Inspirasi Banner

Search Customer Service

Aset Penerbit

Alergi Debu: Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya dengan Baik 

Polusi udara yang tidak baik akhir-akhir ini bisa jadi pemicu alergi debu. Ada banyak penyebab dan gejala yang perlu diwaspadai. Begini mengatasinya!

02 Okt 2025

Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat: Mengatasi Tantangan Bullying dan Membangun Masa Depan Anak

Lingkungan sekolah yang aman dan positif sangat penting untuk perkembangan akademik dan emosional anak. Memahami faktor, dampak bullying, dan peran orang tua-guru membantu anak tumbuh percaya diri dan sehat secara menyeluruh.

30 Sep 2025

Cara Aman Berolahraga Demi Cegah Cedera Olahraga

Cedera olahraga bisa dicegah dengan persiapan dan penanganan yang tepat. Simak jenis cedera olahraga, tanda harus waspada, pertolongan pertama saat cedera olahraga, dan solusi kesehatannya.

25 Sep 2025

Sindrom Stevens-Johnson (SJS), Kondisi Langka yang Jadi Sorotan

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) jadi pembicaraan netizen sejak viralnya kondisi Bapak Jokowi. Apa sebenarnya SJS, gejala, dan cara pengobatannya?

23 Sep 2025

Sejarah, Daya Tarik, dan Tips Menyaksikan Pacu Jalur dengan Aman dan Nyaman 

Pacu jalur bukan sekadar lomba dayung, tetapi warisan budaya Riau yang sarat makna dan pesona. Temukan sejarah, fakta menarik, hingga tips menyaksikan pacu jalur dengan nyaman.

18 Sep 2025

Aset Penerbit

Waspada Bahaya Mitos ‘Masuk Angin’

Berita Inspirasi

AXA Mandiri | Emma | Mitos atau Fakta

 

Memasuki musim hujan, kita sering diperingatkan akan bahaya dari ‘masuk angin’ baik oleh orang tua atau kerabat. Peringatan seperti “Jangan berpergian ketika hujan karena nanti bisa masuk angin!” atau “Selalu minum yang hangat-hangat agar tidak masuk angin!” menjadi tidak asing di telinga kita ketika musim hujan datang. ‘Masuk angin’ sangat tertanam di kehidupan sehari-hari masyarakat, hingga terdapat produk dan suplemen yang dipasarkan khusus dan secara masal untuk meredakan kondisi tersebut.

Namun bagi kalangan medis, masuk angin merupakan kondisi yang tidak dikenal dunia kedokteran meskipun masyarakat di sekitar kita menyikapi masuk angin seperti kondisi medis yang lazim. Menurut Hellosehat.com, masuk angin “diyakini banyak orang Indonesia sebagai penyakit sungguhan, tapi sampai sekarang belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung klaim ini.”

Fakta ini tentunya menimbulkan pertanyaan berikutnya, yaitu apakah terdapat risiko dari meyakini ‘masuk angin’ sebagai penyakit sungguhan? Lantas, bagaimana langkah yang benar jika kita merasa gejala yang diyakini sebagai akibat dari ‘masuk angin’? 

Menurut dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, Sp.PD, FINASIM, FACP, mitos ‘masuk angin’ perlu dipatahkan. “Masalah masuk angin perlu dijelaskan. Masuk angin bagian dari gejala dari diare, bagian dari influenza, bagian dari DBD," kata beliau kepada Viva.co.id.

Hal yang sama juga diutarakan oleh dokter umum di RSU Bunda Jakarta, Natasya Amanda. “Reaksi yang kita sebut masuk angin terjadi karena daya tahan tubuh kita yang menurun, jadi kita rentan infeksi virus, bakteri, jamur atau infeksi lain," ujar beliau kepada CNN Indonesia.

Berdasarkan informasi dari kedua pakar kesehatan di atas, ‘masuk angin’ merupakan campuran dari gejala penyakit-penyakit berbeda dengan beragam sebab. Seperti yang dikutip oleh CNN.com, gejala ‘masuk angin’ pada umumnya adalah meriang, batuk, pilek, perut kembung, mual hingga sakit kepala. Gejala-gejala tersebut bisa jadi disebabkan oleh virus influenza, infeksi bakteri H. Pylori, atau bahkan maag seperti GERD dimana gejala-gejala tersebut sebaiknya diperiksa oleh dokter. Jika memang disebabkan oleh virus atau bakteri tersebut, akan menjadi risiko jika kondisi yang dialami disimpulkan sebagai ‘masuk angin’ karena perawatannya tidak menangani penyebab sebenarnya.


Baca juga: Apa Iya Minum Air Dingin Bisa Membuat Badan Gemuk dan Perut Buncit?


Salah satu perawatan tradisional untuk ‘masuk angin’ adalah kerokan, yang sudah menjadi praktik populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hellosehat.com mencatat “banyak yang percaya metode pengobatan ini bisa ‘mengeluarkan’ angin dari dalam tubuh. Padahal, kerokan tidak akan membantu mengurangi gejala, terutama bila Anda lebih banyak merasakan gejalanya di perut.”

Kerokan Untuk Mengobati Masuk Angin

Oleh karena itu, akan berbahaya jika merasa gejala-gejala tersebut dan disepelekan sebagai ‘masuk angin,’ terutama jika ternyata gejala-gejala tersebut disebabkan oleh virus atau bakteri yang bisa menjadi lebih parah jika tidak ditangani dengan benar. Jika gejala-gejala yang diyakini sebagai ‘masuk angin’ tidak kunjung pulih, Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter. ‘Masuk angin’ bisa menjadi tanda-tanda awal penyakit yang lebih serius. 

Mitos ‘masuk angin’ ini merupakan satu dari beragam mitos tentang kesehatan lainnya yang beredar di masyarakat. Untuk menghindari salah kaprah terkait perihal kesehatan, Anda di sarankan untuk senantiasa berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis lainnya. Untuk kenyamanan para nasabahnya, AXA Mandiri telah menghadirkan Emma, sebagai layanan digital satu pintu terkait asuransi dan kesehatan.

Nah, agar lebih jelas mana fakta dan mana mitos, telusuri informasinya dan pastikan kita sudah memiliki Teman Sejati yaitu Emma yang akan mendampingi dan memberikan solusi perlindungan terutama kesehatan. Kunjungi website AXA Mandiri untuk mendapatkan informasi solusi perlindungan lainnya atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803. 

 

Sumber: viva.co.id, cnnindonesia.com, Hello Sehat