Aset Penerbit

Aset Penerbit

Mari Mengenal Fakta, Ciri dan Cara Menanggulangi Nyamuk Malaria Untuk Mencegah Penyakit Malaria

Inspirasi

Mengacu pada data yang disampaikan dalam situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2020 masih terdapat 23 kabupaten/kota yang endemis malaria-nya masih tinggi, 21 kabupaten/kota endemis sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah. Ini menandakan bahwa penyakit malaria masih menjadi ancaman kesehatan yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia secara umum.

Selain data tersebut, ternyata pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga memiliki program Indonesia Bebas Malaria 2030. Jelas ini menarik untuk dibahas, sekaligus menjadi pelengkap uraian terkait fakta seputar malaria yang wajib Anda ketahui.

Fakta seputar malaria

Sederet fakta ini disampaikan dalam sebuah artikel yang diunggah pada cnnindonesia.com. Untuk mengenal dan mengetahui langkah paling tepat pencegahan dan pemberantasannya, ada baiknya Anda mencermati setiap poin berikut.

1. Lima plasmodium penyebab malaria

Malaria dianggap sebagai penyakit akibat dari gigitan nyamuk Anopheles. Namun nyatanya, Plasmodium menjadi hal yang patut disalahkan dan nyamuk tersebut hanyalah perantaranya. Sedikitnya terdapat lima plasmodium yang memicu malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi.

Mengacu pada laporan WHO, kasus malaria yang terjadi di Indonesia hampir 50% disebabkan oleh plasmodium vivax. Plasmodium ini akan berdiam di hati, dan memiliki masa inkubasi 12 hingga 18 hari.

2. Nigeria, tingkat kematian tertinggi malaria

Negara dengan tingkat kematian tertinggi akibat malaria adalah Nigeria. Hal ini tercatat pada laporan WHO yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Negara berikutnya adalah Republik Demokratik Kongo, dan Burkina Faso.

3. Endemis malaria tinggi di Indonesia Timur

Di Indonesia sendiri, daerah dengan tingkat endemis malaria tinggi tercatat di area Indonesia Timur. Wilayah seperti Papua, Papua barat, dan Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah yang masuk dalam daftar ini sehingga wajib menjadi perhatian utama dari pemegang kebijakan.

4. Pekan kelambu masal

Penggunaan kelambu dapat membantu mengurangi gigitan nyamuk. Hal ini disampaikan oleh WHO, dan kemudian ‘diamini’ oleh pemerintah Indonesia melalui distribusi kelambu ke berbagai provinsi. Bahkan dicanangkan pula Pekan Kelambu untuk mengkampanyekan penggunaannya guna membantu mengurangi kasus malaria di Indonesia.

5. Ibu hamil rentan terkena malaria

Ibu hamil terbukti mengalami risiko tinggi komplikasi karena malaria. Bahkan, gigitan nyamuk malaria yang menyebarkan virus ini dapat memicu aborsi spontan, kelahiran prematur, keguguran, dan anemia.

6. Kerugian ekonomi akibat malaria

Tidak sekedar berdampak buruk pada kesehatan tubuh saja, namun nyatanya malaria juga membutuhkan biaya yang besar. Malaria dapat membuat keluarga berada dalam lingkaran kemiskinan, dan memicu marginalisasi yang kuat. Hal ini terjadi pada mereka yang mengalami kesulitan pada akses fasilitas kesehatan.

7. Tanaman sereh bisa mengusir nyamuk malaria

Upaya mengurangi kejadian malaria juga dapat dilakukan dengan tanaman sereh. Dalam artikel mengenai fakta penyakit malaria, sereh juga dinilai ampuh mengusir nyamuk termasuk Anopheles yang menjadi pembawa virus malaria. Tanam di sekeliling rumah, atau tempatkan di area yang rawan nyamuk.

 

Ciri nyamuk malaria

Malaria disebarkan oleh jenis nyamuk Anopheles betina. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian, kepala, dada, dan perut
  2. Memiliki semacam ‘belalai’ panjang pada bagian kepala nyamuk, yang berfungsi untuk makan dan sebagai sensor
  3. Memiliki tiga pasang kaki
  4. Memiliki warna yang pucat dan corak gelap di sayapnya

 

Target Indonesia bebas malaria di tahun 2030

Pada kuartal awal 2022 lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas malaria di tahun 2023. Hal ini tertulis dalam salah satu artikel di situs resminya dan diawali dengan menjadikan 5 regional sebagai target eliminasi untuk mencapai bebas malaria. Langkah ini diambil sebagai lanjutan dari upaya yang telah dilakukan dan berhasil pada 347 dari 514 kota/kabupaten di Indonesia yang telah dinyatakan mencapai tahap eliminasi malaria di tahun 2021 lalu.

