Temukan semua berita, inspirasi, newsletter terbaru dari AXA Mandiri
Umumnya, sakit jantung sering terjadi pada orang lansia. Namun saat ini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Bagaimana bisa? Ini dia faktor penyebabnya yang wajib dihindari.
Meskipun kanker payudara memiliki insiden dan tingkat risiko yang tinggi di Indonesia, bukan berarti penyakit itu tidak dapat dicegah.
Kanker ginjal adalah kondisi ketika sel-sel ginjal tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini menduduki peringkat ke-22 dengan 2.349 kasus di Indonesia.
Penyakit Alzheimer menjadi perhatian dunia karena tidak hanya menyerang lansia, tapi juga anak muda. Ini gejala, penyebab, dan cara penanganannya!
Zakat penghasilan wajib dikeluarkan oleh umat muslim yang memiliki penghasilan lebih dari nisab. Berapa nisab dan apa saja syarat wajib zakat ini?
Sakit Jantung, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya pada Anak Muda
Penyakit jantung menjadi salah satu masalah kesehatan yang mendapatkan perhatian serius di Indonesia. Umumnya, sakit jantung sering terjadi pada orang lansia. Namun, saat ini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Dilansir dari health.grid.id, saat ini 1 dari 5 pasien serangan jantung berusia di bawah 40 tahun. Bahkan kasus serangan jantung terus meningkat setiap tahunnya pada pasien berusia 20-an hingga 30 tahun.
Selain itu, berdasarkan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menyebutkan bahwa jumlah pasien jantung berdasarkan kelompok usia 25-34 tahun mendominasi dengan jumlah 140.206 orang. Angka ini sedikit di atas kelompok usia 15-24 tahun yang mencapai 139.891 orang. Salah satu faktor yang menjadi penyebab tingginya penderita sakit jantung di kalangan anak muda adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta tingginya konsumsi alkohol dan rokok.
Penyakit jantung adalah salah kondisi kesehatan serius yang dapat mengancam nyawa. Sayangnya, banyak orang sering kali mengabaikan gejala awal yang mungkin mengindikasikan adanya masalah pada jantung mereka. Gejala sakit jantung sendiri sangat beragam dan tergantung pada jenis kondisi yang dialami. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa gejala sakit jantung yang sering dialami dan dirasakan penderitanya.
Nyeri dada merupakan gejala sakit jantung yang paling umum dan sering dikeluhkan. Keluhan nyeri dada akibat serangan jantung dibagi menjadi dua yaitu nyeri dada tipikal dan nyeri dada atipikal.
Nyeri dada tipikal adalah nyeri pada dada seperti tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam dan tembus ke punggung, atau nyeri yang menjalar dari dada ke leher, rahang hingga lengan kiri atau kanan. Biasanya durasi nyeri dada tipikal serangan jantung berlangsung lebih dari 15 menit dan akan terasa semakin berat hingga tidak mampu lagi melakukan aktivitas.
Sedangkan, nyeri dada atipikal adalah gejala nyeri seperti nyeri ulu hati, dada tidak nyaman, sakit perut, dan mual. Gejala tidak khas ini sering dialami oleh perempuan daripada laki-laki dan orang yang menderita diabetes melitus.
Detak jantung yang tidak teratur atau disertai dengan denyut yang tidak teratur (aritmia) juga dapat menjadi tanda sakit jantung. Kondisi ini bisa dirasakan sebagai ketukan yang tidak teratur atau jantung berdebar dengan cepat atau lambat. Aritmia bisa menjadi tanda gangguan jantung yang serius dan memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
Namun, tidak semua gejala dengan detak jantung yang kencang berarti gangguan pada jantung. Menurut jurnal Iranian Red Crescent Medical Journal, sensasi jantung berdetak kencang juga dapat terjadi ketika temperatur tubuh turun, dan denyut nadi akan melambat. Berbeda dengan gejala jantung, detak jantung yang tidak teratur juga diiringi peningkatan denyut nadi, rasa tidak nyaman pada dada dan peningkatan suhu tubuh. Kondisi inilah yang perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung.
Mudah berkeringat, terutama saat tidak beraktivitas atau dalam situasi yang tidak memerlukan banyak usaha fisik juga bisa menjadi tanda sakit jantung. Keringat yang keluar dikarenakan penyakit jantung biasanya akan disertai dengan keringat dingin, lemas, sesak, panas dan nyeri pada dada. Keringat dingin berlebihan terutama di malam hari tanpa alasan juga bisa menjadi indikator dari masalah sirkulasi atau gagal jantung.
Kesulitan bernapas bisa menjadi gejala masalah pada jantung seperti gagal jantung, irama jantung yang tidak normal, atau serangan jantung. Jika mengalami kesulitan bernapas setelah melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak sulit atau bila merasa kesulitan bernapas saat berbaring, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Gagal jantung dapat membuat seseorang merasa mudah lelah dan kehabisan energi setelah melakukan aktivitas yang biasanya Anda tidak akan merasa lelah segitu hebatnya. Kondisi ini terjadi karena otot jantung tidak lagi mampu memompa darah dengan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kaki bengkak adalah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di area kaki yang seringkali terjadi ketika seseorang berdiri atau duduk dalam waktu lama. Hal ini dikarenakan jantung tidak efektif dalam memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Ketika hal ini terjadi, darah akan menggumpal di pembuluh darah dan menimbulkan bengkak di pergelangan kaki.
Selain itu, kondisi gagal jantung juga akan membuat ginjal kesulitan menyingkirkan cairan dan sodium berlebih dari bagian tubuh tertentu, sehingga memicu terjadinya bengkak.
Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang mengalami periode henti pernapasan saat tidur yang seringkali disertai dengkuran. Ketika terjadi henti pernapasan, otak tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga tubuh mengirim sinyal kepada jantung untuk bekerja lebih keras agar aliran darah tetap berjalan. Kondisi ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, irama jantung abnormal, stroke, dan penyakit jantung koroner.
Selain pada dada, nyeri juga bisa terasa di perut dan ulu hati. Menurut penelitian yang The American Journal of Digestive Disease, gejala atipikal seperti sakit perut dan gangguan pencernaan muncul pada 10% dari pasien penyakit jantung.
Kemudian, pada beberapa pasien penyakit jantung, sakit perut juga diiringi gejala bersendawa, konstipasi, dan perut kembung yang dalam bahasa masyarakat awam dikenal dengan istilah “angin duduk”.
Menurut WebMD, kekuatan genggaman tangan dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan jantung seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menggenggam sesuatu dengan kuat berkaitan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung.
Jika kesulitan menggenggam benda, ini mungkin merupakan indikasi bahwa Anda memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung. Namun, penting untuk dicatat bahwa meningkatkan kekuatan genggam tidak selalu secara langsung berarti membuat jantung lebih sehat.
Gejala penyakit jantung juga bisa dikenali dengan gusi berdarah, bengkak, atau nyeri. Para peneliti masih belum sepenuhnya memahami hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa masalah pada gusi dapat menjadi faktor risiko bagi kesehatan jantung.
Salah satu teori yang ada adalah bahwa bakteri dari gusi yang terinfeksi dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan di jantung. Selain itu, memiliki penyakit gusi yang parah juga dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Agar Anda tidak termasuk ke dalam golongan anak muda yang mengalami sakit jantung, cobalah hindari beberapa faktor yang sering menjadi penyebab sakit jantung berikut.
Banyak anak muda yang merokok setiap harinya, baik konsumsi aktif maupun pasif. Padahal, orang yang sering merokok atau terpapar asap rokok berisiko lebih besar mengidap penyakit jantung. Merokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri karena adanya plak. Semakin sering merokok, maka plak tersebut akan semakin tebal dan menyulitkan darah untuk mengalir dengan lancar. Tidak hanya itu, zat kimia rokok juga membuat arteri yang awalnya fleksibel dan lebih kaku menjadi meradang dan rusak.
Obesitas atau berat badan berlebih juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Di mana dengan berat badan yang berlebih, kadar kolesterol jahat dan trigliserida pun ikut meningkat dan meningkatkan risiko serangan jantung. Kadar kolesterol yang tinggi akan membentuk plak-plak kolesterol dalam pembuluh darah arteri jantung yang nantinya bisa menyebabkan penyumbatan.
Karena adanya penyumbatan ini juga, jantung harus bekerja lebih keras memompa untuk menyuplai oksigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Peningkatan aliran darah ini yang nantinya bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang merupakan penyebab utama sakit jantung. Jadi, agar terhindar dari risiko sakit jantung, pastikan Anda menjaga berat badan dan menerapkan pola makan seimbang.
