Waspada Perilaku Konsumtif yang Berdampak pada Keuangan Masa Depan
Indonesia terus menunjukkan perkembangan ekonomi yang konsisten selama beberapa tahun belakangan. Hal ini disebabkan oleh populasi masyarakatnya yang semakin bertambah dan daya beli masyarakat yang terus meningkat seiring dengan pendapatan mereka. Masyarakat Indonesia juga dikenal dengan perilaku konsumtifnya, terutama shoppers yang berbelanja di offline dan online store.
Perilaku konsumtif adalah gaya hidup seseorang yang suka membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Menurut beberapa ahli yang dilansir dari Katadata.co.id, pengertian perilaku konsumtif adalah sebagai berikut:
Sederhananya, perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang sebagai konsumen dalam membeli atau menggunakan barang atau jasa secara berlebihan dan tidak terencana. Perilaku ini biasanya muncul karena kebiasaan untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Dengan kata lain, pembelian yang dilakukan tidak sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan penggunaannya.
Ada beberapa indikator yang bisa Anda lihat untuk mengetahui perilaku konsumtif seseorang, berikut beberapa indikator tersebut:
Ketika Anda telah memiliki satu atau beberapa perilaku di atas, artinya Anda telah memiliki perilaku konsumtif. Oleh karena itu, penting untuk segera diatasi sebelum nantinya dapat mengganggu keuangan di masa depan.
Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya perilaku konsumtif adalah dengan mengetahui apa penyebab perilaku konsumtif tersebut. Dilansir dari Sirclo, terdapat beberapa penyebab yang membuat seseorang memiliki perilaku konsumtif, seperti:
Tidak adanya pertimbangan jangka panjang ketika ingin membeli suatu produk dan langsung membelinya demi mendapatkan apa yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda tidak ingin ketinggalan dengan promosi dan diskon untuk produk yang mungkin tidak dibutuhkan.
Bagi Anda yang memiliki kelompok, genk, atau komunitas, biasanya akan ada satu sosok populer yang sering memengaruhi orang untuk ikut membeli suatu produk. Akan sangat mudah bagi orang dalam kelompok tersebut ikut terpengaruh dan membeli produk atas rekomendasi dari sosok populer tersebut.
Prestise menjadi salah satu faktor utama dalam membeli suatu produk. Saat ini, barang branded dan bermerek tidak hanya bisa dibeli oleh masyarakat kelas atas, namun juga masyarakat menengah.
Ketika Anda memiliki perilaku konsumtif, biasanya Anda akan memiliki kesenangan tersendiri ketika mendapatkan pujian. Selain itu, prestise juga berkaitan dengan tujuan aktualisasi diri yang ditandai dengan adanya dorongan untuk melakukan sesuatu atau membeli sesuatu yang disukai dan merasa bahagia atas hal itu.
Saat ini, Indonesia sering menggembar-gemborkan kampanye cintai lingkungan. Meski begitu, tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat masih rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya orang di Indonesia yang tetap membeli kantong atau tas plastik meski sudah mengetahui dampak dari sampah plastik itu sendiri.
Teknologi seperti gadget, apps, hingga fintech sudah melekat ke anak muda zaman sekarang. Kemampuan adaptasi inilah yang mempermudah para konsumen di Indonesia untuk melakukan transaksi e-commerce dan membeli produk secara online maupun offline dengan aplikasi e-wallet. Banyaknya promosi yang ditawarkan pun bisa mendorong banyaknya transaksi jual-beli yang bisa menjadi penyebab perilaku konsumtif.
Salah satu alasan influencer marketing banyak digunakan oleh suatu brand adalah karena kecenderungan konsumen untuk meniru dan membeli barang yang digunakan oleh public figure. Tidak hanya influencer, banyak juga masyarakat yang meniru artis Korea karena faktor rasa suka pada figur-figur tersebut dibanding dengan produknya sendiri.
Perilaku konsumtif seringkali dikaitkan dengan kebiasaan wanita yang tidak bisa menahan keinginan hingga mengikuti kelompoknya ataupun public figure. Tentu semuanya tidak jauh demi menunjukkan prestise diri.
Ada banyak kebiasaan konsumtif yang sering dilakukan para wanita dan terkadang tidak disadari. Berikut beberapa contoh kebiasaan hidup konsumtif yang sering dilakukan para wanita:
Ada banyak dampak yang bisa terjadi ketika seseorang memiliki perilaku konsumtif. Setidaknya, dampak perilaku konsumtif dibagi menjadi dua yaitu dampak positif dan negatif.
1. Dampak positif perilaku konsumtif meliputi:
2. Sedangkan dampak negatif perilaku konsumtif meliputi:
Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda pahami mengenai perilaku konsumtif. Agar terhindar dari perilaku konsumtif yang bisa menyebabkan keuangan memburuk, maka Anda perlu melakukan beberapa hal seperti mengelola keuangan dengan tepat, mulai berinvestasi, dan hindari membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Anda juga bisa mengalihkan uang tersebut untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, salah satunya dengan membeli produk asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah terjadinya risiko keuangan yang diakibatkan karena risiko penyakit yang mungkin terjadi di kemudian hari, sehingga kondisi keuangan pun tetap baik dan Anda bisa menggunakannya untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat.
Anda bisa memilih produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri. Dengan berbagai produk asuransi kesehatan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, Anda bisa mendapatkan manfaat tunai ketika terjadi risiko penyakit di kemudian hari sehingga kondisi keuangan akan tetap aman. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi