Cara Menurunkan Darah Tinggi untuk Hindari Komplikasinya
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi yang terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal. Tekanan darah normal manusia berada di sekitar 120/80 mmHg atau sedikit lebih rendah. Jika tekanan darah berada di atas angka ini, maka orang tersebut bisa dikatakan mengalami peningkatan tekanan darah. Ketika tekanan darah meningkat hingga lebih dari 130/80 mmHg, kondisi inilah yang disebut dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Jika kondisi ini terjadi, maka bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan memicu berbagai komplikasi berbahaya.
Dilansir dari Halodoc terdapat beberapa penyakit berbahaya yang bisa ditimbulkan akibat tekanan darah tinggi seperti:
Dari banyaknya penyakit yang bisa diakibatkan darah tinggi tersebut, maka Anda perlu untuk mengontrol tekanan darah agar tidak menyebabkan komplikasi penyakit serius. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan darah tinggi yang dilansir dari beberapa sumber.
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan darah tinggi adalah memastikan berat badan tetap ideal. Berat badan berlebih dapat menyebabkan tekanan lebih pada arteri yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan mengakibatkan hipertensi. Menurut beberapa studi, pengurangan berat badan dapat menurunkan tekanan darah rata-rata 3,2-4,4 mmHg. Oleh karena itu, mulailah untuk menjaga berat badan tetap ideal mulai sekarang agar terhindar dari berbagai risiko penyakit akibat darah tinggi.
Natrium merupakan kandungan yang banyak ditemukan dalam garam, baik pada garam makanan, camilan, minuman ringan, maupun makanan kaleng. Konsumsi garam yang berlebih dapat memicu peningkatan natrium (sodium) di dalam tubuh yang menjadi salah satu penyebab hipertensi.
Oleh karena itu, untuk menurunkan darah tinggi pastikan Anda mengurangi makanan yang banyak mengandung natrium. Anda hanya disarankan untuk mengonsumsi sodium atau natrium sebanyak 1.500-2.000 mg per hari atau setara 6 gram garam atau 1 sendok teh garam per hari. Seseorang yang membatasi asupan garam memiliki risiko lebih rendah untuk alami tekanan darah tinggi.
Selain garam, Anda juga perlu membatasi konsumsi gula, terutama fruktosa. Sejumlah penelitian mencatat bahwa mengurangi gula dan karbohidrat olahan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Melakukan diet rendah karbohidrat mampu menurunkan tekanan darah diastolik sekitar 5 mmHg, dan sistolik sebesar 3 mmHg setelah dilakukan selama 6 bulan.
Setelah mengurangi gula dan garam, ada baiknya juga untuk menambah konsumsi kalium untuk mengurangi efek garam dalam tubuh. Hal ini karena semakin banyak kalium yang dimakan, maka semakin banyak natrium dan air yang dikeluarkan tubuh sehingga tekanan darah menjadi berkurang.
Seseorang yang rutin mengonsumsi makanan kaya kalium cenderung memiliki tekanan darah normal. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan kaya kalium seperti pisang, kentang, jeruk, wortel, anggur, dan bayam. Hal ini karena kalium menjadi salah satu nutrisi yang mampu membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Rekomendasi asupan kalium yang perlu dicukupi adalah sekitar 4500–4700 mg per hari.
Olahraga dapat memperkuat jantung dan bantu mencegah tekanan darah tinggi. Olahraga yang disarankan untuk mengurangi tekanan darah tinggi adalah jalan kaki, jogging, bersepeda, senam, hingga berenang.
Lakukan olahraga rutin selama 30-60 menit atau minimal 3-5 kali dalam seminggu. Ketika dilakukan secara rutin dan konsisten, olahraga mampu menurunkan tekanan darah sebanyak 5–8 mmHg. Jika sudah lama tidak berolahraga, cobalah lakukan olahraga perlahan untuk mencegah terjadinya cedera, misalnya dengan melakukan olahraga ringan dengan berjalan kaki.
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Stres juga bisa memicu Anda untuk makan lebih banyak, mengonsumsi makanan tidak sehat, mengonsumsi alkohol, dan merokok. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa mengelola stres dengan melakukan hal-hal yang disukai seperti jalan-jalan, menonton film, meditasi, mendengarkan musik, olahraga, dan lainnya.
Aktivitas fisik seperti jalan kaki juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan membuat jantung lebih kuat. Menurut Studi University of Western yang dikutip dari cnnindonesia.com, penurunan tekanan darah tinggi bisa terjadi jika berjalan sekitar 30 menit setiap pagi. Sementara studi American College of Cardiology dan American Heart Association menyarankan durasi jalan kaki selama 40 menit sebanyak tiga sampai empat kali dalam seminggu.
Cobalah mulai dengan berjalan kaki ketika pulang pergi ke kantor. Selain menurunkan darah tinggi, jalan kaki juga bisa membantu mengurangi polusi udara dan menghemat pengeluaran Anda.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan lebih berisiko mengalami komplikasi hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke. Selain itu, rokok juga bisa memacu detak jantung dan mempersempit pembuluh darah dan arteri.
Selain berhenti merokok, pastikan juga Anda berhenti mengonsumsi alkohol. Menurut Medical News Today, membatasi konsumsi alkohol bisa menurunkan tekanan darah tinggi sebab konsumsi alkohol sebanyak 10 gram bisa menaikkan tekanan darah sekitar 1 mmHg.
Selain itu, menurut sumber yang sama, sejumlah studi juga menyebutkan konsumsi alkohol berkontribusi pada 16 persen kasus tekanan darah tinggi di dunia. Untuk itu, batasi konsumsi alkohol maksimal satu gelas per hari.
Kenaikan tekanan darah secara drastis bisa dipicu karena salah dalam memilih makanan. Oleh karena itu, untuk menurunkan darah tinggi, pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan produk olahan susu rendah lemak. Anda juga bisa mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol untuk menurunkan tekanan darah.
Cokelat hitam atau dark chocolate dengan kandungan kakao sebanyak 60-70 persen juga bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Hal ini karena cokelat hitam memiliki kandungan flavonoid yang bisa melebarkan pembuluh darah dan menjadi cara menurunkan darah tinggi.
Bagi Anda yang tidak terbiasa mengkonsumsi kafein (paling sering terdapat dalam kopi), maka Anda harus mulai menguranginya. Hal ini disebabkan karena kafein berpotensi meningkatkan tekanan darah hingga 10 mmHg. Namun bagi Anda yang telah terbiasa mengkonsumsi kafein, misalnya minum kopi setiap pagi, maka tidak akan ada efek yang signifikan pada tekanan darah Anda.
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, sering kali juga dibutuhkan obat-obatan antihipertensi. Terutama jika cara di atas tidak berhasil menurunkan tekanan darah setelah dilakukan lebih dari 6 bulan.
Namun, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus dengan resep dokter. Biasanya, dokter akan menyesuaikan jenis dan dosis obat antihipertensi sesuai usia, respon tubuh terhadap obat, dan riwayat penyakit lain yang diderita.
Jika sudah terdiagnosis hipertensi, Anda perlu rutin memeriksa tekanan darah dengan alat tensimeter yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Selain itu, Anda juga perlu menjalani pola hidup sehat agar tekanan darah dapat terkontrol dan menghindari komplikasinya.
Pertimbangkan juga untuk melindungi diri Anda dari berbagai risiko penyakit akibat darah tinggi dengan mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan, seperti asuransi kesehatan dari AXA Mandiri. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah risiko finansial yang mungkin terjadi jika mengalami penyakit akibat darah tinggi, salah satunya sakit jantung.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi financial advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi