Inspirasi Banner

Search Customer Service

Aset Penerbit

Asuransi Kesehatan Murah, Tidak Semahal Gaya Hidup Sehari-Hari!

Banyak orang yang beranggapan asuransi mahal. Nyatanya asuransi kesehatan murah dan tidak semahal dengan biaya segelas kopi. Ini faktanya!

04 Mei 2025

Gaya Hidup Berkelanjutan: Manfaat dan Cara Menerapkannya!

Gaya hidup berkelanjutan memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan sekaligus masa depan bumi. Bagaimana cara menerapkannya?

03 Mei 2025

Intermittent Fasting: Manfaat, Risiko & Cara Penerapannya!

Intermittent Fasting adalah metode diet yang sedang populer dan punya banyak manfaat. Bagaimana cara menerapkannya dan apakah ada risikonya?

02 Mei 2025

UKT Terus Naik? Pastikan Anak Tetap Bisa Kuliah Tanpa Beban Finansial!

Biaya UKT terus meningkat setiap tahun, membuat perencanaan keuangan menjadi prioritas orang tua. Pelajari cara menghitung UKT, strategi menyiapkan dana pendidikan, dan solusi perlindungan finansial terbaik.

01 Mei 2025

Mengupas & Memahami Nilai Investasi dalam Produk Asuransi

Nilai investasi dalam asuransi adalah nilai yang terbentuk dari premi yang dibayarkan dan diinvestasikan. Apa kelebihannya dan cocok jadi pilihan?

30 Apr 2025

Aset Penerbit

Detak Jantung Normal Pertanda Tubuh Sehat, Begini Cara Hitungnya?

Inspirasi

Jantung adalah organ vital yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai organ penting dalam tubuh, jantung berdenyut tanpa henti untuk memompa darah dan memberikan kehidupan bagi seluruh organ tubuh. Kecepatan denyut jantung atau detak jantung menjadi salah satu tanda vital yang penting untuk selalu diperhatikan.

Detak jantung normal menandakan jantung berfungsi dengan baik. Pemantauan detak jantung secara teratur dapat membantu Anda memahami kondisi jantung dan mendeteksi adanya kelainan. Namun, apakah Anda sudah tahu berapa detak jantung normal dan bagaimana cara menghitungnya?

Berapa detak jantung normal?

Detak jantung normal akan terdengar seirama dan sama setiap ketukannya. Sementara itu, detak jantung abnormal akan terdengar tidak beraturan, bahkan bisa terdengar suara bising atau bunyi jantung tambahan di luar suara detak jantung utama.

Seiring bertambahnya usia, pola keteraturan detak jantung dapat berubah. Namun, perubahan keteraturan detak jantung bisa menjadi tanda adanya kondisi medis pada jantung, maupun penyakit pada organ lain yang perlu segera ditangani.

Dilansir dari Alodokter, kecepatan detak jantung normal orang dewasa saat istirahat antara 60–100 kali per menit. Namun, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kecepatan detak jantung normal seperti usia, aktivitas yang dilakukan, tingkat kebugaran, suhu udara, efek samping obat-obatan, emosi, dan ukuran tubuh. 

Berdasarkan usianya, berikut ini adalah rentang detak jantung normal dari anak-anak hingga orang dewasa:

  • Bayi usia kurang dari 1 bulan: 100–205 kali per menit
  • Bayi usia 1 hingga 12 bulan: 100–180 kali per menit
  • Anak usia 3 hingga 5 tahun: 80–120 kali per menit
  • Anak usia 5 hingga 12 tahun: 75–118 kali per menit
  • Remaja dan orang dewasa : 60–100 kali per menit

Detak jantung biasanya akan meningkat ketika berolahraga. Hal ini karena, tubuh membutuhkan asupan oksigen tambahan sehingga jantung perlu memompa darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Berikut ini adalah detak jantung normal orang dewasa ketika berolahraga sesuai dengan usianya.

  • Usia 20–35 tahun: 95–170 kali per menit
  • Usia 35–50 tahun: 85–155 kali per menit
  • Usia di atas 60 tahun: 80–130 kali per menit.

Cara menghitung detak jantung


 

Kelainan pada detak jantung bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada fungsi dan kerja jantung. Untuk mewaspadai tanda-tanda masalah jantung, cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung detak jantung. 

Cara paling mudah mengetahui detak jantung adalah pada urat nadi di leher dan pergelangan tangan. Berikut langkah mengukur detak jantung yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah.

  • Letakkan jari tengah dan telunjuk di leher atau pergelangan tangan tempat denyut nadi terasa.
  • Gunakan jam atau stopwatch sebagai patokan waktu.
  • Hitung denyut nadi di pergelangan tangan atau leher selama 30 detik atau 60 detik.

Anda juga bisa menggunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui detak jantung normal:

  • Hitung detak jantung selama 10 detik, kalikan enam.
  • Hitung detak jantung selama 15 detik, kalikan empat.
  • Hitung detak jantung selama 30 detik, kalikan dua.

Angka yang Anda dapatkan dari ketiga metode di atas adalah detak jantung per menit (bpm).

Perlu diketahui juga bahwa salah satu hal penting yang wajib diperhatikan dalam menghitung detak jantung normal adalah waktu. Adapun waktu terbaik untuk mengukur detak jantung normal yaitu pada saat benar-benar istirahat atau ketika sedang rileks dan duduk dengan tenang selama beberapa saat. Seseorang disarankan untuk menunggu setidaknya 1–2 jam sebelum mengukur detak jantung, jika:

  • Mengalami peristiwa yang membuat stres.
  • Berolahraga.
  • Mengonsumsi kafein.
  • Berdiri dalam waktu lama.

Gangguan yang memengaruhi detak jantung

Secara medis, gangguan irama jantung disebut dengan istilah aritmia. Kondisi ini ditandai dengan denyut jantung yang terlalu cepat, lambat, tidak teratur, atau terhenti untuk sementara waktu. Aritmia dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, gangguan tiroid, gangguan elektrolit, atau sedang dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi jantung. 

Gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan kebiasaan merokok, serta efek samping obat-obatan, juga dapat menyebabkan terjadinya aritmia. Secara garis besar, aritmia dibagi menjadi 2 (dua) yaitu takikardia dan bradikardia.

1. Takikardia

Takikardia adalah kondisi ketika detak jantung berdetak lebih cepat saat istirahat atau ketika denyut jantung lebih dari 100 bpm. Denyut jantung yang tinggi tidak selalu merupakan tanda masalah, namun juga bisa menjadi gejala kondisi lain yang mungkin bersifat sementara.

Ketika denyut jantung tinggi, biasanya akan menimbulkan keluhan berupa nyeri dada, pusing, mudah lelah, dan sesak napas. Namun, ada kalanya takikardia tidak menimbulkan gejala atau keluhan apa pun.
Kondisi ini paling sering dipicu oleh fibrilasi atrium, namun bisa juga disebabkan oleh kondisi jantung lainnya seperti:

  • Miokarditis atau penyakit jantung koroner.
  • Kondisi medis lain seperti anemia, hipertiroidisme, tumor, dan sepsis.
  • Obat-obatan tertentu, termasuk antidepresan trisiklik dan obat asma albuterol.
  • Alcohol withdrawal.
  • Syok (kondisi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup).
  • Dehidrasi.
  • Asupan kafein yang berlebih.
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
  • Obesitas.
  • Faktor psikologis, seperti cemas dan stres.

2. Bradikardia

Detak jantung yang terlalu lambat atau bradikardia adalah kondisi ketika detak jantung di bawah 60 bpm per menit. Biasanya kondisi ini menimbulkan beberapa gejala seperti sesak napas, sulit konsentrasi, pingsan, pusing, dan mudah lelah walau hanya melakukan sedikit aktivitas. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan bradikardia:

  • Trauma dada.
  • Kondisi medis seperti hipotiroidisme, penyakit jantung, anoreksia, penyakit Lyme, dan distrofi otot.
  • Konsumsi obat-obatan seperti calcium channel blocker dan beta-blocker.
  • Obat-obatan seperti ganja dan beberapa jenis narkotika.
  • Atlet. Denyut jantung rendah umum terjadi pada atlet, hal ini disebabkan oleh otot jantung atlet dalam kondisi yang sangat baik sehingga tidak perlu bekerja keras.

Cara menjaga detak jantung tetap normal

Mengenali detak jantung normal bisa mencegah Anda dari berbagai gangguan pada jantung. Dengan tujuan menjaga kesehatan jantung, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Adapun cara untuk menjaga detak jantung tetap normal, yaitu sebagai berikut ini: 

  • Diet sehat jantung yang kaya akan sayur, buah, kacang-kacangan, dan makanan bergizi.
  • Mempertahankan berat badan sehat yang direkomendasikan.
  • Tetap aktif dengan berolahraga setiap hari.
  • Membatasi atau menghentikan kebiasaan merokok.
  • Mengelola stres.
  • Batasi konsumsi kafein, alkohol dan minuman berenergi
  • Menjaga berat badan ideal

Memahami detak jantung normal dan menjaganya tetap sehat adalah investasi berharga bagi kesehatan. Dengan rutin memonitor detak jantung, Anda dapat mendeteksi dini potensi masalah kesehatan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Selain menjaga gaya hidup sehat, memiliki perlindungan asuransi kesehatan juga penting sebagai langkah antisipasi terhadap risiko finansial yang mungkin terjadi akibat masalah kesehatan jantung.

Salah satu asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri. Dengan asuransi ini, Anda akan mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement yang meliputi biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap, biaya akomodasi pendamping dan juga manfaat santunan tunai harian, hingga manfaat santunan meninggal dunia.

Selain Asuransi Mandiri Proteksi Jantung, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri yang dapat memberikan perlindungan dari berbagai risiko penyakit kritis seperti Kanker, Jantung, Gagal Ginjal, Stroke, dan lainnya. Dengan Asuransi ini, Anda bisa mengurangi risiko finansial akibat risiko penyakit kritis, baik stadium awal hingga akhir. Anda juga akan mendapatkan manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar. 

Apapun pilihan asuransi yang Anda pilih, percayakan seluruh perlindungan keluarga Anda bersama AXA Mandiri. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Proteksi Jantung atau Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/ciri-detak-jantung-normal-dan-gangguan-yang-bisa-terjadi
  • https://www.ekahospital.com/better-healths/tanda-detak-jantung-normal-dan-penyakit-yang-menyebabkan-detaknya-terganggu
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/detak-jantung-normal