Menurut Luke Laffin, MD, seorang ahli jantung dari Cleveland Clinic, ada beberapa alasan mengapa terjadi peningkatan serangan jantung pada anak muda. Salah satunya adalah peningkatan kasus atau insiden diabetes tipe 2. Ia mengungkapkan bahwa 20 tahun lalu, serangan jantung akibat diabetes tipe 2 pada pria muda berusia 25 atau 35 tahun adalah hal yang jarang dibahas di sekolah kedokteran Namun hal ini sudah menjadi hal yang umum terjadi saat ini.
Banyak anak muda ‘mager’ atau males gerak karena adanya kemudahan yang diberikan akibat dari perkembangan teknologi. Misalnya saja, mereka tidak perlu keluar rumah untuk makan karena sudah ada layanan pesan antar makanan Mereka juga tidak perlu pergi ke jalan raya untuk menunggu dan naik transportasi umum karena sudah ada transportasi online yang siap menjemput ke rumah.
Hal inilah yang menurut Dr. Laffin juga menjadi latar belakang yang membuat banyaknya anak muda terkena serangan jantung, di mana sekarang terjadi perubahan dalam keseharian orang, yaitu tidak lagi cukup bergerak. Bahkan pekerjaan lebih banyak dilakukan dengan duduk dan membutuhkan lebih sedikit aktivitas fisik dibandingkan dekade sebelumnya.
Saat ini semuanya dilakukan dengan praktis, termasuk ketika mengonsumsi makanan. Banyak anak muda yang mengonsumsi makanan ultra-processed, yaitu makanan dengan rasa buatan, warna buatan, pemanis tambahan, penstabil, dan zat aditif lain untuk membuatnya seperti makanan sesungguhnya (real food).
Makanan ini sering ditemui sebagai makan instan buatan pabrik, dan bahkan sudah menjadi makanan harian para kaum urban serta remaja, seperti pasta, mi instan, sup siap saji, nugget daging, termasuk pizza instan. Konsumsi makanan seperti ini yang terlalu sering bisa menyebabkan diabetes maupun kondisi lain yang dapat memicu penyakit jantung pada usia muda.
Banyak juga anak muda yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi. Kedua kondisi ini berkontribusi pada sakit jantung. Untuk mencegah terjadinya penyakit jantung, Anda harus mencoba mencegah perkembangan faktor risiko tersebut dengan cara berolahraga rutin, makan makanan bergizi, tidak merokok, mengelola stres, menghindari kegemukan, serta mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
Dikutip dari Kompas.com, riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko sakit jantung. Kelainan bawaan anatomi arteri koroner pun dilaporkan memiliki persentase 4 persen dapat menyebabkan penyakit jantung di usia muda. Oleh karena itu, jika terdapat keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebagai langkah antisipasi yang paling tepat.
Risiko turun-temurun Anda terkena penyakit jantung ditentukan dengan memiliki saudara laki-laki tingkat pertama (seperti ayah, saudara laki-laki, atau anak laki-laki) di bawah usia 55 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke, atau kerabat perempuan tingkat pertama (seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan) di bawah usia 65 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke.
Penyakit jantung merupakan penyakit yang berbahaya karena bisa mengancam nyawa. Kondisi ini bisa dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh tetap optimal. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda.
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan menghindari rokok, baik secara aktif maupun pasif. Kandungannya dapat berupa nikotin, tar, dan karbon monoksida yang memengaruhi paru-paru serta organ tubuh lainnya.
Selain penyakit jantung, rokok bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti glaukoma, pembekuan darah, dan kanker pada jangka panjang. Bagi Anda perokok aktif, menghentikan kebiasaan buruk ini memang tidak mudah. Namun, hal ini harus dilakukan agar kesehatan jantung dan pembuluh tetap terjaga.
Untuk mencegah penyakit jantung, Anda juga perlu membatasi alkohol setiap harinya, yaitu 1-2 gelas per hari atau maksimal 14 gelas per minggu. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah, seperti fibrilasi atrium, gagal jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan stroke.
Kelebihan berat badan, terutama di bagian perut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Berat badan berlebih atau obesitas bisa menyebabkan kondisi yang meningkatkan kemungkinan terserang penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.
