Aset Penerbit

Aset Penerbit

8 Tahap Perkembangan Keluarga, Ada di Fase Mana Saat Ini?

Inspirasi

Setiap keluarga pasti akan melalui tahap perkembangan. Umumnya, sebuah keluarga akan berkembang dari segi usia pernikahan maupun penambahan anggota keluarga baru lewat hadirnya keturunan. Tahap perkembangan keluarga ini adalah proses evolusi yang dialami sebuah keluarga seiring berjalannya waktu dan setiap tahapnya memiliki ciri khas sendiri yang dapat mempengaruhi hubungan antar anggota keluarga serta tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Setiap tahap perkembangan keluarga juga pasti memiliki tantangan tersendiri yang perlu dihadapi. Oleh karena itu, anggota keluarga perlu mempelajari kemampuan tertentu dalam setiap tahap perkembangan tersebut. Sayangnya, tidak semua tahap dapat dilalui dengan mulus, terutama jika ada masalah seperti finansial atau penyakit kronis yang menyerang anggota keluarga, hingga kematian. Bagi Anda yang ingin menikah atau sudah menikah, tentu perlu memahami setiap tahap perkembangan keluarga agar nantinya Anda dapat menunaikan tugas pada masing-masing fase serta membantu mewujudkan kehidupan keluarga yang harmonis.

 

Tahap perkembahan keluarga

Dilansir dari situs resmi Hijra Bank, Evelyn Duvall memiliki teori tentang 8 tahap perkembangan keluarga. Teori ini berlaku dalam konteks keluarga inti yang utuh dan tidak terpecah karena perceraian atau peristiwa lain yang menyebabkan perpecahan keluarga. Lalu apa saja kedelapan tahap perkembangan keluarga tersebut?

1. Tahap awal pernikahan (married couple without children)

Tahap ini adalah tahap paling awal yang dimulai dengan pernikahan dan mulai saling beradaptasi. Meski sudah lama berpacaran, tidak menjamin keduanya sudah saling terbuka. Oleh karena itu, pada tahap ini, pasangan perlu melakukan penyesuaian atas sifat masing-masing, dimulai dari mendiskusikan visi dan misi keluarga.

Di tahap ini jugalah pasangan harus belajar membangun komunikasi yang baik dan mengatur peran serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Bukan hanya menyesuaikan hubungan sosial dengan keluarga asal masing-masing pasangan (families of origin), namun juga dengan lingkar sosial yang melibatkan teman atau kolega. Yang tidak kalah penting, pasangan yang baru menikah dan masih berada dalam tahap ini juga harus menjalin kedekatan emosional serta membangun dasar yang kuat untuk kehidupan keluarga ke depan.

2. Tahap bertambahnya anggota keluarga lewat kelahiran anak pertama (childbearing families)

Tahap selanjutnya terjadi ketika kelahiran anak pertama yang menyempurnakan kehidupan rumah tangga. Tahap perkembangan ini berlangsung ketika anak lahir hingga berusia hingga 30 bulan. Kehadiran sang buah hati di tengah keluarga bisa menjadi sesuatu yang menantang bagi pasangan karena mereka harus membangun kebiasaan baru seperti menyusui bayi, memandikan, dan sebagainya.

Biasanya, ketika berada di tahap ini, sebagian orang tua akan merasa kebingungan dan fokus hanya pada satu hal. Padahal, disinilah peran keduanya dibutuhkan, yaitu beradaptasi menjadi orang tua baru dan juga tidak melupakan hubungan dengan pasangan. Jadi, pastikan untuk selalu saling mendukung terkait peran dan tanggung jawab sebagai orang tua baru dan pertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (families with preschool children)

Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak berusia 2,5 hingga 5 tahun. Di fase ini, beberapa keluarga juga mulai memiliki anak kedua sehingga orangtua harus membagi fokus antara menyiapkan keperluan anak sekolah dengan kebutuhan anak kedua yang masih bayi.

Memasuki tahap ini, anak menjadi semakin besar dan mulai berinteraksi dengan dunia sekitar sehingga peran orang tua pun menjadi lebih berkembang. Bukan hanya sekedar mengasuh dan memenuhi kebutuhan primer anak, namun orang tua juga perlu mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi dengan dunia luar.

Tahap Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah

Peran orang tua di tahap ini adalah membantu anak bersosialisasi, mendidik, serta membimbing anak seiring anak pertama mulai berinteraksi dengan orang-orang dan lingkungan sekitar. Selain itu, Anda juga perlu membagi waktu dengan baik untuk mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga, baik dengan pasangan, anak-anak, maupun untuk diri sendiri.

4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (families with school children)

Pada tahap ini, anak-anak mulai tumbuh dan mulai masuk sekolah. Di tahap ini, biasanya anak pertama sudah berusia 6-12 tahun dengan aktivitas yang padat, begitu juga orangtua yang harus bekerja atau beraktivitas dengan agendanya sendiri.

Fase ini bisa dibilang sebagai tahap  perkembangan dengan aktivitas paling sibuk. Selain membimbing anak, di fase ini orang tua juga dituntut untuk berkolaborasi dengan pihak luar yang memiliki andil dalam pendidikan anak seperti sekolah dan tempat les. Selain tu, orang tua juga harus mulai membangun hubungan dengan teman sebaya anak.

Tahap ini bisa menjadi tahap yang sangat menguras tenaga dan waktu karena orang tua harus menyeimbangkan antara perannya dalam memenuhi tanggung jawab pekerjaan, memenuhi kebutuhan keluarga, serta pendidikan anak. Selain menghabiskan banyak tenaga dan waktu, fase ini juga menuntut persiapan finansial yang matang untuk membiayai pendidikan anak. Untuk itu, orang tua harus pandai mengatur keuangan keluarga, salah satunya dengan mempersiapkan tabungan dan dana darurat.

