Aset Penerbit

Aset Penerbit

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Naik Turun, Ini Hal yang Perlu Dilakukan

Inspirasi

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi salah satu indikator penting dalam perekonomian Indonesia. Naik-turunnya rupiah dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi ekonomi global, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed), harga komoditas, hingga situasi politik dalam negeri.

Dampaknya pun terasa langsung dalam kehidupan sehari-hari. Saat terjadi depresiasi rupiah, harga barang impor cenderung naik, biaya produksi meningkat, dan daya beli masyarakat bisa tertekan. Sebaliknya, jika rupiah menguat, stabilitas ekonomi lebih terjaga dan inflasi dapat ditekan. Memahami penyebab serta dampak perubahan nilai tukar ini dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan finansial yang lebih bijak.

Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif usai Bank Indonesia menurunkan suku bunga. Menurut data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,16% ke level Rp16.271 per dolar AS pada perdagangan Rabu (20/8/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau menguat 0,05% ke posisi 98,32.

Dilansir dari Bisnis Indonesia, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5% pada Agustus 2025. Penurunan itu melanjutkan keputusan pada Juli 2025 yang sebelumnya telah memangkas suku bunga menjadi 5,25%. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan itu telah didasarkan asesmen proyeksi dan berbagai arah ke depan.

Sebelumnya, pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sejumlah sentimen dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS adalah adanya rencana pemerintah menarik utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026 melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman. Dalam RAPBN 2026, Ibrahim menjelaskan bahwa pembiayaan utang dari SBN direncanakan akan mencapai Rp749,19 triliun atau naik jika dibandingkan outlook 2025. Kemudian, pembiayaan pinjaman (neto) pada 2026 direncanakan sebesar Rp32,67 triliun atau turun 74,9% dibandingkan outlook 2025.

Penyebab nilai tukar Rupiah naik turun

Dolar AS merupakan mata uang utama dunia dan pergerakannya memiliki pengaruh besar terhadap nilai tukar rupiah. Ketika dolar AS menguat, maka nilai rupiah akan menurun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seringkali mengalami fluktuasi, naik turun dalam rentang waktu tertentu. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah naik turun.

1. Neraca perdagangan

Neraca perdagangan mencerminkan selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara. Ketika nilai ekspor lebih tinggi daripada impor, maka dapat memperkuat nilai tukar rupiah. Sebaliknya, jika nilai impor lebih tinggi daripada ekspor, maka nilai rupiah pun biasanya akan menurun.

Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui kebijakan moneter.  Intervensi BI di pasar valuta asing, misalnya dengan membeli atau menjual dolar AS, dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah. Peningkatan suku bunga acuan BI juga dapat menarik investor asing dan memperkuat rupiah.  

2. Inflasi

Inflasi yang tinggi di Indonesia dapat menyebabkan rupiah mengalami depresiasi. Hal ini karena inflasi mengurangi daya beli masyarakat dan meningkatkan biaya produksi, sehingga mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Sementara pertumbuhan ekonomi yang lambat dapat mengurangi kepercayaan investor. Keduanya berkontribusi pada sensitivitas mata uang ini.

3. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang kuat di Indonesia cenderung memperkuat nilai tukar rupiah.  Hal ini karena pertumbuhan ekonomi yang baik menarik investor asing dan meningkatkan permintaan terhadap rupiah.

4. Kondisi ekonomi global

Kondisi ekonomi global seperti pertumbuhan ekonomi dunia, perubahan kebijakan moneter negara maju, inflasi di negara maju, krisi energi, hingga konflik geopolitik dapat memengaruhi nilai tukar rupiah.  Kondisi tersebut dapat membuat investor internasional ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Kemudian mereka akan menarik modal keluar (capital outflow) yang mengakibatkan permintaan rupiah turun dan nilainya ikut turun. Namun, jika pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung baik, maka nilai rupiah pun ikut naik.

5. Kenaikan suku bunga di negara lain

Bank sentral negara maju seperti The Fed di Amerika Serikat, terkadang menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi di negaranya. Ketika itu terjadi, banyak investor yang lebih memilih menaruh uangnya di dolar atau investasi berbasis valuta asing karena dianggap lebih stabil dan menguntungkan, sehingga tekanan terhadap rupiah pun meningkat.

6. Neraca perdagangan dan utang luar negeri

Defisit neraca perdagangan (ekspor lebih kecil dibanding impor) dan tingginya utang luar negeri wajib dibayar menggunakan dolar, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat.

7. Sentimen pasar dan spekulasi

Informasi negatif atau rumor tentang situasi politik, keamanan, atau kondisi ekonomi Indonesia bisa memicu sentimen buruk di pasar uang yang menyebabkan pelemahan rupiah secara cepat. 

8. Harga komoditas

Indonesia merupakan negara pengekspor komoditas seperti minyak sawit dan batu bara. Kenaikan harga komoditas di pasar internasional dapat meningkatkan pendapatan devisa dan memperkuat rupiah. Sebaliknya, penurunan harga komoditas dapat menyebabkan depresiasi nilai rupiah.

Dampak harga dolar meningkat

Pelemahan rupiah tidak melulu hanya berdampak pada pelaku usaha berskala besar. Ada dampak langsung yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa dampak yang bisa terjadi ketika harga dolar meningkat.

1. Harga barang impor naik dan pengusaha bisa alami krisis

Ketika terjadi depresiasi rupiah dan dolar meningkat, maka barang-barang elektronik, gadget, pakaian, dan kosmetik impor juga akan mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan distributor harus membayar lebih mahal saat membeli dari luar negeri akibat depresiasi nilai tukar rupiah.

Bukan hanya itu, depresiasi nilai rupiah juga akan berdampak pada pengusaha yang bergerak di sektor ekspor dan impor. Mereka akan mengalami krisis karena harus membayar biaya pengiriman yang lebih mahal, sehingga bisa menyebabkan pengusaha mengalami kerugian.

2. Harga saham perusahaan mengalami perubahan

Tidak hanya membuat pengusaha mengalami kerugian, depresiasi rupiah juga dapat berpengaruh pada harga saham perusahaan. Hal ini dikarenakan nilai tukar yang mengalami perubahan bisa berdampak pada kegiatan operasional perusahaan sekaligus daya saing mereka di pasar internasional.

Saat depresiasi nilai rupiah terjadi, maka ekonomi perdagangan internasional juga mengalami ketidakseimbangan. Inilah yang membuat harga saham perusahaan dan daya saing perusahaan tersebut turut mengalami perubahan.

3. Perubahan laba rugi perusahaan

Selain membuat harga saham perusahaan berubah, depresiasi nilai rupiah juga dapat berpengaruh pada berubahnya besaran laba dan rugi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena berubahnya nilai tukar mata uang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada penerimaan dan pengeluaran perusahaan.

Bukan hanya laba rugi, arus kas masuk dan keluar perusahaan juga bisa mengalami perubahan yang berdampak pada operasional perusahaan. Inilah yang membuat adanya kemungkinan perusahaan harus bersiap menerima laba dan rugi yang berbeda dibandingkan sebelumnya.

4. Harga minyak mentah meningkat dan menyebabkan kenaikan harga BBM

Depresiasi nilai rupiah juga akan berdampak pada harga minyak mentah. Alasannya karena pembelian minyak mentah tersebut masih didasarkan pada kurs. Terlebih lagi saat rupiah sedang tidak stabil, maka harga minyak mentah akan mengikuti kurs yang tengah berlaku.

Ketika harga minyak meningkat, maka otomatis harga BBM pun ikut melonjak meski harga BBM domestik dapat dikendalikan dengan subsidi. Ketika harga BBM melonjak, maka biaya transportasi umum dan logistik, maka harga barang-barang kebutuhan sehari-hari pun akan ikut meningkat.

5. Menghambat konsumsi domestik

Depresiasi nilai tukar rupiah juga mampu menciptakan efek domino yang berkaitan dengan sektor ekonomi, termasuk kecenderungan konsumsi secara domestik. Depresiasi rupiah ini membuat daya beli masyarakat cenderung lesu, salah satu penyebabnya dikarenakan harga yang berfluktuasi melebihi ekspektasi.

Saat perubahan harga yang tiba-tiba dan penuh ketidakpastian membuat pelaku pasar mau tidak mau harus menyesuaikannya. Terlebih lagi saat kenaikan biaya hidup yang meningkat, mampu berpengaruh pada daya beli konsumen yang pada akhirnya berdampak bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

6. Nilai investasi dan tabungan menurun

Nilai tabungan dalam rupiah terhadap mata uang asing akan otomatis menurun dan mengurangi daya beli dalam skala internasional. Di sisi lain, investasi tertentu seperti saham, obligasi, atau reksa dana berpotensi menjadi lebih fluktuatif, tergantung pada kondisi pasar global. Oleh karena itu, Anda perlu lebih berhati-hati dan melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko kerugian.

7. Nilai utang negara meningkat

Dijelaskan bahwa saat terjadi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing justru membuat utang pemerintah Indonesia terhadap luar negeri mengalami pembengkakan. Terlebih lagi situasi tersebut membuat nilai ekspor barang menjadi lebih murah, sedangkan nilai impor lebih mahal.

Tips membantu agar harga rupiah kembali tinggi

Pada dasarnya, mengatur kebijakan fiskal dan memastikan nilai rupiah tetap stabil adalah tanggung jawab pemerintah. Namun, masyarakat Indonesia juga bisa berpartisipasi untuk menguatkan nilai tukar rupiah. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meningkatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar.

1. Membeli produk dalam negeri

Membeli produk dalam negeri dapat membantu menguatkan nilai tukar rupiah dan mengurangi ketergantungan pada barang impor. Ketika masyarakat lebih banyak membeli produk lokal, permintaan mata uang asing otomatis akan berkurang.

Dengan mendukung produk dalam negeri, masyarakat dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Selain itu, cobalah untuk menunda pembelian handphone dan barang elektronik yang sebagian besar adalah barang impor. Pasalnya, aktivitas impor barang biasanya membutuhkan pembayaran dalam mata uang asing.

2. Tidak menimbun dolar

Mencegah pelemahan nilai rupiah juga bisa dilakukan dengan tidak menimbun dolar atau mata uang asing lainnya. Pasalnya, menimbun uang asing dapat menyebabkan permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat sehingga melemahkan rupiah. Dengan menyimpan kekayaan dalam bentuk rupiah dan tidak mengalihkan aset ke dolar, Anda  dapat membantu mengurangi tekanan pada nilai tukar rupiah. Selain itu, kepercayaan terhadap mata uang nasional juga akan meningkat yang berdampak positif pada stabilitas ekonomi.

3. Berinvestasi di dalam negeri

Walaupun kurs rupiah sedang merosot, bukan berarti seluruh investasi menjadi tidak menguntungkan. Anda tetap dapat tetap berinvestasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs dolar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN). Dengan memilih menanamkan modalnya di Indonesia, Anda sudah membantu BI dan pemerintah melakukan pengelolaan supply dan demand terhadap dolar.

4. Berwirausaha dengan orientasi ekspor

Pelemahan nilai rupiah menjadi momen untuk menggenjot ekspor, terutama jika masyarakat memiliki impian untuk menghasilkan produk yang bisa menembus pasar internasional. Salah satu contoh bisnis yang bisa kalian tekuni adalah kerajinan tangan, di mana kerajinan tangan asli Indonesia sudah dikenal luas di luar negeri.

Ketika nilai tukar rupiah turun, maka dapat membuat harga produk ekspor Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan produk negara lain. Dengan mengekspor produk kalian maka masyarakat bisa membantu pemerintah dalam mengumpulkan devisa.

5. Berwisata dan menikmati wisata dalam negeri

Untuk membantu nilai tukar rupiah meningkat, Anda juga bisa coba dengan menahan diri untuk jalan-jalan ke luar negeri. Anda bisa memilih wisata di Indonesia untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dalam negeri yang dapat mempercepat penerimaan devisa.

6. Bepergian dengan transportasi umum

Penggunaan transportasi publik sangat efektif untuk menghemat pemakaian BBM. Jika kalian menghemat penggunaan BBM, maka jumlah BBM yang harus diimpor pemerintah dapat dikurangi, sehingga cadangan devisa dapat digunakan untuk kebijakan lain. Cara ini menjadi cara paling sederhana yang dapat Anda lakukan untuk membantu kurs rupiah.

Demikianlah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membantu meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar maupun mata uang asing lainnya. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa berubah dengan cepat akibat faktor eksternal yang sulit kita kendalikan. Sama halnya dengan keuangan pribadi, risiko tidak terduga seperti meninggal dunia atau kehilangan pendapatan yang bisa terjadi begitu cepat dan dapat mengganggu stabilitas finansial kita.

Di sinilah asuransi berperan sebagai “pelindung nilai” bagi keuangan keluarga. Jika rupiah membutuhkan strategi untuk menjaga stabilitas terhadap dolar, maka asuransi membantu menjaga stabilitas finansial pribadi agar tetap aman meski menghadapi situasi sulit. Dengan kombinasi investasi yang menjaga nilai aset dan asuransi yang melindungi keberlangsungan hidup keluarga, Anda dapat memastikan masa depan finansial lebih aman dan berkelanjutan.

Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli asuransi yang dapat memberikan perlindungan jiwa sekaligus menjaga stabilitas finansial dengan manfaat asuransi yang dibayarkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Dengan kombinasi proteksi dan investasi ini, Anda dapat merancang strategi keuangan yang aman, dan menguntungkan untuk jangka panjang. 

AXA Mandiri memahami kebutuhan Anda sebagai nasabah akan produk asuransi prestige. Oleh karena itu, AXA Mandiri akan segera mengeluarkan asuransi prestige dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat (USD) yang menggabungkan manfaat proteksi jiwa dan potensi investasi jangka panjang. Produk ini diharapkan dapat menjadi solusi finansial premium bagi Anda yang mengutamakan keamanan, diversifikasi, dan nilai tambah dari portofolio keuangan mereka.

Bagi Anda yang ingin mendaftarkan diri ke dalam produk asuransi, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan Life Planner atau Financial Advisor AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda untuk memahami produk asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://market.bisnis.com/read/20250821/93/1904218/nilai-tukar-rupiah-terhadap-dolar-as-hari-ini-kamis-21-agustus-2025
  • https://www.metrotvnews.com/read/NA0CjVvV-mengapa-rupiah-naik-turun-ini-faktor-faktor-yang-memengaruhi-nilai-tukar
  • https://www.traveloka.com/id-id/explore/tips/penyebab-rupiah-melemah-dampaknya-fs/584842
  • https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sultra/id/data-publikasi/artikel/3233-dolar-ke-rupiah-tembus-17-ribu-krisis-ekonomi-di-depan-mata.html#:~:text=Depresiasi%20kurs%20rupiah%20dipengaruhi%20oleh,ekonomi%20dan%20situasi%20krisis%20keuangan.
  • https://depositobpr.id/blog/rupiah-melemah
  • https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-7858604/apa-yang-terjadi-jika-nilai-tukar-rupiah-terus-melemah-ini-6-dampak-penyebabnya