Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Pekerja Keras Memiliki Tingkat Stres Lebih Tinggi! Mengapa?
Inspirasi

Apakah Anda merupakan seorang pekerja keras? Memang menjadi pekerja keras baik untuk Anda demi meraih kesuksesan. Akan tetapi, ada kalanya menjadi pekerja keras mungkin tidak menjadi hal yang baik. Jangan sampai Anda menjadi salah satu kelompok pekerja keras yang memilih untuk melakukan hal ekstrem, yang justru akan berdampak negatif pada pikiran dan tubuh Anda. Walaupun Anda mungkin meraih berbagai prestasi di tempat kerja, namun pada akhirnya bekerja terlalu keras tanpa mempedulikan kondisi diri malah akan membuat Anda stres.

Baca alasannya kenapa pekerja keras lebih sering stres:

1. Bekerja melebihi kemampuan
Pekerja keras tidak jarang sampai ke titik ketika mereka bekerja sedikit terlalu keras. Anda sebenarnya tidak perlu menjadi berlebihan hanya semata ingin menjadi seorang pekerja yang diandalkan, misalnya sukarela menerima setiap proyek khusus yang dibebankan pada Anda. Menerima pujian terlalu sering membuat Anda mungkin takut pekerjaan melambat dan menyebabkan pujian itu terhenti.

Apalagi jika Anda mungkin tidak mengambil liburan yang dibutuhkan atau secara teratur, sehingga mengurangi waktu istirahat hanya demi menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna. Hal ini justru akan menyebabkan Anda mudah sakit. Jika Anda berada di titik saat pekerjaan menyebabkan stres berat dan menyebabkan Anda sakit sepanjang waktu, maka inilah waktunya untuk mengambil langkah mundur dan membuat beberapa perubahan.

2. Perfeksionis
Sebagian pekerja keras cenderung sangat kritis terhadap diri mereka sendiri. Kemungkinan mereka memakan waktu lebih lama hanya untuk menyelesaikan tugas, bahkan tidak sedikit dari mereka kembali melakukan beberapa tugas tertentu karena tidak pernah merasa pekerjaannya cukup sempurna. Hal ini tentunya justru menyebabkan kehilangan produktivitas dan meningkatkan stres. Apabila Anda terjebak dalam perangkap kesempurnaan, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menyadari bahwa Anda memiliki masalah.

Apabila Anda menunda menyerahkan tugas dengan alasan tidak sempurna dan terus menerus kembali melakukan pekerjaan yang sama, bahkan hingga Anda mengkritik diri sendiri, ini bisa menjadi tanda-tanda Anda telah masuk ke dalam perangkat kesempurnaan. Jadilah nyaman dengan fakta bahwa Anda tidak akan selalu mendapatkan sesuatu persis seperti anggapan Anda. Mintalah bantuan pada rekan Anda apabila tengah mengerjakan hal yang sukar.

3. Sering Dimanfaatkan rekan kerja
Pekerja keras ada juga yang memiliki kecenderungan terlalu baik saat bekerja secara tim. Sayangnya, baik sengaja ataupun tidak, rekan kerja Anda bisa memanfaatkan dengan meminta bantuan dan memberi pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka pada Anda. Apabila rekan kerja secara teratur memberikan proyek bertumpuk dan mengharapkan Anda untuk menyelesaikannya, maka sekarang adalah saatnya untuk Anda berhenti membiarkan orang lain menginjak-injak Anda. Beranilah untuk mengatakan tidak, putuskan batas-batas pekerjaan Anda sebelumnya. Dengan demikian, akan membuat lebih mudah untuk mengatur batas-batas sehingga menjadikan Anda lebih produktif.

Ketiga alasan utama tersebut kerap menjadikan seorang pekerja keras memaksakan diri hingga pada batas kesehatan tubuh dan psikologisnya. Hindari kondisi stres berlebihan hanya karena Anda ingin menjadi seorang pekerja keras. Penyakit akibat kondisi stres tidak hanya menggangu produktivitas, tetapi juga kestabilan finansial keluarga Anda. Buat langkah persiapan lebih awal Anda melalui asuransi kesehatan. Penyakit yang datang pun bisa berisiko berbahaya jika dibiarkan begitu saja dalam jangka waktu yang lama.

Terkait Aset

Terkait Aset