Aset Penerbit

Aset Penerbit

Hal Penting Terkait Literasi Keuangan, Simak Penjelasan Detailnya di Sini!

Inspirasi

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan fitur, risiko, hak, dan kewajiban terkait jasa keuangan, menjadi hal mendasar untuk masyarakat modern. Hal ini disebut dengan literasi keuangan dan perannya masif untuk menjamin kestabilan kehidupan manusia.

Idealnya, tingkat literasi keuangan yang dimiliki seseorang harus berada pada titik tertentu sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan sektor keuangan diri sendiri. Namun mengacu pada data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022 lalu, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sebesar 49,68% saja, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 85,1%. Data ini dilansir dari salah satu artikel di website resmi OJK.

Memang, angka ini tercatat lebih baik dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan survei serupa pada tahun 2016. Namun hal ini tetap harus disikapi secara bijak agar tingkat literasi keuangan semakin baik kedepannya.

 

Apa itu literasi keuangan? Kenapa penting untuk dipahami?

Sekilas telah disebutkan mengenai pengertian sederhana dari literasi keuangan. Mengacu pada apa yang didefinisikan oleh Otoritas Jasa Keuangan, literasi keuangan ini adalah ilmu, keahlian, dan keyakinan yang mempengaruhi tingkah laku manusia sebagai bentuk peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan sehingga tercapainya kesejahteraan hidup.

Pemahaman konsep literasi keuangan menjadi penting sebab konsep ini dianggap sebagai salah satu fondasi dalam kehidupan agar melek secara finansial. Idealnya, jika masyarakat memiliki tingkat literasi yang tinggi, maka kemampuan untuk mencapai tujuan keuangan dalam hidupnya juga semakin baik.

Mulai dari pengelolaan tabungan, dana pensiun, penggunaan utang dengan benar, mengelola bisnis, dan sebagainya, semua dapat dilakukan dengan lebih baik jika memiliki literasi keuangan yang lebih baik pula. Seorang dengan literasi yang tinggi di bidang keuangan cenderung tidak menemukan masalah finansial di masa yang akan datang.

 

Mengenal tingkatan literasi keuangan secara umum

Salah satu artikel dari qmfnancial.com, mengutip informasi yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan setidaknya terdapat empat tingkatan dalam literasi keuangan. Tingkatan ini menjadi ukuran pemahaman seseorang terkait konsep tersebut sehingga dapat menjadi acuan yang jelas.

1. Well literate

Menjadi tingkat tertinggi dari literasi keuangan, seseorang pada tingkat ini memiliki pengetahuan dan keyakinan terkait produk dan jasa keuangan. Pada tahap ini, pemahaman terkait cara menerapkan fitur, manfaat, risiko, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan sudah demikian baik. Idealnya orang dalam tingkat ini dapat membuat pertimbangan dan mengambil keputusan sesuai dengan apa yang kondisi dan apa yang diinginkannya.

2. Sufficient literate

Pada tingkat kedua ini, pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki berada pada area lembaga jasa keuangan, termasuk produk keuangan dan jasa keuangan yang ditawarkan. Orang dengan tingkat sufficient literate memahami fitur, manfaat risiko, hak, dan kewajiban, terkait produk tersebut. Yang membedakan dengan tingkat pertama dengan tingkat ini adalah belum adanya penerapan yang benar-benar riil dari pengetahuan yang dimiliki.

3. Less literate

Pada tingkat less literate, seorang hanya memiliki pengetahuan terkait lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan yang tersedia saja. Pemahamannya tidak disertai dengan fitur hingga manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan produk keuangan tersebut.

4. Not literate

Tingkatan terakhir disebut dengan not literate. Tingkat ini merupakan golongan orang-orang yang belum menyadari pentingnya pengetahuan terkait lembaga jasa keuangan, termasuk produk dan jasa yang disediakannya. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini tidak memahami dan tidak memiliki keterampilan memanfaatkan produk dan jasa keuangan yang tersedia.

Jika melihat empat tingkatan ini, berada di tingkat mana Anda sekarang?

 

Melek keuangan dapat dimulai dengan cara sederhana

Dilansir dari mediaasuransinews.co.id, beberapa cara dapat dilakukan oleh seseorang untuk melek keuangan. Langkahnya cukup sederhana, hanya saja Anda harus disiplin dalam menjalankannya dalam kehidupan setiap hari.

1. Miliki catatan keuangan

Catatan keuangan adalah berkas yang sederhana namun bisa berperan besar dalam kedisiplinan dan penerapan ilmu yang Anda miliki terkait keuangan. Berkas ini dapat membantu mengetahui berapa total pemasukan, pengeluaran, dan apa saja pos penggunaan uang yang Anda miliki.

Dapat dimudahkan dengan banyak aplikasi terkini, urusan rutin pencatatan dapat berjalan dengan jauh lebih praktis. Setiap akhir bulan, atau secara rutin, lakukan evaluasi dan bandingkan dengan bulan-bulan  sebelumnya. Dengan demikian Anda akan memiliki pengelolaan keuangan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

2. Kebutuhan atau keinginan?

Seorang dengan literasi keuangan yang baik dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dua hal ini sering menjadi masalah untuk golongan masyarakat yang belum memiliki literasi yang baik sehingga Anda wajib dapat membedakan keduanya.

Untuk menentukan apakah sebuah hal merupakan keinginan atau kebutuhan, Anda dapat membuat alokasi pengeluaran, Misalnya saja, 70% gaji untuk biaya hidup, dan 30% sisanya sebagai tabungan. Atau cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melihat seberapa besar Anda memerlukannya. Ketika menginginkan sesuatu, tahan untuk tidak membelinya selama beberapa hari. Jika keinginan tersebut hilang, maka bisa jadi hal tersebut bukan sesuatu yang wajib dibeli dan menjadi kebutuhan.

3. Tidak anti pada produk dan jasa keuangan

Jika dilihat dari hasil survei yang disebutkan di atas, tingkat inklusi keuangan berada di angka lebih dari 76%. Maka artinya ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sudah cukup luas.

Namun demikian, tidak sedikit yang memiliki stigma negatif pada berbagai produk jasa keuangan. Sederhana, misalkan orang-orang pemegang kartu kredit yang dianggap selalu dikejar utang dan memiliki beban besar. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Sebelum menyatakan sikap pada produk atau jasa keuangan, pastikan Anda mengetahui secara detail konsep dasarnya. Dengan begini, Anda bisa menentukan apakah produk atau jasa keuangan tersebut cocok atau tidak dengan prinsip Anda.

4. Memiliki kesadaran pentingnya berinvestasi

Investasi, satu kata dengan makna yang beragam bagi banyak orang, menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan. Investasi dapat melindungi uang dari inflasi, meningkatkan nilai uang, menambah penghasilan, serta mempersiapkan masa depan.

Generasi yang melek keuangan akan menjadikan investasi sebagai sebuah gaya hidup. Pemahaman yang baik pada produk investasi berguna sebagai landasan untuk mengambil keputusan yang bermanfaat bagi masa depan.

5. Dana darurat dan dana pensiun

Memiliki kebiasaan menabung menjadi hal yang baik untuk dilakukan. Namuni, generasi yang memiliki literasi keuangan pada tingkat baik akan paham bahwa menabung tidak hanya ditujukan untuk mewujudkan keinginan konsumtif karena dana darurat dan dana pensiun juga penting.

Dana darurat idealnya berjumlah tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Bentuknya berupa uang tunai yang mudah diambil ketika dibutuhkan. Sedangkan dana pensiun besarannya akan tergantung pada pengeluaran tahunan dan waktu harapan hidup. Anda dapat mengikuti program dana pensiun di lembaga keuangan untuk mengumpulkannya.

6. Selalu perbarui informasi keuangan

Perkembangan jenis produk dan jasa keuangan akan selalu terjadi dari waktu ke waktu. Agar tetap memiliki data yang relevan, Anda wajib mengikuti perkembangan ini dari waktu ke waktu. Adaptasi pada perubahan akan lebih mudah dilakukan, sehingga Anda menjadi lebih fleksibel pada dinamika keuangan secara umum.

7. Mengedukasi orang di sekitar Anda

Cara terakhir yang ada di daftar paham literasi keuangan adalah dapat mengedukasi orang di sekitar Anda. Tidak hanya disimpan untuk diri sendiri saja, tapi ilmu untuk literasi keuangan ini dapat dibagikan dan diimplementasikan oleh orang lain sehingga dapat membawa manfaat yang lebih besar.

Memang hal ini akan cukup menantang. Namun dengan keterbukaan akses pada media sosial dan berbagai platform konten, sebenarnya edukasi dapat dengan mudah dilakukan. Selama semua informasi yang disajikan adalah berupa fakta yang memiliki dasar jelas, maka membagi ilmu keuangan tidak akan memberikan efek negatif apapun.

 

Manfaat literasi keuangan untuk Anda

Dilansir pada jurnal.id, manfaat dari literasi keuangan akan dirasakan jangka panjang. Pertama tentu adalah menaikkan tingkat literasi keuangan ke tahap selanjutnya, yang artinya seseorang akan mendapatkan pemahaman lebih baik pada konsep finansial dan optimasi produk keuangan yang tersedia. Kemudian, orang yang memiliki literasi keuangan yang baik akan dapat menggunakan produk keuangan atau layanan jasa keuangan dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan setiap manfaat dan benefit yang dapat diperolehnya.

Manfaat Literasi Keuangan

Pemahaman pada konsep ini, dan tentu saja kemampuan menerapkannya, dapat membantu seseorang dalam mengelola dan mengambil peluang yang ada guna mendapatkan benefit untuk kesejahteraan di masa depan.

Untuk dapat memiliki literasi keuangan yang baik, salah satu hal yang perlu Anda pahami adalah pentingnya produk keuangan yang ada dan dapat dimiliki. Seperti halnya investasi, asuransi, khususnya asuransi jiwa, juga menjadi salah satu produk yang sangat baik untuk dimiliki. Terlebih untuk Anda yang memang memiliki risiko besar dalam aktivitas sehari-hari dan perlu perlindungan finansial untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan di masa depan.

Dengan memiliki asuransi jiwa, Anda sebagai tulang punggung keluarga akan merasa tenang untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti karena berbagai manfaat yang bisa didapatkan ahli waris jika terjadi risiko yang tidak diinginkan. Saat ini terdapat banyak produk asuransi jiwa di pasaran yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda dan keluarga, salah satunya adalah Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah - Protection.

Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah - Protection merupakan jenis produk perlindungan syariah yang disertai dengan investasi yang sesuai dengan prinsip syariah guna membantu perencanaan masa depan Anda. Produk ini memberikan pilihan asuransi tambahan untuk perlindungan yang lebih optimal, sebagai benefit tambahan untuk perlindungan utama yang dimilikinya. Benefit dari produk Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah - Protection antara lain:

  1. Perlindungan meninggal dunia hingga usia 100 tahun
  2. Perlindungan meninggal dunia akibat kecelakaan selama ibadah haji atau umrah
  3. Manfaat badal haji
  4. Manfaat nilai tunai
  5. Total loyalty bonus hingga 50% dari kontribusi dasar berkala
  6. Tersedia berbagai pilihan asuransi tambahan untuk perlindungan yang optimal
  7. Tersedia fitur wakaf dan pemulasaran jenazah

Semua manfaat tersebut dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803.  Dapatkan informasi lebih banyak mengenai bahasan keuangan, dan terus tingkatkan literasi keuangan Anda hingga ke titik tertinggi!

 

Sumber:

  • https://student-activity.binus.ac.id/himstat/2022/06/22a28/
  • https://qmfinancial.com/2022/09/contoh-literasi-keuangan/ 
  • https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20659#:~:text=Literasi%20keuangan%20dapat%20mendukung%20pertumbungan,hasilnya%20mampu%20memperbaiki%20tingkat%20kesejahteraan.
  • https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/Infografis-Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-Tahun-2022.aspx
  • https://www.jurnal.id/id/blog/literasi-keuangan-2/