Kelima regional yang menjadi target pemerintah secara umum adalah:

  1. Regional pertama yakni provinsi di Jawa dan Bali
  2. Regional kedua yakni provinsi di Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat
  3. Regional ketiga yakni provinsi di Kalimantan dan Maluku Utara
  4. Regional empat yakni provinsi di Maluku dan Nusa Tenggara Timur
  5. Regional lima yakni provinsi di Papua dan Papua Barat

Secara bertahap, setiap regional ini akan merealisasikan upaya pencegahan dan penanganan malaria sehingga target nasional di tahun 2030 nanti dapat tercapai. Pejabat terkait menyampaikan bahwa keberhasilan akan ditentukan oleh pengendalian faktor lingkungan, dan deteksi dini pada penyebaran malaria.

 

Pencegahan malaria yang bisa dilakukan dari lingkungan sendiri

Untuk mengurangi penyebaran nyamuk malaria yang menjadi salah satu pemicu penyakit ini, maka beberapa hal dapat Anda lakukan secara nyata. Beberapa hal tersebut dapat dilihat dalam poin berikut, seperti yang dilansir dalam laman resmi Rumah Sakit Soewandhi Surabaya.

  • Menerapkan pola hidup sehat sehingga daya tahan tubuh menjadi semakin baik, termasuk konsumsi makanan bernutrisi seimbang
  • Menggunakan pakaian serba panjang saat beraktivitas
  • Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk
  • Lakukan langkah 3M, yakni menguras penampungan air, mengubur barang bekas, dan mendaur ulang barang bekas
  • Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET
  • Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari
  • Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria tinggi minimal sebulan sekali
  • Penggunaan kelambu pada area tempat tidur dan area lain yang sekiranya berisiko tinggi menjadi lokasi munculnya nyamuk Anopheles

Pencegahan terhadap penyakit akibat nyamuk malaria ini dapat dilakukan dengan cukup mudah. Maka dari itu, Anda sebaiknya melakukan hal-hal di atas sehingga risiko terjangkit malaria dapat ditekan hingga titik minimal.

Langkah lain yang juga dapat dilakukan untuk menghadapi risiko penyakit malaria adalah memiliki asuransi yang tepat. Meski tidak secara langsung mengurangi risiko terjangkit malaria, namun dengan produk asuransi yang tepat, Anda dapat terhindar dari bencana finansial yang mungkin melanda sebab perawatan pada penyakit ini membutuhkan biaya yang besar.

AXA Mandiri hadir dengan Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis yang cocok untuk Anda dan keluarga miliki. Asuransi ini cocok untuk Anda yang tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia karena men-cover berbagai penyakit tropis seperti campak, chikungunya, demam berdarah, hepatitis A, malaria, tifus, dan Zika ke dalam pertanggungannya.

Terdapat beberapa keunggulan yang ditawarkan produk asuransi dari AXA Mandiri ini, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Wilayah perlindungan menjangkau negara-negara ASEAN
  2. Pengembalian premi hingga 30% dari premi yang telah dibayarkan (jika memilih manfaat ini)
  3. Fasilitas pembayaran dengan kartu
  4. Manfaat penggantian biaya rawat inap di rumah sakit

Dengan Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis, Anda tidak lagi perlu mencemaskan biaya rawat inap yang diperlukan saat proses perawatan dan penyembuhan penyakit malaria. Dengan menawarkan berbagai keunggulan tersebut, produk asuransi ini dapat menjadi solusi finansial untuk menghadapi penyakit malaria. Jadi secara praktis Anda dapat fokus pada proses penyembuhan dan tidak perlu mencemaskan biaya yang diperlukan untuk pengobatan saat malaria menyerang di masa datang.

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis, Anda dapat mengakses website resmi AXA Mandiri, atau menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803. Dapatkan proteksi asuransi untuk Anda dan seluruh anggota keluarga dari AXA Mandiri dan berikan proteksi terbaik untuk berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan!

 

Sumber:

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220422/1439692/kejar-target-bebas-malaria-2030-kemenkes-tetapkan-5-regional-target-eliminasi/#:~:text=Malaria%20adalah%20penyakit%20menular%20yang,tahun%202009%2C%20yaitu%20sebesar%20418.439
  • http://p2p.kemkes.go.id/kasus-malaria-di-indonesia-menurun-ntt-jadi-provinsi-pertama-di-kawasan-timur-berhasil-eliminasi-malaria/
  • https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-malaria/
  • https://www.alodokter.com/malaria/pengobatan
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180425151601-255-293464/7-fakta-yang-patut-diketahui-seputar-malaria