5. Tahap keluarga dengan remaja (families with adolescents)

Masuknya anak ke dalam fase usia remaja menjadi fase yang penting dalam kehidupan keluarga. Remaja yang dimaksud di fase ini adalah anak yang berusia mulai dari 13 hingga 19-20 tahun. Tahap perkembangan keluarga ini bisa lebih singkat jika anak pertama yang beranjak remaja memutuskan hidup terpisah dengan orangtua, seperti menempuh pendidikan di luar kota.

Di fase ini, biasanya anak akan mengalami perubahan yang sangat signifikan baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Perubahan inilah yang dapat menjadi tantangan bagi kedua orang tua dalam memahami, mendukung, serta memberikan arahan kepada anak mereka seiring anak memasuki usia dewasa. Di sisi lain, orang tua juga harus memberikan kebebasan bagi anak seiring mereka mempersiapkan diri untuk memasuki peran dan menjalankan tanggung jawab sebagai orang dewasa.

6. Tahap anak mulai keluar dari rumah (launching families)

Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak pertama memutuskan keluar dari rumah orangtua, misalnya untuk kuliah atau bekerja. Di fase ini, anak mulai mandiri dan memiliki kehidupan di luar. Sebelum memasuki tahap ini, orang tua perlu membantu anak untuk mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, orang tua juga perlu turut mendukung dan memfasilitasi transisi anak-anak mereka menuju kehidupan yang lebih mandiri.

Memasuki fase ini, relasi antara orang tua dan anak bukan lagi relasi antara orang dewasa dan anak-anak atau remaja, namun sudah menjadi relasi antar orang dewasa. Setelah berada di fase ini, orang tua dapat menata kembali peran mereka di dalam rumah tangga dengan anggota keluarga yang masih ada.

7. Tahap keluarga paruh baya (middle-age families)

Tahap keluarga ini memasuki masa-masa akhir ketika anak terakhir telah meninggalkan rumah atau orangtua menjelang waktu pensiun. Meski anak sudah menjadi dewasa dan siap memulai kehidupan sendiri, keluarga tetap berperan sebagai pihak yang memberi dukungan dalam kehidupan anak. Untuk itu, dibutuhkan sikap-sikap seperti saling pengertian, kepercayaan, dan keterlibatan. 

Ketika anak-anak sudah mulai membangun kehidupan mereka sendiri dan rumah akan perlahan semakin lengang, orang tua tetap mempertahankan kehangatan bersama pasangan sambil terus mempersiapkan kehidupan di hari tua. Pada fase ini, tugas utama Anda adalah menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, sambil tetap menjaga keharmonisan dengan pasangan atau kerabat. Salah satu yang hal yang harus dipersiapkan untuk melewati tahap perkembangan keluarga ini adalah bekal finansial untuk menyongsong masa pensiun.

Tahap Keluarga Paruh Baya

8. Tahap keluarga lanjut usia (aging families)

Tahap perkembangan terakhir adalah ketika Anda mulai semakin mendekati usia lanjut, anak-anak mungkin telah menikah dan membangun keluarga mereka sendiri, bahkan bisa jadi Anda sudah menjadi kakek-nenek. Dalam tahapan keluarga ini, Anda atau pasangan mungkin mengalami perubahan kesehatan sehingga bertugas untuk saling merawat dan mempertahankan hubungan baik dengan anak maupun sosial masyarakat.
Selain itu, pada tahap ini Anda sebagai orang tua juga memiliki peran baru sebagai mertua yang turut membantu perkembangan keluarga yang dibangun oleh anak dan pasangannya. Tahap ini juga melibatkan kerjasama antara keluarga yang berbeda-beda dan pembangunan hubungan baru dalam keluarga yang diperluas.

Di sisi lain, anak mungkin juga harus mulai mengambil peran dalam merawat orang tua mereka di hari tua. Dengan demikian, terjadi hubungan timbal balik antara orang tua dan anak dalam rangka saling menjaga kesehatan, kesejahteraan, serta memberikan dukungan emosional.

 

Perlu digaris bawahi juga bahwa setiap fase perkembangan pasti memiliki tantangan tersendiri, mulai dari cara Anda menjaga hubungan baik dengan pasangan, merawat dan mendidik anak, hingga tantangan finansial yang mungkin akan berbeda setiap fasenya. Di mana pun fase Anda saat ini, tentu Anda dan keluarga butuh perlindungan agar bisa menjalani hidup dengan aman dan tanpa khawatir, terutama masalah keuangan. Salah satu bentuk perlindungan yang bisa Anda dan keluarga pertimbangkan adalah asuransi kesehatan.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda dan keluarga akan terlindungi dari risiko keuangan yang mungkin terjadi di kemudian hari jika mengalami sakit. Tanpa adanya asuransi, bisa saja tabungan dan uang yang sudah Anda kumpulkan harus terpakai untuk biaya tidak terduga di kemudian hari, misalnya ketika terjadi risiko penyakit yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit hingga waktu yang cukup lama.

Salah satu produk asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih adalah asuransi kesehatan dari AXA Mandiri yang dapat memberikan perlindungan bagi Anda dan keluarga dari risiko keuangan yang mungkin terjadi akibat berbagai risiko penyakit di kemudian hari. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://hijra.id/blog/articles/tahap-perkembangan-keluarga/
  • https://www.sehatq.com/artikel/tahap-perkembangan-keluarga-yang-patut-anda-ketahui
  • https://id.theasianparent.com/tahap-perkembangan-keluarga