Aset Penerbit

Aset Penerbit

Apa itu Fixed Cost dan Bangaimana Cara Menekan Fixed Cost Dalam Bisnis?

Inspirasi

Pernahkah Anda mendengar istilah fixed cost? Seorang business owner atau pihak manajemen perusahaan perlu memahami fixed cost agar bisnis dapat menghasilkan keuntungan. Lalu apa sebenarnya fixed cost dan bagaimana tips mengoptimalkan fixed cost agar keuntungan yang didapatkan perusahaan bisa maksimal? 

 

Apa itu fixed cost?

Fixed cost atau biaya tetap adalah jenis pengeluaran perusahaan yang tidak akan berubah atau berfluktuasi dengan tingkat produksi atau penjualan. Artinya, jumlah biaya akan tetap sama meskipun tingkat penjualan dalam angka yang besar atau kecil. Contoh umum dari fixed cost adalah penyewaan aset tetap, biaya operasional seperti listrik dan pembayaran gaji pokok karyawan. Meski bersifat tetap, masih bisa terjadi perubahan biaya karena beberapa faktor internal seperti kebijakan perusahaan atau eksternal seperti kondisi ekonomi.

Selain fixed cost, ada juga biaya variabel atau variable cost. Berbeda dengan fixed cost, variable cost merupakan biaya perusahaan yang dapat berubah karena penyesuaian dengan tingkat produksi atau penjualan. Artinya, pengeluaran biaya dapat bervariasi sesuai meningkat dan menurunnya jumlah produksi atau penjualan. Contoh umum dari variable cost adalah bahan baku yang digunakan untuk menjalankan proses produksi, upah tenaga kerja pada proses produksi, dan biaya pengiriman berdasarkan jumlah barang dan jarak yang dikirim.

 

Jenis fixed cost dalam perusahaan

Fixed cost adalah elemen penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Ada beberapa jenis fixed cost yang biasa diterapkan dalam dunia bisnis. Dilansir dari Amartha, berikut ini adalah beberapa jenis fixed cost dalam perusahaan:

1. Discretionary fixed cost

Jenis biaya tetap ini sering dikenal dengan biaya terkelola atau biaya terprogram. Discretionary fixed cost adalah biaya yang ditentukan oleh keputusan kebijakan manajemen. Biaya ini spesifik untuk periode tertentu dan dapat disesuaikan berdasarkan kebijakan perusahaan, misalnya pengeluaran untuk periklanan, pemasaran, pelatihan karyawan, penelitian, dan pengembangan produk. Setiap tahun, manajemen perlu meninjau kembali biaya-biaya ini dan memutuskan apakah akan meningkatkannya atau menguranginya berdasarkan anggaran dan tujuan strategis perusahaan.

2. Committed fixed cost

Committed fixed cost atau biaya kapasitas adalah kewajiban keuangan jangka panjang yang harus ditanggung perusahaan untuk mempertahankan kapasitas produksinya. Contoh biaya ini adalah pajak properti, depresiasi aset, dan biaya asuransi. 

3. Direct fixed cost

Direct fixed cost atau biaya tetap langsung adalah biaya yang harus dibayar perusahaan selama proses produksi dan pengiriman barang atau jasa. Biaya ini tidak berubah dengan jumlah unit yang diproduksi atau dijual, misalnya biaya sewa fasilitas produksi, sewa kantor, sewa peralatan, dan sebagainya.

4. Indirect fixed cost

Indirect fixed cost atau biaya tetap tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Contohnya adalah gaji karyawan tetap yang tidak berhubungan langsung dengan hasil produksi, seperti staf administrasi, manajer, dan tenaga pemasaran. 

Meski mereka tidak terlibat langsung dalam proses produksi, keberadaan mereka esensial untuk operasional bisnis yang efisien. Biaya tetap tidak langsung juga mencakup utilitas umum seperti listrik, air, dan internet yang digunakan oleh seluruh organisasi.

 

Tips mengoptimalkan fixed cost

Setelah mengetahui jenis-jenis fixed cost, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan fixed cost agar keuangan perusahaan tetap sehat. Dilansir dari KitaLulus.com, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengoptimalkan fixed cost:

1. Merencanakan kebutuhan

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah merencanakan kebutuhan perusahaan. Dengan memiliki perencanaan yang tepat, perusahaan bisa menggunakan keuangan dengan lebih bijak.

2. Menekan biaya

Cara mengurangi cost perusahaan adalah dengan mengelola biaya overhead yang berkaitan langsung dengan proses produksi seperti listrik, gaji karyawan, telepon, biaya pemakaian peralatan, dan lainnya.

Tips Mengoptimaklan Fixed Cost Dalam Bisnis

3. Perawatan peralatan produksi

Peralatan produksi atau bisnis termasuk bagian dari investasi perusahaan. Jika Anda rajin merawatnya, maka hal ini merupakan salah satu dari cara mengoptimalkan biaya produksi. Peralatan produksi yang awet dan tahan lama bisa mengurangi biaya perbaikan atau penggantian.

4. Upah tenaga kerja

Perusahaan dapat memberikan upah yang wajar sesuai lingkungan dan kebutuhan dari tenaga kerja. Anda juga bisa mendiskusikan dengan tim finance untuk menetapkan besaran upah yang diterima oleh mereka.

5. Menurunkan biaya dan jumlah produksi

Cara mengoptimalkan fixed cost lainnya adalah dengan menurunkan biaya produksi. Namun pastikan bahwa anggaran yang tersedia mencukupi kegiatan produksi lainnya sehingga bisa tetap berjalan dengan optimal.

‍Selain menurunkan biaya produksi, perusahaan juga bisa menurunkan jumlah produksi, namun pastikan untuk melakukannya dengan bijak dan wajar. Sebab Anda masih harus memperhatikan jumlah dan kualitas produk yang akan dipasarkan dan menyesuaikannya dengan ketersediaan biaya produksi.

6. Menurunkan nilai investasi

Cara mengoptimalkan fixed cost lainnya adalah dengan menurunkan nilai investasi. Meskipun investasi bisa memaksimalkan keuangan perusahaan, Anda harus menurunkan nilainya agar dana bisa dialokasikan ke kegiatan produksi lainnya.

7. Mengubah kebiasaan

Satu lagi cara mengoptimalkan biaya adalah dengan mengubah kebiasaan. Jika sebelumnya Anda sering mengadakan rapat di tempat mahal, cobalah mengubahnya untuk menghemat pengeluaran.

Selain itu, Anda bisa mencoba untuk mencari supplier yang lebih murah, mengatur jam lembur dengan efektif, meniadakan program perusahaan yang dinilai tidak efektif, hingga mengurangi jumlah konsultan dan kontraktor. Hal yang harus diperhatikan pada pengurangan biaya produksi adalah Anda harus meminta bantuan seluruh tim perusahaan untuk mendukung strategi atau cara mengoptimalkan biaya tersebut.

 

Contoh fixed cost dalam sebuah bisnis

Fixed cost yang paling umum dijumpai adalah gaji karyawan. Selain itu, dilansir dari Biteship.com, berikut ini adalah beberapa contoh fixed cost yang perlu Anda pahami:

1. Gaji karyawan

Besaran gaji karyawan yang dibayarkan perusahaan termasuk dalam daftar biaya tetap. Biaya ini rutin dikeluarkan setiap bulan karena sudah ditetapkan dan diatur perusahaan. 

2. Pajak perusahaan

Pajak rutin yang harus dibayar perusahaan juga masuk ke dalam biaya tetap, baik itu pajak yang memang dikeluarkan terkait eksistensi perusahaan seperti pajak bumi dan bangunan atau pajak terkait kerjasama dengan pihak lain dalam sebuah proyek yang nilainya disesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan.

3. Biaya sewa

Jika perusahaan menyewa peralatan, lokasi kantor, kendaraan, dan lainnya, maka ini termasuk biaya fixed cost yang wajib dibayar selama perusahaan masih menggunakan produk sewaan tersebut.

4. Tagihan rutin

Banyak perusahaan yang melakukan pinjaman modal kepada pihak ketiga, baik itu personal atau perbankan yang nantinya akan muncul tagihan utang dan wajib dibayar dalam waktu tertentu. Jumlah biaya tagihan tersebut akan masuk sebagai fixed cost, baik itu tagihan menggunakan bunga maupun tidak.

5. Amortisasi

Biaya ini berhubungan dengan turunnya nilai sebuah aset yang tidak memiliki wujud, membayar kembali pinjaman dari sebuah aset. Sebagai contohnya adalah hak paten yang harus dibayar sebelum masuk masa kedaluwarsanya.

6. Premi asuransi kesehatan karyawan

Asuransi kesehatan karyawan digunakan perusahaan untuk mencegah risiko keuangan yang mungkin terjadi ketika karyawan perusahaan mengalami risiko kesehatan dan membutuhkan biaya perawatan. Asuransi kesehatan karyawan ini bisa menjadi fixed cost tiap bulannya yang wajib dikeluarkan perusahaan dan bisa masuk ke dalam rencana anggaran perusahaan.

Namun jika perusahaan tidak mendaftarkan karyawannya dalam asuransi kesehatan dan menanggungnya sendiri menggunakan biaya operasional, justru perusahaan bisa mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar, apalagi jika karyawan sering mengalami sakit. Dimana akan muncul biaya tidak terduga dengan jumlah yang tidak tentu yang nantinya dapat merusak cash flow perusahaan dan dapat mengganggu keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan asuransi kesehatan bagi karyawan dan memasukkannya ke dalam fixed cost. Dengan begitu, perusahaan bisa berjalan dengan lebih efektif dan tanpa khawatir terjadi risiko keuangan perusahaan di kemudian hari.

Salah satu asuransi kesehatan yang bisa dipilih perusahaan adalah Asuransi Mandiri Corporate Health Plan dari AXA Mandiri. Asuransi Mandiri Corporate Health Plan merupakan produk asuransi kesehatan kumpulan yang memberikan manfaat berupa penggantian biaya medis untuk manfaat rawat inap dan pembedahan serta manfaat tambahan yang dapat disesuaikan kebutuhan perusahaan berupa penggantian biaya untuk manfaat rawat jalan, manfaat rawat gigi, manfaat persalinan dan manfaat kacamata. Seluruh manfaat bisa disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dan benefit yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan.

Untuk mendaftarkan seluruh karyawan Anda ke Asuransi Mandiri Corporate Life Plan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/apa-itu-fixed-cost/
  • https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-fixed-cost-dan-variable-cost/
  • https://www.kitalulus.com/blog/bisnis/cara-mengoptimalkan-biaya-produksi/
  • https://biteship.com/blog/pengertian-fixed-cost/