Temukan semua berita, inspirasi, newsletter terbaru dari AXA Mandiri
Jam tidur yang baik dapat memengaruhi kesehatan tubuh, salah satunya dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes. Bagaimana bisa?
Infeksi ginjal sering terjadi karena kebiasaan menahan buang air kecil hingga kurangnya minum air putih. Apa bahayanya bagi tubuh?
Defisit nutrisi jadi hal yang berbahaya jika dibiarkan dalam jangka panjang. Pahami penyebab serta cara mengatasinya dengan benar dan tepat.
Mental illness bisa menjadi masalah serius yang dapat mempengaruhi aspek mental dan fisik manusia. Pahami lebih lanjut tentang mental illness disini!
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan sangat signifikan, salah satunya risiko terkena sakit demam berdarah. Mari minimalisir dampaknya dengan lebih waspada.
Makan Daging Kambing Bisa Tingkatkan Libido, Mitos atau Fakta?
Daging kambing adalah salah satu menu olahan populer di Indonesia. Salah satu bentuk olahan yang paling populer dari hewan berkaki empat tersebut adalah sate dan sup. Deretan warung sate dan sup kambing pun bertebaran di sepanjang jalan. Kepopuleran daging kambing sebagai santapan beriringan dengan mitos-mitos yang menyertainya, salah satunya adalah daging kambing bisa meningkatkan libido seseorang.
Salah satu senyawa yang mempengaruhi libido adalah zat besi. Namun banyak ahli dan penelitian ilmiah yang membantah daging kambing bisa meningkatkan libido karena kadar zat besinya masih lebih rendah dibandingkan tiram. Merujuk kepada "Journal of the Fisheries Research Board of Canada", dalam 100 gram tiram terdapat 6 mg zat besi. Di sisi lain kandungan zat besi daging kambing lebih rendah dibandingkan tiram dan daging sapi. Menurut United States Department of Agriculture (USDA) dalam 100 gram daging kambing mengandung 1 miligram zat besi. Sedangkan daging sapi mengandung 2,8 mg zat besi.
Meski kandungan lemak, protein dan zat besi dari daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, bukan berarti kita bisa menikmati kelezatan daging kambing secara berlebihan. Selain membatasi jumlah konsumsi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara mengolahnya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyantap daging kambing:
Konsumsi terlalu banyak daging justru bisa menimbulkan masalah. Mengutip dari hellosehat.com, porsi konsumsi daging kambing sebaiknya tidak lebih dari 50-70 gram/hari atau 350–500 gram/minggu.
Agar seimbang, jangan lupa melengkapi santapan Anda dengan sayur dan buah seperti apel, oatmeal, jeruk, dan wortel. Kandungan serat dari sayur serta buah tersebut mampu membantu tubuh mengikat kolesterol di usus halus. Dengan cara itu Anda bisa menurunkan kadar kolesterol yang tinggi akibat asupan lemak jenuh.
Hindari memasak daging kambing dengan cara digoreng karena menggoreng bisa tingkatkan kadar lemak pada daging. Sebagai gantinya, olah daging kambing dengan cara dibakar, dipanggang, disatai, atau dibuat sup. Janga lupa juga untuk menghindari penggunaan santan dan garam yang berlebihan. Pastikan juga untuk membuang lemak pada daging sebelum mengolahnya.
Itulah beberapa fakta dan tips untuk menikmati kelezatan daging kambing. Nah, agar lebih jelas mana fakta dan mana mitos kesehatan lainnya, telusuri informasinya dan pastikan Anda sudah memiliki Teman Sejati, yaitu Emma yang akan mendampingi dan memberikan solusi perlindungan terutama kesehatan. Kunjungi website AXA Mandiri untuk mendapatkan informasi solusi perlindungan lainnya, atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.
Sumber: Halodoc, CNN Indonesia, Hellosehat, Kompas
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi