Aset Penerbit

Aset Penerbit

7 Penyakit yang Ditandai dengan Benjolan di Leher

Inspirasi

Benjolan di leher biasanya disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang serius. Bahkan sebagian besar orang pasti akan merasa khawatir ketika menemukan benjolan di leher. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab benjolan di leher agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera, terlebih jika benjolan tersebut bisa mengganggu saluran pernapasan dan terasa sesak.

 

Penyakit yang ditandai dengan benjolan di leher

Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa penyakit dengan gejala benjolan di leher yang perlu diwaspadai:

1. Kanker tiroid

Sebagian besar benjolan di leher bersifat jinak, namun terkadang kondisi tersebut juga dapat terjadi akibat tumor ganas atau kanker. Umumnya, risiko kanker yang ditandai dengan benjolan pada leher ini semakin tinggi ketika Anda di atas umur 50 tahun.

Salah satu jenis kanker yang dapat menjadi penyebab benjolan di leher adalah kanker tiroid. Jenis kanker ini terjadi ketika sel-sel normal di tiroid menjadi tidak normal dan mulai tumbuh di luar kendali. Gejalanya berupa benjolan di tenggorokan, nyeri di tenggorokan atau leher hingga kelenjar tiroid bengkak.

2. Leukemia

Leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal dan dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Leukemia disebabkan oleh kelainan pada sel darah putih yang membuatnya tumbuh secara tidak terkendali dan seringkali tidak menimbulkan tanda-tanda.

Biasanya, gejala baru muncul ketika sel kanker sudah makin berkembang dan mulai menyerang sel tubuh. Gejala yang muncul pun bervariasi, tergantung jenis leukemia yang diderita, salah satunya muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Kanker nasofaring

Kanker nasofaring adalah tumor ganas yang menyerang area tenggorokan dan merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi di antara jenis kanker yang menyerang kepala dan leher. Pada stadium awal, kanker nasofaring mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun keluhan seringkali muncul ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut, salah satunya adalah munculnya benjolan di leher. Benjolan tersebut biasanya merupakan tanda bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.

4. Kista

Benjolan di leher kiri atau kanan dan di bawah tulang selangka mungkin bisa disebabkan karena penyakit kista. Jenis kista ini bisa menyebabkan terjadinya benjolan di leher dan sakit ketika ditekan.

Dalam beberapa kasus, kista umumnya tidak berbahaya namun bisa menyebabkan iritasi atau infeksi kulit. Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, kista bisa menyebabkan kanker. 
Umumnya, benjolan kista yang muncul di area leher berisi cairan yang lunak ketika disentuh. Jenis kista yang bisa muncul di leher antara lain kista hygroma, kista dermoid, dan laringokel.

5. TBC kelenjar

Di antara beberapa kasus TBC kelenjar, kasus terbanyak terjadi pada kelenjar getah bening di leher (skrofula). Kondisi ini umumnya menular ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi MTB atau Mycobacterium tuberculosis. Dari paru-paru, kuman TB dapat berpindah ke kelenjar getah bening terdekat termasuk kelenjar getah Kondisi ini dapat menyerang orang dewasa, lansia, maupun anak-anak, terlebih dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Salah satu tanda khas dari TBC kelenjar ini adalah munculnya benjolan pada bagian leher atau kepala, dan biasanya benjolan akan terus membesar seiring waktu dan tidak nyeri. Selain itu, skrofula biasanya disertai dengan gejala-gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, tubuh terasa tidak nyaman, demam, dan berkeringat di malam hari.

Penyakit Dengan Gejala Benjolan di Leher

6. Kanker kelenjar air liur

Tumor kelenjar ludah atau air liur adalah jaringan abnormal yang tumbuh pada kelenjar ludah. Gejala utama kanker kelenjar air liur ini adalah munculnya benjolan atau pembengkakan tanpa rasa sakit di sekitar leher dan wajah.

