Inspirasi Banner

Search Customer Service

Aset Penerbit

6 Langkah Cuci Tangan yang Benar untuk Jaga Kesehatan Tubuh

Tangan menjadi salah satu media yang menyebarkan berbagai risiko penyakit! Begini 6 langkah cuci tangan yang benar demi menjaga kesehatan tubuh.

20 Jun 2025

​Gagal Ginjal: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Cara Mencegahnya ​

Gagal ginjal menjadi salah satu penyakit kritis yang butuh banyak biaya, tenaga, pikiran, dan waktu untuk penyembuhannya. Ketahui cara mencegahnya!

19 Jun 2025

Inilah Rahasia Catatan Pengeluaran yang Menjaga Keuangan Keluarga Tetap Sehat 

Catatan pengeluaran adalah kunci utama menjaga kesehatan finansial keluarga dan menghindari stres akibat pengeluaran tak terduga. Pelajari langkah praktis mencatat keuangan serta pentingnya proteksi melalui asuransi jiwa.

18 Jun 2025

Ciri-Ciri Sakit Jantung di Usia Muda, Lakukan Pola Makan Sehat Ini

Banyak anak muda berusia 20-an menderita sakit jantung karena pola makan tidak sehat. Bagaimana ciri-ciri sakit jantung di usia muda?

17 Jun 2025

12 Tips Memilih Rumah Sakit untuk Proses Persalinan yang Nyaman

Ingin proses persalinan yang nyaman? Berikut tips memilih rumah sakit untuk proses persalinan yang baik bagi Anda, pasangan, dan calon bayi Anda.

16 Jun 2025

Aset Penerbit

Ingin Sehat? Jangan Lupa Bahagia

Inspirasi Berita

Kondisi pandemi saat ini memang dapat menjadi pemicu buruknya kesehatan mental. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, tidak sehatnya mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya merusak interaksi, menurunkan prestasi dan produktivitas kerja, mental yang tidak sehat juga akan menurunkan imunitas tubuh dan mengganggu kesehatan fisik.

Salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi adalah stres, apalagi dikala pandemi dan PSBB diberlakukan kembali seperti saat ini. Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental.

Studi PNI (cabang ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi) menunjukkan kondisi emosional seperti stres, takut, atau marah akan mengirimkan sinyal ke kelenjar utama dalam tubuh untuk memproduksi hormon seperti kortisol, adrenalin dan epinefrin. Sehingga, bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.

Bahagia itu menyehatkan
Setidaknya ada beberapa hormon yang akan diproduksi oleh tubuh ketika perasaan bahagia muncul, yaitu serotonin, dopamin, relaxin, dan oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah, mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun.

Bahkan menurut Berk LS dan rekan-rekannya dalam judul penelitian “Alternative Therapies in Health and Medicine 2001” menyebutkan bahwa tertawa lepas selama lima menit secara signifikan akan meningkatkan jumlah sel darah putih, sel-sel pembunuh kuman. Pada fakta lain yang disebutkan oleh Boldsky sebagaimana yang dikutip dari merdeka.com, setidaknya ada enam pengaruh rasa bahagia bagi kesehatan, yaitu:

  1. Rasa bahagia dengan tertawa akan menurunkan kadar hormon stres.
  2. Rasa bahagia dapat menyembuhkan sakit kepala yang disebabkan oleh stres.
  3. Rasa bahagia pada seseorang menghindari kram otot.
  4. Rasa bahagia dapat membuat jantung lebih sehat.
  5. Rasa bahagia akan mengurangi rasa lelah.
  6. Rasa bahagia membuat hidup lebih lama.

Sumber: Liputan6, Kompas.com, Merdeka.com, Kemenkes