Untuk mengetahui apakah diri Anda memiliki berat badan ideal atau berlebih, diperlukan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI). BMI menggunakan tinggi dan berat badan untuk mengetahui apakah seseorang kelebihan berat badan.
Cara mencegah penyakit jantung selanjutnya adalah dengan mengonsumsi makanan yang menyehatkan tubuh, seperti:
Selain itu, Anda juga perlu mengontrol porsi makanan dengan menggunakan piring atau mangkuk kecil, serta batasi konsumsi makanan kalori tinggi dan tinggi garam.
Orang yang pola tidurnya buruk atau tidak cukup tidur, lebih berisiko mengalami obesitas, hipertensi, serangan jantung, diabetes, dan depresi. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit jantung Anda perlu memperbaiki pola tidur. Sebagian besar orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam setiap malam, sedangkan anak-anak membutuhkan durasi tidur yang lebih lama.
Bukan hanya memenuhi durasi tidur, Anda juga perlu meningkatkan kualitas tidur yang baik. Cobalah untuk menjaga jadwal tidur teratur dan hindari kebiasaan begadang. Jika mengalami masalah tidur seperti sleep apnea, segera berdiskusi dengan dokter.
Berolahraga atau beraktivitas fisik secara teratur bisa membantu mencegah penyakit jantung. Aktivitas ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk memperkuat otot jantung, menjaga berat badan tetap ideal, dan mencegah kerusakan arteri.
Penelitian membuktikan bahwa berjalan sekitar 2 mil setiap hari bisa meningkatkan fungsi tubuh secara menyeluruh. Olahraga juga tidak hanya membakar kalori, tetapi juga penanganan terbaik untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan olahraga rutin minimal 30 menit setiap harinya.
Menjaga tekanan darah merupakan cara mencegah penyakit jantung yang penting dilakukan. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan tekanan pada jantung dan menyebabkan dinding ototnya menebal dan kaku, sehingga mengakibatkan fungsi jantung jadi tidak normal. American Heart Association (AHA) dan American College of Cardiology merekomendasikan untuk menjaga tekanan darah pada 120/80 mmHg atau kurang.
Stres berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung, stroke, hingga kematian mendadak. Kondisi ini dapat diatasi dengan olahraga secara rutin, tidur yang cukup, dan menjalani hobi.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari penyebab yang membuat Anda stres demi menjaga kondisi kesehatan mental tetap optimal. Jika perawatan mandiri di rumah tidak mampu mengatasi strexs, Anda bisa berkonsultasi dengan bantuan profesional, seperti psikolog.
Mengetahui kadar gula darah dan hemoglobin A1C ideal bisa membantu Anda mencegah munculnya diabetes. Dengan diabetes yang terkontrol dengan baik, secara tidak langsung juga dapat mencegah penyakit jantung. Pasalnya, orang dengan diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Cara mencegah penyakit jantung terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan memonitor kadar kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol tinggi disebabkan oleh penumpukan lemak sehingga darah sulit mengalir melalui pembuluh arteri.
Lipid darah abnormal atau tinggi (lemak) merupakan penyumbang utama penyakit kardiovaskular. Lipid darah Anda termasuk LDL yang merupakan kolesterol jahat, HDL yang merupakan kolesterol baik dan trigliserida.
Semakin rendah LDL dan tingginya HDL bisa menyebabkan terkena penyakit tertentu. Jika kadar kolesterol tinggi, Anda dapat mengubah pola hidup, seperti olahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, dokter bisa merekomendasikan jenis obat tertentu, seperti statin dan ezetimibe untuk mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penyebab sakit jantung tersebut, pastikan untuk menghindarinya agar risiko terkena sakit jantung dapat Anda minimalisir. Selain itu, lengkapi juga perlindungan bagi diri Anda dan keluarga dengan mendaftarkan diri ke dalam Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri. Dengan asuransi ini, Anda dan keluarga tidak perlu khawatir lagi dengan risiko keuangan yang mungkin terjadi ketika Anda mengalami sakit jantung di kemudian hari.
Anda akan mendapatkan berbagai manfaat penggantian biaya rawat inap dengan metode cashless atau reimbursement yang bisa digunakan untuk biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap, biaya akomodasi pendamping. Anda juga akan mendapatkan manfaat santunan tunai meninggal dunia jika terjadi risiko terburuk.
Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi dengan Financial Advisor dan Life Planner AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut. Sumber: