UKT Terus Naik? Pastikan Anak Tetap Bisa Kuliah Tanpa Beban Finansial!
Pendidikan tinggi adalah impian banyak orang tua terhadap anaknya. Namun, realitas yang dihadapi saat ini adalah biaya kuliah yang terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu komponen utama dalam biaya pendidikan tinggi di Indonesia adalah Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kenaikan UKT di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) sering kali menjadi beban bagi keluarga, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial.
Berdasarkan laporan Kompas, 10 PTN di Indonesia menaikkan UKT pada tahun ajaran 2024/2025, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kebijakan ini menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa dan orang tua, karena bagi sebagian besar keluarga, kenaikan UKT dapat berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan mereka.
Lantas, apa sebenarnya UKT? Bagaimana cara menghitungnya? Apa faktor yang mempengaruhi besaran UKT? Dan yang paling penting, bagaimana strategi terbaik untuk mempersiapkan dana UKT agar anak tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa kendala finansial?
Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sistem pembayaran biaya kuliah di Perguruan Tinggi yang diterapkan sejak 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 55 Tahun 2013. Dengan sistem ini, mahasiswa hanya perlu membayar satu jenis biaya per semester, tanpa ada pungutan tambahan seperti SPP, uang gedung, atau biaya praktikum.
UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi keluarga mahasiswa, sehingga besaran UKT bisa berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya dalam satu program studi yang sama. Menurut laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), UKT dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kondisi ekonomi keluarga. Misalnya, UKT kelompok satu bisa mulai dari Rp500.000 per semester, sementara kelompok tertinggi bisa mencapai puluhan juta rupiah per semester di universitas ternama.
Perhitungan UKT mempertimbangkan beberapa aspek, seperti pendapatan orang tua, jumlah tanggungan, aset keluarga, dan jenis pekerjaan orang tua. Oleh karena itu, mahasiswa dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu bisa mengajukan UKT yang lebih rendah dengan melampirkan dokumen pendukung saat pendaftaran.
Besaran UKT yang harus dibayar oleh mahasiswa dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor berikut:
Semakin tinggi pendapatan orang tua atau wali mahasiswa, semakin tinggi pula kelompok UKT yang ditetapkan. Keluarga dengan penghasilan lebih rendah biasanya mendapatkan UKT di kelompok bawah.
Keluarga dengan banyak anak atau anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan akan lebih dipertimbangkan untuk mendapatkan UKT yang lebih rendah.
Aset seperti rumah, kendaraan, dan tanah juga menjadi pertimbangan dalam penentuan kelompok UKT. Kepemilikan aset yang lebih banyak bisa berpengaruh pada besaran UKT yang ditetapkan.
Beberapa program studi tertentu memiliki biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan program studi lainnya. Misalnya, program studi di bidang kedokteran, teknik, atau seni biasanya memiliki UKT yang lebih mahal dibandingkan program studi di bidang sosial dan humaniora.
Setiap PTN memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan UKT. Oleh karena itu, besaran UKT bisa berbeda antara satu universitas dengan universitas lainnya, meskipun program studinya sama.
Kenaikan biaya pendidikan membuat perencanaan keuangan menjadi hal yang sangat penting. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk menyiapkan dana UKT dengan lebih baik:
Menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan pendidikan sejak anak masih kecil akan sangat membantu meringankan beban biaya UKT di masa depan. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, Anda akan dihadapkan dengan kemungkinan risiko finansial di kemudian hari.
Banyak beasiswa tersedia bagi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang mampu. Beberapa di antaranya adalah KIP Kuliah, Beasiswa LPDP, dan beasiswa dari pihak swasta atau universitas.
Sebelum memilih universitas, lakukan riset terlebih dahulu tentang biaya UKT di berbagai perguruan tinggi dan sesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga. Hal ini membantu Anda untuk bisa mempersiapkan semuanya dengan lebih matang.
Salah satu solusi terbaik untuk memastikan biaya pendidikan anak terpenuhi adalah dengan menggunakan asuransi pendidikan. Dengan premi yang terjangkau, Anda dapat menabung sekaligus mendapatkan perlindungan finansial yang akan menjamin kelangsungan pendidikan anak.
Kenaikan UKT tidak hanya berdampak pada orang tua, tetapi juga mahasiswa. Beberapa dampak yang bisa terjadi antara lain:
Solusi terbaik untuk mengatasi dampak ini adalah dengan merencanakan keuangan lebih awal dan mempertimbangkan berbagai opsi bantuan pendidikan, seperti beasiswa, program cicilan UKT, atau asuransi pendidikan.
Menyiapkan dana UKT sejak dini adalah langkah cerdas untuk memastikan anak dapat mengenyam pendidikan tinggi tanpa kendala finansial. Namun, kondisi ekonomi bisa berubah sewaktu-waktu, sehingga memiliki perlindungan finansial menjadi hal yang penting.
Salah satu solusi terbaik yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera. Dengan Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera, Anda dapat menabung untuk biaya pendidikan anak sekaligus mendapatkan proteksi keuangan. Keunggulan produk ini antara lain:
Konsultasikan perencanaan pendidikan anak Anda dengan Life Planner AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda memahami manfaat asuransi pendidikan dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: