Makan dalam porsi besar, obesitas, konsumsi alkohol, dan merokok menjadi beberapa penyebab asam lambung naik. Biasanya, kondisi ini memiliki ciri-ciri umum seperti perut menjadi perih, mual, hingga sakit tenggorokan. Selain itu, penderita asam lambung sering merasakan rasa asam di lidah hingga sensasi terbakar di area dada dan perut ketika asam lambung naik tinggi.
Menurut Katadata.id, kadar asam lambung yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk tukak lambung, refluks asam, gastritis (maag), penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab asam lambung agar lebih mudah mencegah asam lambung kembali naik.
Menurut CNBC Indonesia, asam lambung merupakan cairan yang diproduksi oleh sel-sel lambung untuk membantu sistem pencernaan dan bertugas membunuh mikroorganisme yang membahayakan kesehatan. Namun, asam lambung juga bisa naik ke pangkal mulut bagian atas. Kondisi ini umumnya disebabkan karena asam lambung yang diproduksi secara berlebihan sehingga berimbas pada naiknya cairan tersebut ke kerongkongan.
Ketika fungsi kerongkongan terganggu, maka kerongkongan tidak akan menutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan gejala asam lambung. Kondisi melemahnya otot kerongkongan ini sering disebut gastroesophageal reflux disease atau lebih dikenal GERD.
Dilansir dari Katadata.id, ada beberapa penyebab asam lambung naik yang perlu Anda waspadai dan hindari yaitu:
Bagi Anda yang sering mengalami asam lambung naik, mungkin sudah tidak asing lagi dengan gejala-gejala umumnya seperti mual dan perut kembung. Namun ada beberapa ciri atau gejala asam lambung yang sering diabaikan dan sering membuat penanganan penyakit ini menjadi terlambat seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia berikut:
Ciri-ciri asam lambung naik yang paling sering terjadi adalah heartburn atau rasa panas di dada. Sensasi panas ini terjadi pada dada bagian tengah dan bisa menyebar dari perut hingga ke leher atau punggung. Selain panas, ada juga sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum.
Kondisi ini biasanya sering terjadi setelah makan, berbaring, dan saat membungkuk. Ketika asam lambung naik, jaringan yang ada di sepanjang kerongkongan atau esofagus bisa mengalami iritasi akibat paparan cairan asam ini.
Ketika asam lambung naik, biasanya penderita akan merasakan mual hingga ingin muntah. Bagi beberapa orang, asam lambung naik bahkan bisa sampai memuntahkan cairan bening atau kuning yang terasa amat pahit. Rasa mual ini terjadi akibat timbulnya nyeri hebat pada lambung dan ulu hati.
Baca juga: Makanan yang Bisa Anda Konsumsi untuk Atasi Tidur Mendengkur
Asam lambung yang naik ke kerongkongan juga bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Penderita yang terlalu sering mengalami GERD akan menunjukkan kondisi di mana dinding tenggorokan berwarna merah. Beberapa gejala lain yang timbul akibat asam lambung naik adalah radang atau sakit tenggorokan, berupa suara serak dan ada sensasi benjolan pada tenggorokan.
Makanan yang mengendap pada sistem pencernaan dan tidak langsung tercerna akan membuat produksi gas meningkat. Kondisi ini disebut acid reflux yang menimbulkan rasa perut kembung setelah makan. Jika sering dibiarkan, maka akan menimbulkan ciri-ciri asam lambung lainnya yang berbahaya bagi tubuh.
Perut yang terasa penuh akan mengeluarkan gas dalam bentuk sendawa. Kondisi ini berkaitan dengan peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori yang bertanggung jawab atas beberapa kasus tukak lambung.
Jika Anda sudah rajin sikat gigi namun masih memiliki bau mulut, maka bisa saja ini pertanda asam lambung yang naik. Bau mulut akibat asam lambung naik terjadi karena adanya pergerakan isi lambung ke kerongkongan.
Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat menimbulkan gejala rasa asam pada daerah mulut. Selain itu, rasa asam di mulut ini juga bisa dibarengi dengan rasa panas seperti sensasi terbakar pada tenggorokan.
GERD dapat diatasi dengan mengubah perilaku sehari-hari seperti menurunkan berat badan, tidak berbaring setelah makan, menjauhi makanan tertentu, termasuk buah yang asam, dan berhenti merokok. Anda juga bisa mengonsumsi beberapa tanaman herbal yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam lambung seperti jahe. Selain itu, penyakit ini juga dapat dicegah dengan berhenti mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, serta minuman beralkohol.
Ketika asam lambung menyerang, umumnya dokter akan memberikan obat untuk mengatasi asam lambung dan meredakan maag akibat asam lambung. Jika cara tersebut belum dapat mengatasi penyakit asam lambung, dokter bisa merekomendasikan untuk dilakukan pembedahan.
Baca juga: Berhenti Merokok untuk Cegah Risiko Sakit Jantung di Usia Muda
Tentunya pengobatan asam lambung memerlukan biaya yang tidak sedikit jika sudah sampai parah dan diharuskan dokter untuk dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, Anda juga perlu mempersiapkan risiko tersebut dengan memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah risiko finansial yang mungkin terjadi jika diharuskan untuk melakukan perawatan di rumah sakit saat sakit asam lambung menyerang.
Anda bisa memilih Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera - Solusi Perlindungan Kesehatan yang memberikan manfaat manfaat rawat inap dan rawat jalan sesuai polis asuransi. Silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803 untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap.
Sumber:
This page uses cookies to ensure you have the best experience. For further information regarding the information collected and used please see the Cookie Policy and Privacy Policy