Inspirasi Banner

Search Customer Service

Aset Penerbit

Alergi Debu: Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya dengan Baik 

Polusi udara yang tidak baik akhir-akhir ini bisa jadi pemicu alergi debu. Ada banyak penyebab dan gejala yang perlu diwaspadai. Begini mengatasinya!

02 Okt 2025

Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat: Mengatasi Tantangan Bullying dan Membangun Masa Depan Anak

Lingkungan sekolah yang aman dan positif sangat penting untuk perkembangan akademik dan emosional anak. Memahami faktor, dampak bullying, dan peran orang tua-guru membantu anak tumbuh percaya diri dan sehat secara menyeluruh.

30 Sep 2025

Cara Aman Berolahraga Demi Cegah Cedera Olahraga

Cedera olahraga bisa dicegah dengan persiapan dan penanganan yang tepat. Simak jenis cedera olahraga, tanda harus waspada, pertolongan pertama saat cedera olahraga, dan solusi kesehatannya.

25 Sep 2025

Sindrom Stevens-Johnson (SJS), Kondisi Langka yang Jadi Sorotan

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) jadi pembicaraan netizen sejak viralnya kondisi Bapak Jokowi. Apa sebenarnya SJS, gejala, dan cara pengobatannya?

23 Sep 2025

Sejarah, Daya Tarik, dan Tips Menyaksikan Pacu Jalur dengan Aman dan Nyaman 

Pacu jalur bukan sekadar lomba dayung, tetapi warisan budaya Riau yang sarat makna dan pesona. Temukan sejarah, fakta menarik, hingga tips menyaksikan pacu jalur dengan nyaman.

18 Sep 2025

Aset Penerbit

Hati-hati! Kolesterol Tinggi Juga Bisa Terjadi di Usia Muda

Inspirasi

Kolesterol merupakan gerbang dari segala penyakit kritis seperti jantung dan hipertensi. Namun, salah besar jika kita jika masih mengira kolesterol tinggi hanya dialami oleh orang tua.

Data dari Centers for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat, yang dikutip dari Kompas.com menyatakan hal yang cukup mengagetkan. Pada periode 2015-2016, lebih dari 12 persen orang dewasa muda usia 20 tahun ke atas memiliki kolesterol tinggi dengan level LDL (low density lipoprotein) lebih dari 240 mg/dL. Bahkan penyakit-penyakit kritis yang berpangkal dari kolesterol mulai menimpa kaum muda. Sebut saja diabetes dan obesitas yang kini banyak dialami anak-anak dan remaja.

Bila ditelaah dari kecenderungan beberapa penyakit kritis, kaum muda juga patut waspada. Ambil contoh stroke. Penyakit ini bisa menyerang sejak usia 20 tahun. Sekalipun, usia 65 tahun merupakan yang paling rentan.

 

Penyebab penyakit kritis

Kolesterol jahat mudah meningkat karena gaya hidup yang tak sehat, seperti terlalu banyak asupan lemak jenuh, kurang olahraga, dan merokok. Serupa dengan kanker payudara. Penyakit ini bisa menimpa wanita sejak remaja. Terlebih untuk perempuan yang aktif mengonsumsi alkohol dan rokok.

Merokok, cukup berpengaruh pada kenaikan LDL karena kandungan tar dan nikotin di dalamnya dapat merusak dinding pembuluh darah. Dilansir dari healthline.com, dokter Andrew Freeman yang juga direktur dari Cardiovascular Prevention and Wellness mengatakan kadar LDL tinggi dalam periode waktu yang lama akibat rokok dapat mengarah pada penyakit kardiovaskular.

Gaya hidup lainnya yang mendukung tingginya kolesterol adalah makan makanan dengan lemak tinggi, seperti makanan siap saji, makanan dari produk hewan berlemak tinggi, dan pop corn bermentega. Mengonsumsi makanan yang sembarangan dan tidak sehat seperti di atas, ditambah kurang aktif berolahraga, maka kolesterol tinggi dapat menghantui sejak usia muda.

 

Cara mencegah penyakit kritis

Untuk mengatasi tingginya kadar kolesterol di usia muda sebenarnya cukup mudah. Mulailah untuk biasakan mengonsumsi makanan-makanan yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol. Pertama, perbanyak makanan yang kaya serat larut. Biasanya makanan tersebut ada pada kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan apel.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (21/8/18) makanan yang mengandung serat larut yang tinggi bisa menyerap cairan empedu yang diproduksi hati untuk menghancurkan lemak. Dengan produksi cairan empedu yang lebih banyak, maka hati dapat bekerja menyerap kolesterol dari pembuluh darah lebih efektif sehingga kolesterol pun menurun.

Jenis kacang-kacangan yang dapat segera dicoba adalah kacang kedelai. Kacang kedelai memiliki protein yang tinggi dan mengandung isoflavon yang dapat menurunkan kolesterol. Konsumsi kedelai setiap hari setidaknya dalam sebulan mampu meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL.

Selanjutnya, makan banyak sayur dan buah yang kaya serat juga dapat membantu reduksi kolesterol. Ada pula minuman yang dapat membantu turunkan kolesterol asal dikonsumsi secara rutin, yaitu teh hijau.

Sebagai langkah antisipatif, solusi perlindungan yang terpercaya harusnya sudah dipertimbangkan. Karena ternyata pola hidup sehat saja belum lengkap tanpa adanya solusi perlindungan yang meliputi jaminan perlindungan terhadap risiko kesehatan dan penyakit kritis.

 

Sumber: Kompas.com