Aset Penerbit

Aset Penerbit

Awas, Ini Bahaya Vape yang Tidak Disadari!

Inspirasi

Vape kini sudah menjadi gaya hidup, terutama bagi kaum muda. Sudah bukan hal yang aneh lagi jika para kaum muda, bahkan remaja, pergi ke mana-mana dengan vape di tangan. Keberadaan vape tak lepas dari pernyataan yang digaungkan sebagian besar orang bahwa bahaya vape tidak seperti rokok. Namun apakah fakta tersebut benar? Mari kita kupas beberapa fakta seputar vape.

 

Vape atau rokok, mana yang lebih bahaya?

Katanya, rokok elektrik alias vape sedikit lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Vape umumnya menggunakan ekstrak nikotin yang dipanaskan untuk membuat aerosol yang kemudian dihirup. Rokok biasa bisa mengandung sekitar 7.000 bahan kimia yang beracun, sedangkan bahan kimia vape tidak sebanyak itu meski jumlahnya juga ribuan.  Namun persepsi ini seringkali menyesatkan.

Faktanya, vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan. Sama halnya dengan merokok, vaping juga berbahaya bagi kesehatan. Dilansir dari laman halodoc.com, menurut Direktur Penelitian Klinis John Hopkins Ciccarone Center for the Prevention of Heart Disease, telah terjadi wabah cedera paru-paru yang mengakibatkan kematian terkait dengan vape. Di tahun 2020 saja, Amerika Serikat mengonfirmasi 2.807 kasus cedera paru-paru akibat vape.

 

Kandungan kimiawi dalam vape

Vape mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya. Dilansir dari laman ayosehat.kemkes.go.id, salah satu contoh kandungan berbahayanya adalah diacetyl yang sering digunakan untuk memberikan rasa creamy pada uapnya. Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai "popcorn lung".

Selain itu, ketika cairan vape dipanaskan, ternyata dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker. Walaupun tingkat karsinogen ini lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama dengan penggunaan jangka panjang.

 

Vape mengandung nikotin lebih sedikit, namun…

Walaupun vape mengandung lebih sedikit bahan kimia dibanding rokok biasa, vape tetap mengandung nikotin yang merupakan zat utamanya. Anda tentu tahu bahwa nikotin bersifat adiktif dan beracun. Nikotin bisa meningkatkan adrenalin, detak jantung, dan tekanan darah. Oleh karena itu, tak heran jika perokok, baik perokok biasa maupun pengguna vape, rentan terkena serangan jantung.

Komponen utama dari vape adalah cairan yang berada dalam cartridge (tabung). Cairan tersebut terbuat dari nikotin yang diekstrak dari tembakau yang kemudian dicampur dengan bahan dasar, seperti propilen glikol. Bahkan, dilansir dari laman hellosehat.com, pengujian yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA) menemukan bahwa cartridge yang berlabel bebas nikotin ternyata mengandung nikotin. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan juga menemukan bahwa jumlah nikotin yang tercantum dalam kemasan cairan isi ulang vape kadang berbeda dengan jumlah nikotin yang terkandung di dalamnya. Tentu hal Ini memperjelas betapa besarnya bahaya vape.

 

Apa bedanya vape dan rokok?

Rokok konvensional merupakan tembakau kering yang dibungkus dengan kertas. Dilansir dari laman halodoc.com, rokok mengandung 600 zat dan menghasilkan 7000 bahan kimia. Dari ribuan bahan kimia tersebut, ada kurang lebih 69 zat beracun dan dapat menyebabkan kanker.

Beda Vape dan Rokok

Rokok dan asap vape mengandung berbagai bahan kimia berbahaya. Beberapa di antaranya adalah asetaldehida, aseton, arsenik, acrolein, amonia, benzene, kadmium, kromium, formaldehyde, nitrosamines, toluene, tar, dan karbon monoksida. Sedangkan cairan vape mengandung propilen glikol, gliserin, perasa, dan bahan kimia lainnya.

Rokok biasa dan vape sama-sama mengandung nikotin. Sama juga seperti rokok, asap vape atau yang disebut aerosol mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Uap dari vape bukan sekadar uap air biasa karena bisa menyebabkan ketagihan, bahkan bisa memicu penyakit paru, jantung, dan kanker.

 

Bahaya vape yang nyata adanya bagi kesehatan

Vaping, atau menggunakan rokok elektronik, telah menjadi subjek perhatian karena potensi bahayanya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya terkait dengan penggunaan vape yang dilansir dari berbagai sumber kredibel:

1. “Popcorn lung” atau bronchiolitis obliterans

Kondisi ini adalah paru-paru rusak sehingga saluran udara menyempit akibat zat diacetyl yang digunakan untuk menambahkan aroma dalam vape. Saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan kondisi ini secara total. Gejala popcorn lung adalah batuk, suara tinggi saat bernapas, nyeri dada, dan sesak napas.

2. Pneumonia lipoid

Kondisi ini terjadi ketika asam lemak masuk ke dalam paru-paru karena sering menghirup zat berminyak di dalam uap vape. Gejala pneumonia lipoid ini umumnya meliputi batuk kronis, sesak napas, dan batuk darah.

3. Paru-paru runtuh atau pneumotoraks spontan primer

Hal ini terjadi ketika ada lubang di paru-paru, tempat keluar oksigen, sehingga paru-paru kolaps. Gejalanya adalah nyeri dada dan bahu yang menyengat, sesak napas, dan sulit bernapas.

4. Kesehatan mental terganggu

Ketika kecanduan nikotin, seseorang akan cenderung mudah stress. Kondisi ini umumnya terjadi ketika seorang perokok mencoba untuk berhenti karena tubuh dan otak yang sudah kecanduan nikotin. Gejala yang umum dirasakan oleh penderitanya adalah mudah marah, cemas, tertekan, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi.

Bahaya Vape Bagi Kesehatan

5. Kesehatan gigi dan gusi buruk

Dilansir dari laman alodokter.com, pada sebuah studi di tahun 2018, paparan aerosol pada vape bisa membuat keadaan gusi jadi lebih rapuh dan rentan terkena bakteri. Studi yang lain juga mengungkapkan bahwa vape bisa menyebabkan iritasi gusi, mulut, dan tenggorokan.

 

Nah, apa yang harus dilakukan jika Anda seorang pecandu vape? Mengingat bahaya vape seperti yang sudah dijelaskan di atas, hal paling utama yang harus dilakukan adalah berhenti menggunakan vape karena saat sudah mengalami dampak buruknya di kemudian hari, Anda tentu akan menyesali kecanduan vape. Selain berhenti menggunakan vape, Anda juga wajib menjaga dan memeriksakan kesehatan Anda secara rutin. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda mulai mempertimbangkan untuk memiliki produk asuransi, salah satunya adalah asuransi kesehatan.

Untuk pertanyaan dan informasi lebih lengkap mengenai asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, Anda bisa menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat, atau menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. Dapatkan proteksi dari berbagai risiko keuangan di masa depan bersama dengan AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko.

 

Sumber:

  • https://www.liputan6.com/citizen6/read/5160936/5-fakta-vape-yang-wajib-diketahui-bahaya-bagi-paru-paru?page=3
  • https://www.halodoc.com/artikel/berbahaya-seperti-rokok-ini-5-dampak-kecanduan-vape
  • https://ayosehat.kemkes.go.id/bahaya-nge-vape-memahami-risiko-di-balik-asap-modern
  • https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/apakah-vape-mengandung-nikotin-rokok/#