku seks berisiko. Selain mengurangi risiko infeksi menular seksual, cara ini juga mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Prinsip berhubungan seks yang aman tidak sebatas menggunakan kondom, berikut beberapa perilaku seks aman yang perlu Anda terapkan:

  • Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, atau KB IUD.
  • Tidak bergonta-ganti pasangan seks.
  • Menjaga kebersihan organ intim sebelum dan setelah seks.
  • Cek kembali riwayat seksual diri sendiri dan pasangan.
  • Melakukan tes penyakit kelamin secara berkala.

4. Periksa kesehatan reproduksi secara rutin

Kebanyakan orang baru memeriksakan kesehatan reproduksi ketika merencanakan kehamilan. Padahal organ reproduksi harus diperiksa secara rutin meski tidak sedang berencana hamil. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa muncul tanpa gejala di kemudian hari. Berikut jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang umum dilakukan:

  • Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count).
  • Pemeriksaan urine.
  • USG transvaginal atau abdominal.
  • Histerosalpingografi (HSG).
  • Tes penyakit kelamin, seperti tes sifilis dengan uji VDRL.
  • Pap smear.

5. Menjalankan pola hidup sehat

Gaya hidup sehat adalah kunci menjaga sistem reproduksi tetap sehat. Bukan hanya menjaga organ reproduksi, pola hidup sehat juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa pola hidup sehat yang bisa Anda terapkan, meliputi:

  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Istirahat yang cukup
  • Mengelola stress
  • Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit sehari

Berolahraga Secara Teratur Untuk Menjaga Kesehatan Reproduksi

6. Hindari aktivitas berdampak buruk

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, Anda juga perlu menghindari beberapa aktivitas buruk seperti merokok, mengonsumsi minuman alkohol, hingga penggunaan obat-obatan dan suplemen. Kebiasaan merokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur hingga mengganggu kesehatan rahim pada wanita. Sedangkan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan meningkatnya risiko gangguan ovulasi.

7. Basuh area kewanitaan dengan air hangat tanpa sabun

Alat reproduksi wanita dapat membersihkan diri secara alami sehingga Anda tidak perlu menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia tertentu. Penggunaan sabun berbahan kimia dapat mengganggu keseimbangan asam-basa di vagina.

Anda hanya perlu membilasnya dengan bersih menggunakan air mengalir dan pastikan setelah itu mengeringkannya secara menyeluruh dengan handuk bersih khusus atau tisu. Karena jika tidak dikeringkan dengan baik, area kelamin bisa menjadi lembap dan memicu pertumbuhan jamur.

8. Hindari produk pewangi untuk daerah kewanitaan

Ada berbagai macam produk pewangi untuk daerah kewanitaan seperti pembalut beraroma, semprotan vagina, hingga tisu beraroma. Hal ini perlu dihindari karena penggunaan produk pewangi tersebut ternyata berisiko menyebabkan iritasi pada daerah kewanitaan.

 

Penyakit yang sering menyerang kesehatan reproduksi

Menjaga kesehatan sistem reproduksi menjadi kewajiban bagi setiap wanita untuk menghindari berbagai penyakit yang tidak diinginkan. Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang kesehatan reproduksi wanita dilansir dari Siloam Hospitals:

1. Endometriosis

Endometriosis merupakan kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim. Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul.

Pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi dapat menyebabkan jaringan yang salah sehingga menyebabkan nyeri dan peradangan yang membesar, hingga membentuk kista. Pertumbuhan jaringan inilah yang dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat perlengketan, nyeri haid yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Cystitis

Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. Wanita rentan mengalami infeksi kandung kemih karena saluran kemih yang lebih pendek dibandingkan pria. 

Gejala penyakit ini ditandai dengan sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir berkemih, serta nyeri di bagian panggul. Gejala penyakit ini juga bisa menyebabkan sensasi terbakar ringan hingga nyeri yang cukup parah.

3. Mioma uteri

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding rahim yang terdiri dari otot dan jaringan fibrosa. Wanita pada usia subur biasanya mengalami kondisi ini. Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari seminggu, pendarahan menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, serta pembengkakan pada perut.

Menjaga Kesehatan Reproduksi Untuk Mencegah Penyakit Kritis

4. Kanker serviks

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di leher rahim yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (human papillomavirus). Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun, terutama yang sudah aktif secara seksual. Gejala umum yang biasanya dikeluhkan adalah perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan buang air besar, dan nyeri panggul.

5. HIV/AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Jika seorang wanita terkena HIV, maka dapat menularkan kepada pasangannya, janin yang dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan keganasan/kanker.

Penularan virus ini dapat terjadi melalui cairan tubuh seseorang yang mengidap HIV ke  tubuh orang lain dengan berbagai cara seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom, penggunaan alat suntik secara bersama-sama, transfusi darah, kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta saat hamil, persalinan, dan menyusui.

 

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit yang telah disebutkan di atas, tentunya Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat dan rajin membersihkan organ reproduksi dengan tepat. Selain itu, pastikan juga untuk memiliki asuransi kesehatan agar Anda tidak mengalami risiko finansial akibat penyakit yang menyerang organ reproduksi. Pasalnya penyakit yang menyerang alat reproduksi merupakan penyakit kritis yang membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengobatannya.

Anda bisa mendaftarkan diri ke Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang akan memberikan perlindungan bagi Anda dan keluarga dari berbagai penyakit kritis mulai stadium awal hingga akhir, salah satunya adalah kanker serviks. Selain itu, Asuransi Mandiri Secure CritiCare juga dapat memberikan manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar, manfaat tunai dijamin, dan pengembalian premi pada akhir masa asuransi.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://telemed.ihc.id/artikel-detail-730-Bagaimana-Menjaga-Organ-Reproduksi-Wanita-Yang-Benar.html
  • https://hellosehat.com/seks/menjaga-kesehatan-reproduksi/
  • https://ciputrahospital.com/10-cara-merawat-organ-reproduksi-wanita/
  • https://www.orami.co.id/magazine/cara-menjaga-alat-reproduksi
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/5-penyakit-yang-sering-menyerang-sistem-reproduksi-wanita