Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Eating Disorder Adalah Salah Satu Gangguan Mental yang Perlu Diwaspadai, Kenali Lebih Jauh Cara Mencegahnya!
Inspirasi

Dapat mengenali gejala awal menjadi langkah pertama yang sempurna untuk mengatasi gangguan kondisi kesehatan yang dimiliki. Kali ini, bahasan mengenai eating disorder akan jadi menu utama di dalam artikel ini. Eating disorder adalah serangkaian gangguan mental yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat atau tidak wajar.

Namun apakah hanya itu saja pembahasan mengenai kondisi ini? Tentu saja tidak. Sederet poin penting mengenai pemicu, jenis, diagnosis dan pengobatan, serta langkah pencegahan eating disorder yang dapat dilakukan akan Anda peroleh di artikel ini.

 

Penyebab atau pemicu munculnya eating disorder

Disampaikan dalam salah satu artikel di hellosehat.com, setidaknya terdapat empat pemicu atau penyebab munculnya eating disorder. Keempatnya dapat Anda cermati di bawah ini:

1. Faktor genetik

Gangguan makan dapat diwariskan dalam garis keturunan keluarga. Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang lebih mungkin mengalami gangguan mental ini jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi serupa. Studi lain dalam American Journal of Psychiatry tahun 2017 menyatakan adanya kelainan genetik khusus pada kromosom 12 pada orang dengan anoreksia, salah satu jenis gangguan makan yang ada di dunia.

2. Faktor biologis

Pemicu kedua adalah kondisi dari dalam tubuh, seperti gangguan hormon atau neurotransmitter atau zat kimia otak, kurangnya energi, dan asupan zat gizi yang tidak memadai. Studi yang ada dalam jurnal Neuropharmacology tahun 2012 menyatakan adanya perbedaan kadar serotonin pada orang yang mengalami anoreksia dengan orang yang tidak mengalami anoreksia.

3. Faktor psikologis

Selain kondisi fisik, pemicu munculnya eating disorder adalah faktor psikologis yang tengah dialami oleh seseorang. Faktor ini dapat menentukan kepuasan seseorang terhadap tubuh sendiri dan jika tidak berhasil diatasi dapat menyebabkan gangguan makan dalam jangka panjang. Beberapa kondisi psikologis yang dapat menjadi pemicu antara lain adalah perfeksionis, tidak puas dengan citra tubuh, dan mengalami gangguan kecemasan.

4. Faktor lingkungan sosial

Kondisi di sekitar Anda dapat menjadi faktor yang memicu munculnya gangguan makan secara kronis di tahap awal. Beberapa kondisi lingkungan yang wajib diwaspadai antara lain adalah stigma tentang berat badan, ejekan dari orang sekitar, merasa kesepian, dan tuntutan profesi.

 

Kenali jenis eating disorder dan dampaknya pada tubuh

Dilansir dari situs resmi Siloam Hospitals, setidaknya terdapat tiga jenis gangguan makan yang paling banyak dialami oleh masyarakat di dunia. Berikut penjelasannya:

1. Anoreksia

Kondisi anoreksia nervosa dapat ditandai dengan seseorang yang makan lebih sedikit daripada yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Anoreksia seringkali dikaitkan dengan gangguan kejiwaan, karena penderitanya terobsesi untuk menjadi lebih kurus.

Gejala awal penderita anoreksia adalah menunjukkan penurunan berat badan drastis, menyangkal rasa lapar, dan selalu mencari alasan untuk tidak makan. Dampaknya jelas, tubuh menjadi sangat kurus dan underweight sehingga membawa banyak risiko kesehatan.

2. Bulimia

Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan orang untuk makan dalam porsi yang lebih banyak dan frekuensi yang lebih sering. Namun demikian sebagai konsekuensi atas ketakutannya pada peningkatan berat badan, penderita bulimia akan memuntahkan makanannya kembali atau mengeluarkan makanan secara paksa.

Gejala awal yang muncul adalah ketidakmampuan mengontrol diri untuk makan dalam porsi besar dan frekuensi sering, lalu sering ke kamar mandi setelah makan untuk mengeluarkan makanannya. Jelas hal ini berdampak buruk untuk kondisi saluran pencernaan karena gerakan alami yang terjadi dipaksa untuk tidak terlaksana secara terus menerus.

3. Binge eating disorder

Binge eating disorder merupakan gangguan makan dengan ketidakmampuan kontrol diri untuk makan dalam porsi banyak namun penderitanya tidak memuntahkan atau mengeluarkan paksa makanan yang dikonsumsinya. Gejalanya adalah makan lebih cepat dari orang pada umumnya, kemudian makan hingga merasa sangat kenyang, jumlah makanan yang besar bahkan saat tidak lapar, bersembunyi saat makan karena malu dengan porsi makan yang dimiliki, serta merasa depresi setelahnya.

