Home Slider

Emma AXA Mandiri

Cek Info Polis Asuransi
Jadi Lebih Mudah Lewat
Emma AXA Mandiri

Masuk Emma AXA Mandiri
Emma AXA Mandiri

Cek Info Polis Asuransi
Jadi Lebih Mudah Lewat
Emma AXA Mandiri

Masuk Emma AXA Mandiri
AXA Mandiri Corporate Responsibility

Bangga Berikan Masa Depan yang Pasti

Selengkapnya
AXA Mandiri Corporate Responsibility

Bangga Berikan Masa Depan yang Pasti

Selengkapnya
Informasi

Kabar Gembira!
Asuransi AXA Mandiri
Kini Bisa Telekonsultasi
di Halodoc!

Selengkapnya
Informasi

Kabar Gembira!
Asuransi AXA Mandiri
Kini Bisa Telekonsultasi
di Halodoc!

Selengkapnya

Search Customer Service

Layanan Untuk Anda

Layanan Untuk Anda

Claim Submission

Pengajuan Klaim

Dapatkan informasi mengenai kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan klaim

Selengkapnya
Directory

Direktori

Dapatkan informasi mengenai seluruh lokasi layanan AXA Mandiri di Indonesia

Selengkapnya
perubahan polis

Layanan Kepemilikan Polis

Layanan ini diperuntukkan bagi pemegang polis yang ingin melakukan perubahan pada polis

Selengkapnya
Compare Products

Bandingkan Produk

Lihat dan bandingkan produk-produk asuransi AXA Mandiri sesuai dengan kebutuhan Anda

Selengkapnya
Download Form

Unduh Formulir

Temukan kemudahan dalam mengakses formulir untuk segala layanan AXA Mandiri

Selengkapnya
Prosedur

Prosedur

Temukan kemudahan dalam mengakses prosedur untuk segala layanan AXA Mandiri

Selengkapnya

Aset Penerbit

Biaya Hidup yang Dibutuhkan untuk Penuhi Kebutuhan Pensiun

Inspirasi

Merencanakan masa pensiun yang nyaman, tenang, dan bebas dari beban finansial tentu menjadi impian semua orang. Salah satu kunci utama untuk mewujudkan impian tersebut adalah dengan mempersiapkan dana pensiun dan memastikan dana pensiun yang kita miliki cukup untuk memenuhi biaya hidup di masa depan. 

Namun, banyak di antara kita yang masih bingung menentukan berapa biaya hidup yang sebenarnya dibutuhkan selama masa pensiun? Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas mengenai biaya hidup yang diperlukan selama pensiun dan cara menghitungnya sesuai kebutuhan.

Banyaknya pensiunan yang belum bisa memenuhi biaya hidup dan masih bekerja

Dilansir dari Kumparan, saat ini usia harapan hidup orang Indonesia berada di 72 tahun. Jika Anda akan pensiun di usia 60 tahun, maka masih ada 12 tahun masa kehidupan. Jika masih sehat di masa pensiun, artinya Anda akan hidup di masa pensiun dari 60 tahun (sejak pensiun) hingga 72 tahun (usia harapan hidup). Ada 12 tahun masa kehidupan tanpa gaji, tanpa penghasilan lagi.

Menurut data DPLK, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan. Di mana, kemampuan daya beli menurun, gaya hidup merosot tajam, hingga masih terlilit utang. Sementara tidak semua anak ingin diikuti orangtuanya, dan orang tua pun paham bahwa setiap anak pasti punya kebutuhan hidup sendiri.

Belum lagi, ketika di usia pensiun banyak orang yang mengeluhkan kesehatannya, di mana semakin tua usia maka semakin besar risiko kesehatannya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 41,49% lansia yang mengeluhkan kesehatannya dan terdapat 19,72% dari mereka mengalami keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski mengeluhkan kesehatannya, para lansia ini terpaksa harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhannya karena tidak bisa bergantung begitu saja ke anak-anaknya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 sebanyak 53,93% penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia masih bekerja. Penduduk lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, sudah melewati usia pensiun. Menurut BPS, data ini mencerminkan bahwa sebagian lansia memiliki kemampuan untuk tetap bekerja, sekaligus menunjukkan adanya penduduk yang belum sejahtera di usia tua.

Terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi lansia untuk tetap bekerja, salah satunya adalah keharusan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketidaktersediaan non-labor income seperti jaminan pensiun menuntut lansia untuk tetap bekerja. BPS juga mencatat, dari seluruh lansia Indonesia yang bekerja pada 2023, mayoritas atau 85,25% bekerja di sektor informal. Hal tersebut menggambarkan bahwa sektor informal yang banyak digeluti oleh pekerja lansia tidak mensyaratkan kualifikasi pendidikan tertentu, yang juga menjadi gambaran bahwa sebagian besar lansia bekerja sebagai pekerja yang rentan, tanpa perlindungan ketenagakerjaan, kontrak pekerjaan, maupun keuntungan atau imbalan yang layak. 

Berapa biaya hidup yang diperlukan untuk masa pensiun?


 

Biaya hidup masing-masing orang tentu berbeda, begitu juga biaya hidup ketika masa pensiun. Ilustrasi sederhananya misalnya seperti berikut.

Jika Anda saat ini adalah karyawan dengan gaji Rp10.000.000 per bulan. Lalu tiap bulan, semua gaji Anda habis untuk kebutuhan hidup, cicilan, dan biaya lainnya, yang membuat Anda tidak memiliki dana sedikitpun untuk ditabung pada masa pensiun. Padahal Anda harus pensiun di usia 60 tahun dan tidak bekerja lagi, sedangkan usia harapan hidup hanya mencapai 72 tahun.

Artinya, masih ada 12 tahun masa hidup sebagai pensiunan. Jika dikalkulasi, sejak pensiun hingga mencapai usia 72 tahun diprediksi Anda butuh dana sebesar Rp2.040.000.000 (dua milyar lebih).

Dari mana uang tersebut diperoleh? sementara Anda sudah tidak bekerja lagi. Jika kondisi itu terjadi, maka sangat berpotensi kita akan hidup di masa pensiun dengan segudang masalah keuangan.

Selain kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, transportasi, dan lainnya, faktor gaya hidup juga menentukan besar target dana pensiun yang perlu Anda kumpulkan. Coba pikirkan, apa yang ingin dilakukan ketika pensiun? Ada banyak pilihan mulai dari hidup sederhana, hidup sama seperti saat masih produktif, atau sering berlibur dan tinggal di tempat yang disukai. Beberapa hal tersebut akan mempengaruhi besaran kebutuhan anda saat pensiun nanti. 

Dilansir dari Bibit, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dari aspek gaya hidup ketika pensiun yaitu: 

1. Tempat tinggal (housing)

Ketika pensiun nanti di manakah Anda akan tinggal? Apakah bersama anak, menetap di rumah sendiri, atau ada rencana ingin pindah rumah atau mungkin kembali ke kampung halaman? Tempat tinggal menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam mempersiapkan dana pensiun. Ada beberapa pengeluaran yang perlu terus dipenuhi untuk rumah tempat tinggal, mulai dari listrik, air, perawatan rumah, internet (wifi), hingga Pajak Bumi Bangunan (PBB). 

2. Kesehatan

Faktor kesehatan tentu tidak kalah penting, apalagi ketika Anda semakin menua, di mana tidak bisa dipungkiri jika kondisi fisik bisa saja menurun. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan dana untuk perawatan kesehatan di masa pensiun nanti. Misalnya seperti membayar biaya asuransi kesehatan secara rutin atau biaya medical check up rutin.

3. Hiburan

Ketika masa pensiun nanti tentu Anda juga membutuhkan hiburan agar tidak mengalami stres, apalagi di masa itu sudah tidak ada lagi kegiatan rutin. Ada beberapa kegiatan hiburan yang bisa Anda lakukan ketika masa pensiun, misalnya traveling keliling dunia atau wisata ke alam saat pensiun nanti dan kegiatan hiburan lainnya. Tentunya semakin banyak hiburan yang ingin dinikmati saat hari tua, maka akan membutuhkan biaya yang lebih besar di luar kebutuhan operasional sehari-hari.

4. Inflasi

Faktor inflasi tentu perlu dipertimbangkan karena bagaimanapun juga akan ada kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi setiap tahunnya. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi biaya hidup kita di masa pensiun nanti. Sebagai gambaran, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rata-rata inflasi 10 tahun terakhir terhitung dari Juni 2012 hingga Juni 2022 adalah sekitar 4%.

