Aset Penerbit

Aset Penerbit

Mahalnya Biaya Cuci Darah, Mulai Sayangi Ginjal dengan Hidup Sehat

Inspirasi

Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur membuang racun dari dalam tubuh akibat ginjal yang telah rusak. Prosedur ini dilakukan menggunakan mesin khusus pada pasien yang mengalami gagal ginjal dan berfungsi untuk menggantikan peran ginjal dalam tubuh, yaitu menyaring darah dari limbah, racun dan sisa metabolisme. Umumnya, cuci darah perlu dilakukan beberapa kali sesuai dengan kondisi pasien.

Dari sisi biaya, cuci darah membutuhkan biaya yang tidak murah. Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti yang dilansir dari CNBC, biaya cuci darah untuk pasien diabetes melitus membutuhkan dana Rp820 ribu hingga Rp1,2 juta tergantung rumah sakitnya untuk satu kali terapi. Bisa dibayangkan berapa besarnya biaya cuci darah setiap bulan yang perlu dikeluarkan ketika menderita gagal ginjal.

 

Berapa biaya cuci darah yang perlu disiapkan

Biaya cuci darah dimulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 5 jutaan untuk sekali menjalani prosedur. Harga bisa bervariasi sesuai membran dialisis yang digunakan serta rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan. Biaya tersebut belum termasuk pemeriksaan pemasangan akses cuci darah.

Oleh karena itu, disarankan untuk mempersiapkan dana lebih untuk kebutuhan tambahan yang nantinya dibutuhkan. Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah biaya cuci darah di beberapa rumah sakit:

Biaya Cuci Darah

 

Kondisi yang membutuhkan cuci darah

Tidak semua pasien yang menderita sakit ginjal membutuhkan terapi cuci darah. Hanya pasien dengan kondisi tertentu yang membutuhkan cuci darah. Dilansir dari situs resmi RSUD Kota Mataram, berikut beberapa kondisi pasien yang membutuhkan terapi cuci darah.

  1. Pasien yang sudah terdiagnosa gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit ginjal stadium 5.
  2. Pasien yang akan melakukan tindakan operasi, terapi cuci darah dilakukan sebagai syarat sebelum operasi, dikarenakan fungsi ginjalnya menurun, misalnya operasi batu ginjal dan operasi jantung.
  3. Pasien yang keracunan obat-obatan tertentu, misalnya keracunan alkohol.
  4. Pasien dengan kondisi medis lainnya.

Perlu diketahui juga bahwa terapi cuci darah tidak bisa dilakukan satu kali. Menurut sumber yang sama, pasien yang sudah terdiagnosa gagal ginjal stadium 5 idealnya perlu menjalankan terapi cuci darah 2-3 kali seminggu, di mana satu sesi terapi membutuhkan 4-5 jam dan perlu dilakukan seumur hidup.

Bagi pasien yang baru pertama kali melakukan terapi cuci darah, hanya perlu melakukan terapi 2-3 jam per sesi. Sedangkan bagi pasien dengan kondisi medis lainnya hanya perlu cuci darah beberapa kali saja. Selama fungsi ginjal menurun, pasien perlu menjalani terapi cuci darah. Namun jika fungsi ginjal membaik dan meningkat, frekuensi terapi bisa berkurang bahkan dihentikan.

 

Cuci darah bisa menggunakan BPJS?

Karena besarnya biaya cuci darah yang perlu dikeluarkan, pemerintah lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan keringanan dalam perawatan cuci darah untuk penderita penyakit ginjal. Dilansir dari Detik, berikut adalah beberapa biaya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk transplantasi ginjal, cuci darah hingga CAPD:

1. Transplantasi ginjal

Berdasarkan Pasal 32 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2023, BPJS Kesehatan melayani pencangkokan organ, termasuk transplantasi ginjal. Adapun pelayanan kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan meliputi pelayanan medis, asuhan keperawatan, ruang perawatan, serta pemeriksaan penunjang yang dilakukan selama masa pencangkokan organ. Biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan untuk transplantasi ginjal dapat mencapai Rp 400 juta.

2. Cuci darah

Berdasarkan Pasal 45 Permenkes Nomor 3 Tahun 2023, BPJS Kesehatan juga menyediakan pelayanan kantong darah yang diberikan untuk pasien thalassemia mayor, hemodialisa, dan kanker (leukemia). Adapun biaya penggantian kantong darah yang ditanggung adalah sebesar Rp360 ribu per kantong darah.

Kondisi yang Membutuhkan Cuci Darah

3. CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis)

BPJS Kesehatan dapat menanggung pelayanan CAPD yaitu metode pencucian darah lewat perut. Adapun tarif untuk CAPD dengan BPJS Kesehatan, yaitu:

  • Biaya bahan habis pakai, jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD sebesar Rp8 juta.
  • Biaya transfer set dan jasa pelayanan pada pelayanan CAPD sebesar Rp250 ribu per set.

Meski biaya cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Anda juga perlu melengkapi perlindungan diri dari risiko keuangan dengan mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan pribadi. Dengan asuransi kesehatan pribadi yang dimiliki, Anda bisa menghindari risiko keuangan akibat risiko penyakit, salah satunya penyakit gagal ginjal, terutama ketika ada perawatan atau fasilitas yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Salah satu asuransi kesehatan pribadi yang bisa Anda pilih adalah asuransi kesehatan syariah dari AXA Mandiri. Dengan asuransi kesehatan syariah, Anda bisa mengurangi risiko keuangan yang bisa ditimbulkan oleh biaya medis, salah satunya biaya cuci darah sehingga nantinya Anda berfokus pada pemulihan kesehatan.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan syariah dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6993165/ini-biaya-yang-ditanggung-bpjs-kesehatan-untuk-cuci-darah.
  • https://finansial.bisnis.com/read/20230926/215/1698510/bpjs-kesehatan-tidak-menanggung-biaya-berobat-21-kondisi-penyakit-cek-daftarnya
  • https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230130140654-78-906593/bpjs-kesehatan-sekali-cuci-darah-butuh-rp820-ribu-rp12-juta
  • https://www.alodokter.com/cari-rumah-sakit/nefrologi/cuci-darah?page=2 
  • https://nakita.grid.id/read/023693777/biaya-cuci-darah-bagi-penyitas-penyakit-ginjal-simak-di-sini?page=all
  • https://rsud.mataramkota.go.id/baca-artikel?xId=f4e638e3-ad85-4a06-937a-80f879785b05