 

Diagnosis dan pengobatan eating disorder

Dilansir dari hellosehat.com, proses diagnosis dan pengobatan eating disorder dapat dilakukan melalui tiga proses berikut:

  1. Pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa penderita untuk mengesampingkan penyebab medis lain. Pemeriksaan ini akan melibatkan tes laboratorium.
  2. Evaluasi psikologis, dokter akan bertanya tentang pikiran atau perasaan yang dimiliki mengenai makanan dan kebiasaan makan penderita. Tidak jarang penderita akan diminta mengisi kuesioner penilaian diri psikologis.
  3. Tes lain, tes tambahan dapat dilakukan untuk melihat adanya komplikasi terkait gangguan makan yang diderita. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk menentukan kebutuhan gizi tubuh.

Diagnosis dan Pengobatan Eating Disorder

Setelah mengetahui cara diagnosis yang diterapkan, tahap berikutnya adalah terkait dengan pengobatan dan perawatan gangguan makan. Untuk pengobatan eating disorder juga akan terbagi menjadi tiga metode utama sebagai berikut:

  • Psikoterapi, untuk membantu penderita mengubah kebiasaan tidak sehat menjadi kebiasaan yang lebih sehat. Terapi ini meliputi terapi kognitif perilaku dan terapi dengan dasar keluarga yang melibatkan turun tangan orang tua.
  • Rawat inap, dilakukan ketika penderita mengalami malnutrisi sehingga dokter merekomendasikan rawat inap.
  • Obat-obatan, seperti antidepresan, anti kecemasan, dan obat lain yang dapat membantu mengatasi gejala depresi atau gangguan kecemasan lain yang memicu eating disorder.

Beberapa cara perawatan di rumah dapat dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari dokter. Namun hal ideal yang dapat dilakukan secara umum untuk membantu mengatasi eating disorder adalah sebagai berikut:

  • Menerapkan pola makan sehat yang dianjurkan dokter
  • Mengurangi kebiasaan mengisolasi diri dari orang lain
  • Belajar mencintai diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain
  • Menghindari keinginan untuk menimbang berat badan atau terlalu sering bercermin
  • Menghentikan penggunaan pil diet atau obat pencahar
  • Mengelola stres dengan olahraga atau melakukan aktivitas lain yang disenangi

 

Langkah pencegahan agar terhindar dari eating disorder 

Mengacu pada apa yang disampaikan dalam salah satu artikel alodokter.com, pencegahan eating disorder dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu:

1. Pencegahan mandiri

  • Menerapkan pola pikir yang sehat dan seimbang pada makan, berat badan, dan bentuk tubuh
  • Hilangkan pikiran bahwa berat badan dan bentuk tubuh menentukan kesuksesan dan kebahagiaan
  • Menanamkan pemahaman bahwa diet ketat dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Olahraga rutin

2. Pencegahan dari orang di sekitar

  • Biasakan makan bersama dan bicarakan pentingnya pola makan seimbang dengan porsi yang wajar
  • Luangkan waktu untuk bicara pada penderita bahwa gangguan makan sangat berbahaya dan bukan merupakan gaya hidup sehat
  • Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak dengan memuji penampilannya dan tidak mengejek tampilan fisik meski berupa candaan

Pencegahan Eating Disorder Dari Orang Sekitar

Memiliki pola hidup sehat jelas adalah hal yang didambakan semua orang sehingga dapat memiliki masa depan dengan kondisi tubuh yang prima. Namun demikian, harus disadari pula bahwa risiko eating disorder adalah risiko kesehatan yang dapat dimiliki semua orang, dan harus ditangani dengan bijak. Mengapa demikian? Sebab ketika tidak ditangani dengan cepat, eating disorder akan menjadi sebuah kebiasaan yang sangat tidak sehat dan meningkatkan risiko datangnya berbagai penyakit yang merugikan. Tidak hanya untuk tubuh Anda saja, namun juga untuk keadaan finansial yang terus menerus harus berhadapan dengan biaya kesehatan yang tidak kecil. Inilah alasan penerapan pola hidup sehat mutlak dilakukan sehingga kondisi tetap terjaga.

Memahami eating disorder idealnya diimbangi dengan informasi mengenai ragam produk asuransi kesehatan yang tepat sebagai salah satu cara memiliki kebiasaan hidup sehat yang baik dan mencegah risiko keuangan yang dapat muncul akibat berbagai penyakit. Asuransi kesehatan dari AXA Mandiri dapat mejadi persiapan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi tidak diinginkan di masa depan akibat berbagai risiko kesehatan. Jelas dengan penerapan pola makan yang memiliki kandungan gizi seimbang dan pola hidup sehat, kekhawatiran pada penyakit di masa yang akan datang dapat dikurangi. Namun untuk memberikan jaminan perlindungan di masa depan, tidak ada salahnya memiliki produk asuransi yang tepat bukan?

Semua manfaat dari asuransi kesehatan AXA Mandiri dapat Anda miliki sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803. Dapatkan proteksi dari beban biaya pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti yang diakibatkan oleh eating disorder, untuk Anda dan seluruh anggota keluarga dari AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko

 

Sumber:

  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-makan/penyebab-gangguan-makan/
  • https://www.alodokter.com/gangguan-makan
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kenali-gejala-dan-ragam-jenis-gangguan-makan-eating-disorders
  • https://hellosehat.com/mental/gangguan-makan/eating-disorder/