Temukan semua berita, inspirasi, newsletter terbaru dari AXA Mandiri
Banyak orang yang khawatir mengonsumsi seafood karena alergi makanan laut. Apa sebenarnya penyebab dan bagaimana mencegah alergi tersebut?
Penyakit lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan peradangan pada organ dan jaringan tubuh.
Aqiqah dalam Islam bukan hanya ibadah sunnah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dan sosial. Pelajari pengertian, hukum, tujuan, dan tata cara aqiqah sesuai syariat islam.
Sebelum membeli asuransi AXA, Anda perlu cek polis AXA Mandiri. Biasanya Anda akan diberikan waktu 14 hari kerja setelah polis diterima.
Kucing menjadi hewan favorit banyak orang. Sayangnya ada banyak penyakit kucing yang bisa menular ke manusia. Begini cara mencegahnya!
Waspada, 10 Penyakit Kucing yang Bisa Menular ke Manusia!
Kucing adalah teman berbulu yang menyenangkan, tetapi penting untuk diingat bahwa beberapa penyakit kucing dapat menular ke manusia. Dari infeksi jamur hingga parasit berbahaya menjadi risiko penyakit dari kucing yang bisa menular ke manusia dan tidak boleh diabaikan.
Sebagai pemilik kucing, Anda memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan, serta kesehatan diri sendiri dan keluarga. Beberapa penyakit kucing dapat menular ke manusia dan penting bagi kita untuk memahami risiko ini untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dilansir dari beberapa sumber, berikut penyakit kucing yang bisa ditularkan ke manusia.
Cat scratch disease adalah penyakit akibat infeksi bakteri bartonella henselae. Kucing biasanya terjangkit bakteri ini melalui gigitan kutu atau kucing lain. Bakteri ini tidak hanya mampu berpindah ke manusia lewat gigitan atau cakaran kucing, tapi juga bisa melalui bulu kucing. Ketika Anda mengelus bulu kucing yang terkontaminasi bakteri dan secara tidak sadar langsung menyeka mata, maka Anda berisiko terkena penyakit ini.
Gejala umumnya muncul selama 1–3 minggu, lalu membaik sendiri atau setelah minum obat antibiotik. Beberapa gejala cat scratch disease yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.
Penyakit ini juga bisa menjadi masalah kesehatan yang lebih serius bagi orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS atau pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Campylobacteriosis adalah infeksi bakteri campylobacter yang umumnya hidup dalam saluran pencernaan kucing. Anda bisa terinfeksi bakteri ini bila tidak mencuci tangan setelah menyentuh feses kucing atau menyentuh bulu kucing dan barang-barang yang terkontaminasi.
Infeksi bakteri ini bisa menimbulkan gejala berupa demam, sakit perut, dan diare. Gejala bisa timbul pada hari ke-2 sampai ke-5 setelah infeksi dan akan berlangsung selama 1 minggu.
Penyakit kurap atau ringworm disebabkan oleh infeksi beberapa jenis jamur yang hidup di tanah, kulit manusia, dan kulit hewan peliharaan, termasuk kucing. Adapun, jamur penyebab penyakit kulit pada kucing ini berasal dari spesies Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes.
Kucing merupakan hewan yang sering terinfeksi kurap, terutama jika bulunya sering basah atau jarang dibersihkan. Anda perlu waspada saat menemukan gejala kurap pada kucing seperti adanya area melingkar yang berkerak dan disertai kerontokan bulu.
Anda bisa tertular penyakit ini dari kontak langsung dengan kucing dan biasanya menimbulkan gejala berupa munculnya benjolan kering dan bersisik dengan tepi kemerahan.
Cryptosporidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Cryptosporidium spp. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui kontak dengan feses, meminum air yang terkontaminasi feses, atau saat menyentuh mulut setelah memegang kucing.
Gejala utama dari cryptosporidiosis yaitu diare berair yang disertai sakit perut, kram perut, mual, dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung 1–2 minggu dan akan membaik dengan sendirinya.
Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella dan cenderung terjadi pada bayi dan anak-anak yang hidup berdampingan dengan kucing.
Selain menular melalui konsumsi bahan makanan yang terkontaminasi, infeksi bakteri ini dapat berpindah ke tubuh saat anak bermain dengan kucing. Orang yang terkena penyakit ini dapat mengalami gejala, seperti demam, diare, dan sakit perut. Gejalanya mulai muncul 6 jam sampai 4 hari setelah infeksi terjadi, lalu akan berangsur membaik setelah 4–7 hari.
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan dapat menular ke manusia.
Infeksi parasit ini dapat menimbulkan gejala mirip flu seperti demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyakit dari kucing ke manusia ini paling berisiko selama masa kehamilan dan membahayakan bagi orang dengan daya tahan tubuh lemah. Pada ibu hamil, toksoplasmosis berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau penyakit bawaan lahir pada janin. Selain itu, penelitian juga menunjukkan penyakit ini dapat menurunkan tingkat kesuburan wanita.
Rabies adalah penyakit infeksi lyssavirus yang memengaruhi sistem saraf. Infeksi ini bisa menular dari kucing ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau sentuhan dengan air liur kucing yang terinfeksi.
