Inspirasi Banner

Aset Penerbit

Apa Kaitannya Jam Tidur yang Baik dengan Kesehatan Jantung?

Jam tidur yang baik dapat memengaruhi kesehatan tubuh, salah satunya dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes. Bagaimana bisa?

08 Okt 2024

Infeksi Ginjal Terjadi Karena Sering Menahan Buang Air Kecil?

Infeksi ginjal sering terjadi karena kebiasaan menahan buang air kecil hingga kurangnya minum air putih. Apa bahayanya bagi tubuh?

06 Okt 2024

Faktor Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasi Defisit Nutrisi

Defisit nutrisi jadi hal yang berbahaya jika dibiarkan dalam jangka panjang. Pahami penyebab serta cara mengatasinya dengan benar dan tepat.

02 Okt 2024

Jangan Dibiarkan, Mental Illness Bisa Mengundang Risiko Fatal!

Mental illness bisa menjadi masalah serius yang dapat mempengaruhi aspek mental dan fisik manusia. Pahami lebih lanjut tentang mental illness disini!

01 Okt 2024

Waspada! Ini Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan sangat signifikan, salah satunya risiko terkena sakit demam berdarah. Mari minimalisir dampaknya dengan lebih waspada.

28 Sep 2024

Aset Penerbit

Ingin Sehat? Jangan Lupa Bahagia

Inspirasi Berita

Kondisi pandemi saat ini memang dapat menjadi pemicu buruknya kesehatan mental. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, tidak sehatnya mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya merusak interaksi, menurunkan prestasi dan produktivitas kerja, mental yang tidak sehat juga akan menurunkan imunitas tubuh dan mengganggu kesehatan fisik.

Salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi adalah stres, apalagi dikala pandemi dan PSBB diberlakukan kembali seperti saat ini. Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental.

Studi PNI (cabang ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi) menunjukkan kondisi emosional seperti stres, takut, atau marah akan mengirimkan sinyal ke kelenjar utama dalam tubuh untuk memproduksi hormon seperti kortisol, adrenalin dan epinefrin. Sehingga, bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.

Bahagia itu menyehatkan
Setidaknya ada beberapa hormon yang akan diproduksi oleh tubuh ketika perasaan bahagia muncul, yaitu serotonin, dopamin, relaxin, dan oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah, mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun.

Bahkan menurut Berk LS dan rekan-rekannya dalam judul penelitian “Alternative Therapies in Health and Medicine 2001” menyebutkan bahwa tertawa lepas selama lima menit secara signifikan akan meningkatkan jumlah sel darah putih, sel-sel pembunuh kuman. Pada fakta lain yang disebutkan oleh Boldsky sebagaimana yang dikutip dari merdeka.com, setidaknya ada enam pengaruh rasa bahagia bagi kesehatan, yaitu:

  1. Rasa bahagia dengan tertawa akan menurunkan kadar hormon stres.
  2. Rasa bahagia dapat menyembuhkan sakit kepala yang disebabkan oleh stres.
  3. Rasa bahagia pada seseorang menghindari kram otot.
  4. Rasa bahagia dapat membuat jantung lebih sehat.
  5. Rasa bahagia akan mengurangi rasa lelah.
  6. Rasa bahagia membuat hidup lebih lama.

Sumber: Liputan6, Kompas.com, Merdeka.com, Kemenkes