Cara menghitung kebutuhan dana pensiun

Secara garis besar, cara menghitung dana pensiun adalah dengan mengubah nilai uang saat ini (present value) menjadi nilai uang di masa depan (future value). Pasalnya, nilai uang saat ini akan berbeda dengan 20 tahun mendatang akibat adanya inflasi. Karena itulah, Anda harus menghitung dana pensiun dengan tepat dan tidak melupakan tingkat inflasi yang mungkin terjadi. Dilansir dari Treasury, berikut adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung dana pensiun dengan tepat.

FV= PV x (1 + I)^n

Keterangan:
FV = future value atau nilai uang masa depan
PV = present value atau nilai uang saat ini
I = inflasi
n = usia pensiun – usia saat ini

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh kasus dan cara menghitung dana pensiun dengan tepat.

Kamu adalah seorang pegawai di perusahaan swasta berusia 30 tahun dan ingin pensiun di usia 60 tahun dengan usia harapan hidup maksimal adalah hingga usia 72 tahun. Dengan perkiraan inflasi tahunan sebesar 5% dan biaya hidup per bulan Rp5 juta, berapa total dana pensiun yang dibutuhkan? 

Diketahui:
PV = Rp5.000.000
Inflasi = 5%
n = 60 tahun – 30 tahun = 30 tahun

Bagaimana perhitungannya?
FV = PV x (1 + I)^n
FV = 5.000.000 x (1 + 5%)^30 = Rp21.600.000
Jadi, uang Rp5 juta saat ini akan berubah menjadi sekitar Rp21,6 juta per bulan di masa depan.
Selanjutnya, cara menghitung total biaya hidup yang dibutuhkan selama pensiun adalah mengalikan selisih usia harapan hidup dengan usia pensiun. 

Rumus:
Jangka waktu pensiun = usia harapan hidup – usia pensiun 
Jangka waktu pensiun = 72 tahun – 60 tahun 
Jangka waktu pensiun = 12 tahun

Lalu berapa total dana pensiun yang dibutuhkan?
Total dana pensiun yang dibutuhkan = biaya hidup di masa depan x 12 bulan x jangka waktu pensiun
Total dana pensiun = Rp21.600.000 x 12 bulan x 12 tahun = 3.110.400.000 (3,11 Miliar)
Jadi, total dana pensiun yang Anda butuhkan saat usia 60 tahun adalah sekitar Rp3,11 miliar.

Itulah beberapa biaya hidup yang Anda butuhkan selama masa pensiun dan cara tepat menghitung kebutuhan selama pensiun. Setelah mengetahui besaran biaya pensiun, tentu Anda perlu mempertimbangkan untuk mempersiapkan dana pensiun, salah satunya dengan mendaftar ke dalam program pensiun yang ditawarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang biasanya dikelola bank atau perusahaan asuransi.

DPLK sendiri diperlukan untuk menutupi biaya hidup yang semakin tinggi serta mempertahankan gaya hidup di masa pensiun.  Bagi yang ingin mendaftar ke dalam program DPLK, Anda bisa mendaftarkan diri ke dalam program Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri. Program ini diperuntukan bagi Anda yang ingin mengoptimalkan rencana pensiun. Dengan setoran mulai dari Rp100 ribu, Anda sudah bisa menikmati hari tua yang lebih sejahtera dan nyaman.

Dengan mendaftar ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri, Anda juga bisa melakukan penarikan iuran sebagian 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan setiap penarikan maksimal sebesar 50% dari akumulasi iuran sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya untuk modal usaha atau kebutuhan darurat lainnya selama mempersiapkan dana pensiun.

Untuk mendaftarkan diri ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.


Sumber:

  • https://www.treasury.id/jangan-salah-perhitungan-begini-rumus-tepat-menghitung-dana-pensiun
  • https://kumparan.com/syarif-yunus/untuk-17-tahun-setelah-pensiun-berapa-biaya-hidup-yang-diperlukan-229eWmooCV2/full
  • https://pdplk.com/info-berita/penduduk-tua-kian-meningkat,-dana-pensiun-belum-ingat.html
  • https://databoks.katadata.co.id/ketenagakerjaan/statistik/66dfea57e2574/alih-alih-pensiun-makin-banyak-lansia-ri-yang-bekerja