Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI)
Inspirasi

Sebagian orang mungkin merasa tertipu ketika membeli produk Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI). Padahal menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Togar Pasaribu, PAYDI menjadi salah satu alternatif produk asuransi yang menarik bagi masyarakat. Selain memberikan perlindungan terhadap risiko jiwa, menurutnya, PAYDI juga memiliki tambahan manfaat investasi.

Togar Pasaribu menambahkan jika calon nasabah perlu memahami bahwa investasi yang menawarkan imbal hasil juga memiliki risiko. Tak terkecuali dengan produk asuransi yang menawarkan investasi. Risiko tersebut disebabkan oleh likuiditas portfolio investasi yang terkait dengan ekonomi makro, termasuk pasar modal.

Apa itu Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI)

Jawapos.com melansir jika PAYDI bisa jadi pilihan investasi jangka panjang di tengah pandemi. Lebih jelasnya, sebelum memutuskan untuk membeli PAYDI, masyarakat harus terlebih dahulu memahami PAYDI. Dikutip dari artikel yang sama, Penasihat Keuangan Mada Aryanugraha menjelaskan jika PAYDI adalah jenis asuransi dengan manfaat investasi yang memiliki masa perlindungan sangat panjang dan bukan untuk tujuan konsumtif.

Sehingga dengan cakupan pertanggungan asuransi yang sangat panjang tersebut membuat produk PAYDI cocok untuk masyarakat dengan kebutuhan tertentu, yaitu masyarakat yang dapat melihat produk ini menjadi investasi jangka panjang hingga 99 tahun. Sedangkan untuk masyarakat dengan keterbatasan pendapatan, PAYDI bisa jadi produk asuransi yang mahal.

“Ketika nasabah membayar premi karena hasil investasi sangat rendah, sementara biaya asuransi terus diterapkan, dana yang tersedia di hasil investasi pun menjadi minus dan nasabah akan diminta untuk membayar premi lagi. Karena itu PAYDI itu menjadi investasi jangka panjang, tidak bisa diambil dalam jangka pendek,” tambahnya.

Menyoal banyaknya masyarakat yang merasa tertipu dengan PAYDI, kurang pahamnya PAYDI sebagai produk investasi jangka panjang bisa jadi salah satu penyebabnya. Selain itu, faktor kurang tepatnya informasi yang diberikan penjual asuransi memperparah kondisi yang membuat citra PAYDI menjadi jelek.

 

Sumber: Jawapos.com