Aset Penerbit

Promo Page

Share this promo

Saya Berminat

Field ini diperlukan.

Field ini diperlukan.

Field ini diperlukan.

Field ini diperlukan.

Field ini diperlukan.

Field ini diperlukan.

Teks untuk mengidentifikasi Segarkan CAPTCHA

Aset Penerbit

Perubahan Gaya Hidup YOLO Jadi YONO, Begini Menerapkannya!

Inspirasi

Istilah You Only Live Once (YOLO) sempat menjadi mantra gaya hidup yang populer di kalangan generasi muda. YOLO mendorong untuk menikmati hidup sepenuhnya, tanpa batas, dan tanpa penyesalan. Namun, seiring berjalannya waktu, gaya hidup YOLO yang cenderung konsumtif dan impulsif mulai ditinggalkan.

Kini, muncul tren baru yang menawarkan pendekatan hidup yang lebih bijaksana dan berkelanjutan yaitu You Only Need Once (YONO). YONO adalah filosofi hidup yang menekankan pada kesederhanaan, keberlanjutan, dan fokus pada apa yang benar-benar penting. 

Perubahan gaya hidup YOLO menjadi YONO

Di kalangan anak muda, ada fenomena yang menarik perhatian, terutama bagi mereka yang berada di generasi Z. Gaya hidup Gen Z terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, salah satu tren terbaru yang muncul pada awal tahun 2025 adalah YONO atau You Only Need One.

Konsep ini menjadi respons terhadap pola konsumsi yang lebih boros di masa lalu, seperti YOLO (You Only Live Once) dan budaya flexing yang memprioritaskan kemewahan. Gaya hidup YONO sendiri mengedepankan prinsip kesederhanaan, efisiensi, dan keberlanjutan dalam menjalani hidup. Prinsip ini benar-benar berbanding terbalik dengan YOLO dan diprediksi akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Dilansir dari RRI, konsep YONO pertama kali digagas oleh sekelompok pemuda asal Korea Selatan, termasuk Choi Ye-Bin yang berusia 27 tahun. Melalui pencatatan rutin semua pengeluaran seperti tagihan listrik, air, dan kebutuhan sehari-hari, Choi Ye-Bin merenungkan cara untuk memprioritaskan pengeluarannya sekaligus mempertimbangkan dampak perubahan ekonomi jangka panjang.

Gaya hidup YOLO mengajak kita untuk menikmati hidup saat ini tanpa rasa takut mengambil risiko, sementara YONO menempuh pendekatan yang lebih berhati-hati dan terencana, terutama dalam hal finansial. Gaya hidup YONO tidak hanya menghemat uang namun juga pada nilai keberlanjutan. Dengan memilih produk yang multifungsi atau meminimalkan pembelian yang tidak penting, menerapkan gaya hidup YONO tidak hanya mengurangi pengeluaran tetapi juga dampak buruk terhadap lingkungan.

Tren ini muncul sebagai respons terhadap berbagai tekanan ekonomi, seperti inflasi yang meningkat, pendapatan yang stagnan, dan ketidakpastian akan masa depan. Generasi muda mulai meninggalkan kebiasaan konsumtif yang tidak terencana dan beralih ke pola hidup lebih hemat serta bijaksana.

Perbedaan YOLO dan YONO

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, gaya hidup YOLO mendukung Anda untuk mengutamakan kepuasan instan dan pengalaman tanpa batas, sedangkan gaya hidup YONO justru menawarkan pendekatan yang jauh lebih terkendali. Gaya hidup YOLO juga sering kali memotivasi pembelian barang-barang mewah atau kegiatan yang berorientasi pada kesenangan semata, sebaliknya YONO menekankan pentingnya memilih hal-hal yang benar-benar memiliki nilai guna jangka panjang.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada prioritas. Ketika Anda ingin mengadopsi gaya hidup YONO, maka Anda akan lebih memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan mendasar seperti makanan sehat, pakaian multifungsi, atau investasi kecil-kecilan, dibandingkan menghabiskannya untuk barang atau pengalaman yang bersifat sementara. Misalnya, pengeluaran untuk makan di restoran mahal mulai bergeser ke makanan praktis dari toko swalayan atau produk siap saji yang ekonomis tetapi tetap bergizi.

Tren ini juga mengubah pola belanja fashion dan kecantikan. Jika sebelumnya barang branded menjadi simbol status, kini produk yang multifungsi dan terjangkau seperti pakaian reversibel atau kosmetik dengan banyak manfaat semakin diminati. Outlet dan merek specialty retailer of private label apparel (SPA) juga semakin populer karena menawarkan harga kompetitif dengan kualitas memadai.

Manfaat menerapkan gaya hidup YONO

Perubahan gaya hidup YOLO menjadi YONO bukan tentang menjalani hidup tanpa batas, melainkan hidup dengan batasan yang memiliki makna. Dilansir dari Antaranews, berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menerapkan gaya hidup YONO.

1. Gaya hidup lebih hemat

Menerapkan gaya hidup YONO dapat mendorong Anda untuk mulai beralih ke pola konsumsi yang lebih hemat, dengan pengelolaan keuangan yang ketat di tengah tantangan tingginya biaya hidup saat ini.

2. Hidup lebih terarah

Gaya hidup YONO menekankan Anda untuk fokus pada kebutuhan utama. Dengan begitu, Anda dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu sehingga hidup menjadi lebih terorganisir dan bermakna.

3. Keuangan lebih stabil

Prinsip YONO membantu mengelola keuangan dengan bijak, mengurangi pengeluaran impulsif, dan meningkatkan kemampuan untuk menabung atau berinvestasi. Jika mulai diterapkan dalam kehidupan, tentu gaya hidup YONO membuat keuangan Anda lebih stabil dan membantu mempersiapkan masa depan dengan lebih matang.

4. Kualitas hidup yang lebih baik

Dengan mengutamakan kualitas daripada kuantitas, baik dalam barang maupun pengalaman, Anda juga dapat menikmati hidup yang lebih bermakna dan lebih baik.

5. Meningkatkan kesadaran diri

Gaya hidup YONO juga mendorong Anda untuk lebih memahami apa yang benar-benar penting dalam hidup, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang sesuai dengan nilai dan prioritas hidupnya.

Perlu diketahui juga bahwa mengadopsi gaya hidup YONO tidak hanya membawa manfaat bagi Anda secara individu. Namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Semakin banyak orang yang memilih hidup dengan lebih bermakna, semakin besar pula peluang terciptanya lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung kehidupan bersama.

Cara menerapkan perubahan gaya hidup YONO

Menjalani hidup dengan prinsip YONO membutuhkan perubahan pola pikir dan kebiasaan. Anda bisa mencobanya perlahan dan memulainya dengan langkah kecil yang sederhana. Fokusnya bukan soal menahan diri dari hal-hal yang membuat bahagia, namun lebih ke menentukan prioritas dan memilih sesuatu untuk jangka panjang. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan perubahan gaya hidup YONO.

1. Prioritaskan kebutuhan esensial, bukan keinginan

Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan dulu pada diri Anda sendiri, apakah ini benar-benar dibutuhkan? Jika jawabannya tidak, maka lebih baik untuk menahan diri.

2. Pilih kualitas dibanding kuantitas

Prioritaskan pengeluaran untuk hal-hal yang benar diperlukan dan fokus pada barang atau pengalaman yang memberi nilai jangka panjang. Investasi pada barang berkualitas lebih baik daripada beli banyak barang murah yang gampang rusak.

Misalnya, lebih baik punya satu sepatu yang awet bertahun-tahun daripada beberapa sepatu murah yang cepat jebol. Anda juga bisa membeli barang thrifting yang masih bagus bahkan branded. Saat memilih pakaian, pertimbangkan model yang bisa digunakan untuk berbagai acara atau memiliki fungsi ganda.

3. Bijak dalam mengelola keuangan

Catat pengeluaran dan buat prioritas, serta pastikan uang dialokasikan untuk kebutuhan penting seperti tabungan, investasi, dan dana darurat. Dengan mengalihkan pengeluaran untuk jangka panjang, Anda dapat meningkatkan kestabilan finansial, karena gaya hidup YONO bukan hanya tentang hemat, namun juga tentang persiapan masa depan. 

4. Perhatikan dampak lingkungan

Kurangi kebiasaan beli barang sekali pakai atau yang cepat rusak. Pilih produk yang ramah lingkungan atau berkontribusi pada keberlanjutan, dan bisa digunakan dalam waktu lama. Misalnya menggunakan tas belanja kain dibanding plastik sekali pakai atau pilih merek lokal yang mendukung etika produksi. Selain lebih hemat, kebiasaan ini juga lebih baik untuk bumi.

5. Memaksimalkan penggunaan teknologi

Gunakan aplikasi belanja yang menawarkan diskon, poin hadiah, atau cashback. Ini manjadi cara cerdas untuk menghemat pengeluaran sekaligus mendapatkan keuntungan tambahan. Belanja dalam jumlah besar sekaligus juga menjadi strategi yang efektif untuk mengurangi biaya pengiriman.

6. Gaya hidup minimalis

Adopsi gaya hidup minimalis dengan hanya memiliki barang-barang dengan nilai guna yang tinggi juga menjadi salah satu cara menerapkan gaya hidup YONO. Prinsip ini tidak hanya membantu mengurangi pengeluaran tetapi juga memberikan ruang lebih di rumah dan membuat kehidupan menjadi lebih teratur.

7. Fokus pada kesehatan mental & kebahagiaan jangka panjang

Gaya hidup YONO bukan hanya soal keuangan, namun juga soal keseimbangan hidup. Jangan tergoda terus-terusan ikut tren atau FOMO. Cari kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang memberi dampak positif untuk kesehatan mental.

Dengan langkah-langkah ini, perubahan gaya hidup YOLO menjadi YONO bisa terasa lebih ringan dan konsisten. Perlu diingat juga bahwa yang terpenting bukan seberapa banyak yang dimiliki, tapi seberapa berguna dan berarti hal-hal yang dimiliki dalam hidup.

Ikut tantangan “No Buy 2025 Challenge” demi persiapan dana pensiun

Di penghujung tahun lalu, media sosial ramai menyerukan tren “No Buy 2025 Challenge” sebagai aksi menanggapi kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2025. No Buy 2025 Challenge sendiri merupakan gerakan untuk mengurangi pengeluaran dan konsumsi berlebihan terhadap barang atau jasa.

Uniknya, ide tantangan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran finansial, di mana peserta diharapkan lebih bijaksana dalam mengelola uang dan mengalokasikan uang tersebut untuk hal-hal yang lebih penting, salah satunya untuk mempersiapkan dana pensiun.

Dengan mengikuti tantangan “No Buy 2025 Challenge”, bukan tidak mungkin Anda bisa mempersiapkan dana pensiun dengan matang. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara menerapkan “No Buy 2025 Challenge” demi mempersiapkan dana pensiun.

1. Buat daftar belanja dan susun rencana keuangan secara rinci

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengikuti “No Buy 2025 Challenge” untuk mempersiapkan dana pensiun adalah dengan membuat rencana keuangan dengan rinci. Mulailah dengan membuat daftar larangan belanja dan apa saja pengeluaran yang dibutuhkan. Dengan begitu, Anda akan lebih tahu aliran kas keluar dan masuk sehingga bisa mempersiapkan dana pensiun lebih baik. Pastikan juga Anda tidak mengeluarkan lebih dari apa yang sudah direncanakan agar kesehatan keuangan tetap baik.

2. Mulai menabung dan berinvestasi

Ketika menerapkan No Buy 2025 Challenge, Anda bisa menghemat banyak pengeluaran yang tidak penting, sehingga nantinya dana tersebut bisa dialihkan ke tabungan dan investasi. Semakin dini Anda mulai menabung dan berinvestasi, semakin banyak waktu yang dimiliki untuk mencapai target dana pensiun.

Pilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi. Jangan lupa juga untuk diversifikasikan portofolio investasi, kemudian evaluasi portofolio investasi secara berkala. Pastikan portofolio investasi Anda masih sesuai dengan tujuan dan profil risiko. 

3. Persiapkan sedini mungkin

Mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin akan sangat bermanfaat bagi masa depan. Pasalnya, Anda jadi memiliki lebih banyak waktu untuk menabung. Misalnya, Anda berencana untuk pensiun di umur 55 tahun, sedangkan sejak Anda bekerja di usia 23 tahun, Anda sudah mulai menyisihkan dana pensiun. Maka, Anda memiliki rentang waktu 32 tahun untuk menyiapkan uang pensiun.

Oleh karena itu, jika Anda belum mempersiapkannya, mulai sekarang juga karena tidak ada kata terlambat untuk mulai mempersiapkan dana pensiun. Anda bisa mulai mempersiapkannya dengan menerapkan No Buy 2025 Challenge hari ini.

4. Pertimbangan untuk mendaftar ke perusahaan DPLK atau asuransi

Dengan melakukan perubahan gaya hidup dan mengikuti No Buy 2025 Challenge tentu Anda nantinya memiliki dana sisa yang bisa Anda gunakan untuk mempersiapkan pensiun. Untuk mempersiapkan dana pensiun, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan untuk mendaftar ke dalam program pensiun yang ditawarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang biasanya dikelola bank atau perusahaan asuransi.

DPLK sendiri diperlukan untuk menutupi biaya hidup yang semakin tinggi serta mempertahankan gaya hidup di masa pensiun nanti.  Bagi yang ingin mendaftar ke dalam program DPLK, Anda bisa mendaftarkan diri ke dalam program Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri.

Program ini diperuntukan bagi Anda yang ingin mengoptimalkan rencana pensiun. Dengan nilai setoran minimal mulai dari Rp100 ribu, Anda sudah bisa menikmati hari tua yang lebih sejahtera dan nyaman. Dengan mendaftar ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri, Anda juga bisa melakukan penarikan iuran sebagian 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan setiap penarikan maksimal sebesar 50% dari akumulasi iuran sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya untuk modal usaha atau kebutuhan darurat lainnya selama mempersiapkan dana pensiun.

Untuk mendaftarkan diri ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK dari AXA Mandiri. Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi kesehatan dengan Life Planner AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.


Sumber:

  • https://www.rri.co.id/lain-lain/1251879/mengenal-gaya-hidup-yolo-yang-kini-berganti-yono
  • https://www.detik.com/jateng/berita/d-7736994/selamat-tinggal-yolo-kini-yono-jadi-tren-gaya-hidup-2025-para-gen-z
  • https://qmfinancial.com/2025/01/gaya-hidup-yolo-dan-yono/#gaya-hidup-yolo-vs-yono-apa-maksudnya
  • https://www.antaranews.com/berita/4583710/perubahan-gaya-hidup-dari-yolo-ke-yono-pilihan-hidup-yang-lebih-baik
  • https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/31/161500665/ikut-no-buy-2025-challenge-apa-saja-yang-sebaiknya-tidak-dibeli-tahun-depan?page=all
  • https://rri.co.id/hiburan/1228258/viral-simak-cara-main-no-buy-2025-challenge
  • https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250110201445-83-1185988/tips-mempersiapkan-dana-pensiun-agar-tua-tak-merana
  • https://pina.id/artikel/detail/9-cara-mengelola-keuangan-agar-bisa-siapkan-dana-pensiun-oh49xpek92v
  • https://pina.id/artikel/detail/tips-mempersiapkan-keuangan-menjelang-pensiun-lkqz0c7e7q7