Kelenjar ludah utama terdiri atas kelenjar parotis yang ada di depan telinga, kelenjar sublingualis di bawah lidah, dan kelenjar submandibularis di bawah rahang depan. Selain itu, ada juga kelenjar minor yang berukuran lebih kecil yang tersebar di langit-langit mulut, rongga mulut, sinus, dan hidung.

Setidaknya, sekitar 80% tumor yang terbentuk pada kelenjar ludah utama bersifat jinak, sedangkan tumor ganas yang berkembang menjadi kanker lebih banyak ditemukan pada kelenjar ludah minor.

7. Lipoma

Lipoma merupakan benjolan lemak yang tumbuh di antara kulit dan lapisan otot. Benjolan lemak ini bersifat jinak dan dapat tumbuh pada berbagai bagian tubuh, termasuk leher. Lipoma bisa dialami oleh semua kalangan, namun lebih banyak terjadi pada pria atau orang berusia 40–60 tahun.

Secara umum, lipoma memiliki warna yang menyerupai warna kulit atau berwarna pucat. Benjolan ini biasanya tumbuh di leher, punggung, atau bahu. Ketika disentuh, lipoma terasa lembut dan mudah digerakkan. Biasanya, penderita lipoma tidak merasakan nyeri dan tidak berbahaya. Namun jika berukuran besar dan menekan saraf di sekitar dapat membuat penderitanya merasa nyeri.

 

Meski terlihat sepele dan tidak memiliki gejala yang parah, nyatanya benjolan di leher ini menjadi salah satu ciri dan gejala penyakit kritis seperti yang telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, segera kunjungi dokter jika benjolan pada leher tidak kunjung membaik dan semakin besar, atau bersamaan dengan munculnya gejala berikut:

  • Terjadi penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. 
  • Suara berubah atau serak selama lebih dari 3 minggu.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Sulit menelan dan mengalami sesak napas atau batuk darah.
  • Kelelahan yang berkepanjangan.
  • Tidak kunjung mengecil hingga lebih dari sebulan.
  • Terasa mengeras atau tidak bergerak ketika disentuh.
  • Adanya darah pada air liur atau perubahan kulit di sekitar benjolan.

Beberapa tes yang mungkin akan dijalani adalah tes darah, Rontgen, USG, MRI serta biopsi. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat untuk benjolan di leher Anda.

Perlu diketahui juga bahwa ketika terjadi risiko penyakit seperti yang disebutkan di atas, tentu Anda juga memerlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penting juga mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan yang juga memberikan manfaat penyakit kritis seperti yang disebutkan di atas.

Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Perlindungan Amanah Syariah dari AXA Mandiri yang merupakan produk asuransi dwiguna dengan manfaat asuransi sesuai pilihan plan yang dipilih. Manfaat asuransi yang bisa Anda dapatkan diantaranya adalah manfaat meninggal dunia, manfaat kondisi kritis, manfaat rawat inap, dan manfaat akhir masa asuransi. Dengan mendaftarkan diri ke dalam Asuransi Perlindungan Amanah Syariah, maka Anda dan keluarga bisa terlindungi dari risiko keuangan yang diakibatkan dari 77 risiko kondisi kritis mulai dari kanker, TB, stroke, masalah jantung, penyakit paru-paru, dan masih banyak lagi.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Perlindungan Amanah Syariah dari AXA Mandiri beserta manfaatnya, Anda dapat mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi financial advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-benjolan-di-leher
  • https://www.alodokter.com/benjolan-di-leher-bisa-jadi-tanda-penyakit-serius
  • https://www.alodokter.com/waspadai-TBC-kelenjar-yang-ditandai-dengan-benjolan-di-leher
  • https://www.alodokter.com/leukemia
  • https://mandayahospitalgroup.com/id/benjolan-di-leher/
  • https://www.halodoc.com/artikel/ada-benjolan-di-leher-ini-5-kemungkinan-penyebabnya
  • https://www.alodokter.com/karsinoma-nasofaring 
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/sistem-endokrin/benjolan-di-leher
  • https://hellosehat.com/gigi-mulut/gusi-mulut/tumor-kelenjar-ludah/