Gejala rabies pada manusia awalnya meliputi demam, sakit kepala, dan kesemutan di lokasi gigitan yang umumnya akan berlangsung selama 2–10 hari. Virus ini dapat menginfeksi sistem saraf yang bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera.
Beberapa jenis cacing pada kucing seperti cacing gelang atau cacing tambang, bisa menular ke manusia melalui kontak dengan tanah atau feses kucing yang terkontaminasi. Kebiasaan bertelanjang kaki dan menginjak tempat yang terkontaminasi memudahkan telur dan larva cacing masuk ke kulit manusia.
Beberapa gejala cacingan pada manusia yaitu demam, kelelahan, anemia, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga buang air besar berdarah.
Giardiasis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia yang menular dari kucing ke manusia melalui sumber air yang terkontaminasi feses kucing.
Setelah masuk ke tubuh manusia, parasit dapat menginfeksi dan menyebabkan gejala seperti diare, kram perut, perut kembung, mual, dan kelelahan hebat. Gejala giardiasis dapat muncul 7–14 hari setelah terinfeksi dan umumnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu tanpa memicu komplikasi serius.
Bulu kucing sering kali terpapar oleh air liur, kotoran, dan urine kucing. Saat menyentuh bulu kucing yang kotor, orang yang memiliki riwayat alergi bisa mengalami reaksi alergi.
Reaksi alergi yang umumnya muncul adalah gatal-gatal, ruam, atau bentol di kulit. Namun reaksi alergi karena bahaya bulu kucing juga bisa menimbulkan gejala pilek, bersin, dan mata gatal karena rhinitis alergi. Orang yang memiliki riwayat asma pun bisa lebih sering mengalami kambuhnya gejala ketika terpapar bulu kucing.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada banyak penyakit yang bisa ditularkan kucing ke manusia. Biasanya, penyakit ini ditularkan lewat bulu, kotoran, gigitan, hingga cakaran kucing. Oleh karena itu, sebagai pecinta kucing dan ingin memelihara kucing, Anda harus tahu betul bagaimana mengurangi risiko penularan penyakit tersebut. Dilansir dari Alodokter, berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko penularan penyakit dari kucing yang bisa Anda lakukan.
Setelah bermain dengan kucing atau setelah menyentuh dan membersihkan kandangnya, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Kebiasaan ini perlu diterapkan oleh semua orang yang tinggal di rumah, terutama anak-anak. Agar lebih aman, pastikan juga anak-anak tidak bermain di lokasi yang mudah terkontaminasi kotoran kucing.
Kebersihan tubuh dan kandang kucing menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit dari kucing. Untuk menjaga kesehatan kucing dan diri Anda, mandikanlah kucing secara rutin dengan air bersih dan sampo khusus kucing untuk mencegah berkembangnya bakteri, parasit, dan jamur pada tubuh kucing.
Batasi area tertentu di rumah yang bisa dikunjungi oleh kucing, terutama kamar tidur. Hindari kucing masuk ke dalam kamar atau bahkan tidur bersama, karena bulu kucing dapat rontok dan menempel di seprai serta selimut yang Anda gunakan yang nantinya justru menimbulkan risiko penyakit.
Ketika memelihara kucing, sangat penting untuk memberikan vaksinasi dan memeriksakan kondisi kesehatan kucing secara berkala ke dokter hewan. Kebiasaan ini akan menjaga kucing selalu sehat dan melindungi seluruh anggota keluarga dari risiko penularan penyakit dari hewan peliharaan.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa hal agar terhindar dari bahaya penyakit dari kucing. Dilansir dari Klikdokter, berikut beberapa cara terhindar dari bahaya penyakit kucing yang bisa Anda lakukan.
Jika Anda memelihara kucing dan terdapat ibu hamil di rumah, cobalah untuk melakukan tes TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes virus). Tes ini bisa dilakukan untuk menghindari bahaya infeksi yang dapat diturunkan kepada janin. Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga higienitas dalam memelihara kucing kesayangan di rumah untuk mengurangi risiko penularan penyakit dari kucing ke manusia.
Selain mencegah penyakit kucing dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan vaksinasi untuk kucing kesayangan, Anda juga perlu mempertimbangkan asuransi kesehatan untuk mencegah risiko keuangan akibat dari berbagai risiko penyakit di masa mendatang, termasuk penyakit yang ditularkan dari kucing.
Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan dari AXA Mandiri. Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan manfaat penggantian biaya harian kamar rawat inap Rumah Sakit, penggantian biaya harian kamar unit perawatan intensif, penggantian biaya pembedahan, santunan meninggal dunia karena Kecelakaan, penggantian biaya transportasi ke Rumah Sakit untuk setiap rawat inap serta manfaat pengembalian premi dengan ketentuan sebagaimana diatur di dalam Polis.
Pembayaran premi dilakukan secara bulanan, kuartalan, semesteran atau tahunan. Produk ini memberikan pertanggungan sampai dengan usia tertanggung mencapai 65 (enam puluh lima) tahun. Masa asuransi untuk produk ini adalah 1 (satu) tahun dan diperpanjang secara otomatis pada saat Ulang Tahun Polis.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan, konsultasikan perencanaan finansial Anda dengan Life Planner AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: