Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Sudahkah Anda Tahu 5 Manfaat Donor Darah untuk Tubuh?
Inspirasi

Memiliki kebiasaan donor darah ternyata tidak hanya membawa manfaat bagi orang lain, tapi juga bagi diri sendiri. Darah yang Anda donorkan dapat digunakan membantu orang lain dan bahkan menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan. Inilah alasan donor darah menjadi salah satu kebiasaan yang baik dan bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat Anda.

Jika belum memiliki kebiasaan ini, Anda dapat melihat beberapa alasan kenapa donor darah jadi kebiasaan yang baik dilakukan di artikel ini. Untuk kesehatan diri sendiri dan membantu orang lain, berikut uraian terkait alasan mengapa donor darah adalah kebiasaan baik.

 

Manfaat donor darah bagi tubuh

Alasan donor menjadi kebiasaan baik adalah karena kegiatan ini membawa setidaknya lima manfaat untuk tubuh Anda. Dilansir dari hellosehat.com, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

Ketika donor darah dilakukan secara rutin, maka kekentalan darah akan berkurang. Hal ini berdampak baik pada menurunnya tingkat gesekan darah dengan pembuluh darah. Ketika darah terlalu kental, gesekan yang terjadi akan semakin besar dan dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah.

Lebih lanjut, muncul risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah dan memicu penyakit jantung. Jadi dengan mendonorkan darah secara rutin, tingkat kekentalan darah akan terjaga ideal dan menurunkan risiko penyakit tersebut.

2. Menurunkan risiko kanker

Tidak hanya baik untuk kesehatan pembuluh darah dan jantung, donor darah juga dapat mencegah terjadinya kanker. Hal ini berkaitan dengan jumlah zat besi yang berkurang saat Anda melakukan donor.

Kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang meningkatkan risiko terhadap kanker dan penuaan. Hal ini dicantumkan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute yang dikutip dalam artikel terkait.

3. Membantu menurunkan berat badan

Mengacu pada University of California San Diego, melakukan donor darah sebanyak 450 mililiter dapat membakar kalori sebanyak 650 kalori. Ini menjadi alasan aktivitas donor darah juga dapat membawa manfaat untuk membantu agenda Anda menjaga atau menurunkan berat badan agar menjadi ideal.

Hal ini positif, sebab obesitas menjadi ancaman bagi banyak orang dengan pola hidup yang kurang sehat. Obesitas sendiri dapat mendatangkan berbagai macam risiko kesehatan lain, yang tentunya merugikan secara fisik dan secara finansial. Satu hal yang harus dipastikan, aktivitas ini tetap tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena justru dapat membawa risiko kesehatan untuk Anda.

4. Deteksi dini pada penyakit serius

Ketika Anda akan mendonorkan darah, maka Anda akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait berat badan, suhu tubuh, nadi, tekanan darah, serta kadar hemoglobin.

Untuk pemeriksaan darah, akan dilakukan guna memastikan tidak ada penyakit menular yang dimiliki. Penyakit yang sangat diantisipasi untuk ditularkan melalui proses ini antara lain HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, hingga malaria. Oleh karena itu, aktivitas tersebut juga dapat menjadi momen untuk pemeriksaan kesehatan rutin dan mengetahui bilamana terdapat penyakit yang diidap di dalam tubuh.

5. Membantu kesehatan psikologis dan panjang umur

Disampaikan dalam artikel di hellosehat.com, donor juga dapat membantu seseorang memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang melakukan donor untuk kepentingan diri sendiri atau tidak mendonorkan sama sekali. Fakta bahwa ada nilai membantu orang lain dalam setiap donor yang dilakukan membuat kondisi mental pendonor darah akan menjadi lebih baik, dan muncul kepuasan secara psikologis.

 

Jenis-jenis donor darah

Ternyata aktivitas donor darah sendiri memiliki beberapa jenis berbeda, tergantung dengan fungsi dan tujuannya. Dilansir dari salah satu artikel di goodnewsfromindonesia.id, penjelasan jenis donor ini mengacu pada uraian dari American Red Cross berikut:

1. Donasi trombosit

Donor jenis pertama disebut dengan donasi trombosit, atau platelet donation. Pada jenis ini, yang diambil adalah jenis sel darah yang lebih spesifik, yakni trombosit, yang terdiri dari keping sel yang berperan utama dalam proses pembekuan darah ketika tubuh mengalami luka.

Sel trombosit diperlukan untuk perawatan pasien kanker atau orang yang mengalami penyakit serta cedera berat, serta dapat mengancam jiwa. Sel trombosit juga dibutuhkan dalam prosedur transplantasi organ atau operasi bedah lain.

Jenis Donor Darah

2. Donasi plasma

Donor ini dilakukan dengan mengambil sel plasma yang ada di dalam darah. Prosesnya mirip dengan donasi trombosit, yakni dengan memisahkan sel darah yang ada untuk kemudian diambil sebagian. Cara ini menjadi populer ketika pandemi Covid-19 lalu karena fungsinya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Donor plasma juga dibutuhkan untuk beberapa pasien dengan kondisi penyakit medis tertentu, seperti hemofilia A, penyakit bawaan Von Willebrand, dan Imunodefisiensi Primer.

3. Power red donation

Jika donasi trombosit dan plasma dilakukan dengan memisahkan sel darah terlebih dahulu, pada jenis power red donation prosesnya adalah pengambilan sel darah merah yang ada dari tubuh secara murni kemudian trombosit dan plasma dikembalikan ke dalam tubuh pendonor. Secara spesifik, donor darah ini dibutuhkan untuk konsentrasi sel darah merah secara khusus, pada bayi yang baru lahir. Donor sel darah merah ini juga diberikan pada orang dengan kondisi anemia atau kekurangan darah.

4. Donor darah lengkap

Terakhir disebut dengan donor darah lengkap. Tipe ini menjadi yang paling umum dan paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Prosesnya singkat, dan dapat mencakup semua sel yang ada di dalam darah. Tujuan pengambilan sel darah secara lengkap ini adalah untuk pasien yang mengalami trauma atau cedera berat yang mengancam nyawa dan kebutuhan dalam proses tindakan operasi yang dilakukan di rumah sakit.

 

Apa saja syarat donor darah?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebenarnya Anda hanya perlu paham betul syarat umum yang harus dipenuhi oleh pendonor. Dilansir dari situs halodoc.com, berikut sedikitnya tujuh syarat yang harus dipenuhi jika seseorang ingin menjadi pendonor darah:

  1. Memiliki kondisi fisik yang sehat serta kondisi rohani yang sehat pula
  2. Berada pada range usia 17 hingga 60 tahun. Namun untuk remaja 17 tahun, menjadi pendonor diperbolehkan jika mendapat izin tertulis dari orang tua atau memenuhi persyaratan lain
  3. Memiliki berat badan minimal 45 kilogram
  4. Suhu tubuh antara 36,6 hingga 37,5 derajat Celcius
  5. Memiliki tekanan darah pada rentang 100-160 untuk sistolik, dan 70-100 untuk diastolik
  6. Saat pemeriksaan berlangsung, denyut nadi harus ada di kisaran 50 hingga 100 kali per menit, yakni dalam kondisi normal
  7. Memiliki kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan 12,5 gr/dl untuk pria

Jika memenuhi syarat ini, maka seseorang boleh menjadi pendonor. Jika memiliki kondisi tertentu, Anda dapat meminta rekomendasi dari dokter kepercayaan Anda.

 

Orang-orang yang tidak boleh melakukan donor darah

Setelah mengetahui kondisi orang yang dapat menjadi pendonor, ada baiknya Anda juga mengetahui golongan orang-orang yang tidak boleh menjadi pendonor darah. Masih dilansir dari artikel yang sama dengan poin sebelumnya, berikut golongan orang yang tidak boleh menjadi pendonor.

  1. Orang yang mengidap hipertensi, termasuk yang baru saja mengkonsumsi obat hipertensi
  2. Orang dengan berat badan kurang dari 45 kilogram, karena dianggap memiliki jumlah darah yang sedikit sehingga dikhawatirkan tidak dapat menoleransi pengambilan darah
  3. Orang yang mengidap hepatitis B dan C, sebab kedua jenis hepatitis ini dapat menular melalui transfusi darah
  4. Orang yang sedang dalam kondisi hamil, sebab dikhawatirkan sirkulasi darah dalam rahim dapat berkurang dan membuat janin menjadi stress

Orang yang Tidak Boleh Melakukan Donor Darah

Efek samping dan persiapan sebelum donor darah

Meski menjadi kebiasaan yang sehat, donor darah ternyata memiliki sedikit efek samping. Harus disadari, agar Anda tidak merasa panik setelah melakukan aktivitas ini. Dilansir dari artikel dalam aido.id, setidaknya ada tiga efek samping yang paling sering muncul setelah mendonorkan darah:

  1. Memar dan nyeri di area penyuntikan jarum. Efek ini menjadi efek alami yang akan hilang dengan sendirinya, paling lambat 1 minggu setelah donor darah. Anda bisa mengompres bagian yang terasa nyeri selama kurang lebih 20 menit dengan kompres dingin.
  2. Pendarahan kecil. Efek ini juga terjadi di tempat jarum donor disuntikkan. Untuk mengatasinya, petugas akan memberikan plester di area tersebut. Disarankan untuk membuka plester setelah 4 jam aktivitas donor dilakukan untuk memastikan luka tertutup sempurna.
  3. Merasa lemas dan pusing. Terjadi penurunan tekanan darah saat Anda mendonorkan darah. Inilah alasan rasa lemas dan pusing kemudian muncul setelah donor darah. Anda bisa meletakkan kepala lebih rendah dari jantung, atau meninggikan posisi kaki. Disarankan untuk minum banyak air putih setelah donor.

Sedikit tambahan untuk tips sebelum mendonor adalah untuk makan dengan waktu yang teratur dan makanan bernutrisi seimbang, penuhi kebutuhan air harian, pastikan waktu tidur cukup, dan hindari olahraga terlalu berat.

Pada dasarnya aktivitas donor darah akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Namun demikian, risiko penyakit tetap akan ada, dan harus disikapi dengan bijak. Tentu artikel ini tidak bermaksud menakut-nakuti, hanya saja membantu Anda menyadari bahwa memiliki perlindungan yang tepat untuk kondisi yang tidak diinginkan akan jadi langkah yang sangat tepat untuk mengurangi risiko lebih besar di kemudian hari.

Untuk membantu menjaga kondisi tubuh, pola hidup sehat menjadi kunci utamanya. Namun untuk memberikan proteksi finansial saat risiko kesehatan terjadi, produk asuransi yang tepat akan menjadi jawabannya. Memiliki asuransi kesehatan dari AXA Mandiri adalah salah satu langkah tepat untuk Anda dan keluarga. Dengan memiliki asuransi kesehatan, risiko finansial yang muncul di kemudian hari terkait biaya pengobatan dan perawatan kesehatan Anda dan keluarga dapat terbantu dengan manfaat finansial yang didapatkan. Aktivitas sehat seperti donor darah jelas penting. Namun memiliki perlindungan untuk masa depan juga tidak bisa disepelekan bukan? Masa depan seharusnya tidak berisiko, bersama dengan AXA Mandiri di samping Anda. 

Manfaat yang diberikan lengkap dan meng-cover setiap risiko yang ada sesuai dengan polis atau perjanjian asuransi. Semua manfaat tersebut dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803.  Dapatkan informasi lebih banyak mengenai setiap produk asuransi yang ditawarkan, dan terus jaga kesehatan Anda setiap saat dengan pola hidup yang baik!

 

Sumber:  

  • https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/06/14/hari-donor-darah-sedunia-memahami-4-jenis-donor-darah-sesuai-fungsinya
  • https://hellosehat.com/kelainan-darah/manfaat-donor-darah/
  • https://promkes.kemkes.go.id/3-manfaat-donor-darah-bagi-kesehatan-tubuh#:~:text=Darah%20yang%20didonorkan%20akan%20sangat,manfaat%20dan%20menyehatkan%20tubuh%20pendonor
  • https://www.halodoc.com/artikel/7-syarat-umum-yang-harus-dipenuhi-sebelum-donor-darah
  • https://aido.id/health-articles/ini-efek-samping-donor-darah-yang-wajib-anda-ketahui/detail