Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Apa Keuntungan dan Tips Memulai Investasi Reksa Dana Pasar Uang? Simak Di Sini
Inspirasi

Reksa dana pasar uang menjadi salah satu jenis instrumen yang sering direkomendasikan bagi investor pemula. Selain modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, instrumen ini juga memiliki risiko yang paling rendah jika dibandingkan dengan produk reksa dana lainnya. Jadi tidak heran jika banyak financial planner merekomendasikan produk ini untuk investor pemula.

Lalu apa benar instrumen investasi ini memiliki risiko rendah? Bagaimana dengan keuntungannya? Agar tidak salah langkah dalam memilih instrumen investasi reksa dana, berikut beberapa hal penting yang perlu Anda pahami tentang reksa dana pasar uang.

 

Apa itu reksa dana pasar uang?

Menurut situs Tanam Duit, reksa dana merupakan instrumen investasi yang menjadi wadah penghimpun dana masyarakat (investor) yang ingin menanamkan modal atau uangnya. Kumpulan dana dari investor inilah yang akan dikelola langsung oleh manajer investasi ke dalam portofolio yang diperdagangkan di bursa efek dan deposito perbankan.

Reksa dana memiliki empat jenis, salah satunya adalah reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang atau RDPU adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan 100 persen dana kelolaannya pada produk pasar uang yang terdiri dari deposito perbankan dan surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

Produk RDPU sendiri memiliki risiko paling rendah di antara jenis reksa dana lainnya. Hal ini karena dana kelolaan produk RDPU diinvestasikan pada surat berharga yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Imbal hasil yang akan didapat juga lebih besar daripada bunga deposito perbankan. Selain itu, produk reksa dana juga mudah dicairkan kapan pun, tanpa adanya uang penalti seperti saat mencairkan deposito sebelum tanggal jatuh temponya. Hal inilah yang sering membuat investor pemula memilih instrumen investasi ini dan sering digunakan untuk menyimpan dana darurat.

 

Keuntungan reksa dana pasar uang

Ada beberapa alasan kenapa banyak investor pemula perlu mempertimbangkan untuk memulai investasi di produk reksa dana pasar uang. Dilansir dari Tanam Duit, berikut keuntungan investasi RDPU dibandingkan produk investasi lainnya

1. Risiko relatif rendah

Instrumen investasi reksa dana pasar uang memiliki risiko gagal bayar yang relatif rendah. Hal ini karena manajer investasi menginvestasikan seluruh dana kelolaannya ke dalam deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

2. Dapat dicairkan kapan saja

Tidak seperti deposito yang memiliki jatuh tempo, reksa dana pasar uang bisa dicairkan kapan saja saat tanpa biaya penjualan. Biasanya bank penampung (bank yang mentransfer hasil penjualan reksa dana) akan mengenakan biaya transfer apabila rekening bank Anda tidak sama dengan bank penampung.

3. Tidak dikenakan pajak

Jika Anda menabung atau menaruh uang dalam bentuk deposito, bank akan mengenakan pajak dari setiap bunga atau imbal hasil yang diterima dari deposito tersebut. Besaran pajaknya adalah 20%. Sedangkan reksa dana bukanlah objek pajak sehingga Anda tidak akan dikenakan pajak.

4. Profit lebih tinggi dibanding deposito

Besar imbal hasil reksa dana pasar uang lebih besar jika dibandingkan investasi dalam instrumen deposito. Pasalnya, bunga deposito telah diatur sesuai kebijakan bank yang besarannya bisa naik dan turun mengikuti suku bunga acuan. Jika suku bunga acuan sedang turun, maka bunga deposito juga semakin turun

Reksa dana pasar uang memberikan hasil lebih tinggi karena manajer investasi akan mendapatkan bunga lebih tinggi dibandingkan nasabah individu biasa. Pasalnya, uang yang didepositokan dalam jumlah yang lebih besar. Terlebih lagi, produk ini bisa mendapatkan keuntungan dari surat utang dengan tenor <1 tahun, di mana imbal hasilnya juga lebih tinggi jika bandingkan dengan bunga bank.

Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang

5. Tidak membutuhkan modal besar

Investasi reksa dana tidak membutuhkan modal awal besar seperti deposito. Umumnya, Anda perlu modal minimal Rp10 juta untuk membuka deposito. Sedangkan untuk investasi RDPU sudah bisa Anda lakukan hanya dengan modal mulai dari Rp10 ribu.

6. Cocok sebagai tempat menabung dana darurat

Dana darurat perlu diprioritaskan untuk berjaga-jaga apabila ada kebutuhan mendesak di kemudian hari. RDPU menjadi produk yang cocok untuk dana darurat karena tiga alasan berikut:

  1. Mudah dicairkan, hanya butuh 1—2 hari kerja untuk dana tersebut masuk ke rekening
  2. Jauh lebih menguntungkan daripada menaruh uang di tabungan biasa karena RDPU umumnya memberikan imbal 3-4 persen per tahun
  3. Kinerja RDPU cenderung stabil, jadi tidak perlu khawatir nilai investasi turun ketika sedang butuh uang darurat.

Meski memiliki banyak keuntungan, investasi di instrumen reksa dana pasar uang juga memiliki risiko seperti investasi lainnya. Dilansir dari Bareksa, berikut beberapa risiko investasi dalam produk RDPU.

  • Risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB) antara lain karena turunnya harga efek portofolio, perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan fluktuasi pengembalian instrumen pasar uang, wanprestasi dari bank atau penerbit surat berharga, serta force majeure.
  • Risiko ekonomi dan politik.
  • Risiko likuiditas.
  • Risiko perubahan peraturan.
  • Risiko pembubaran dan likuidasi.

 

Tips membeli reksa dana pasar uang

Bagi Anda yang mulai tertarik untuk berinvestasi di reksa dana pasar uang setelah melihat banyak keuntungan di atas. Berikut cara membeli reksa dana pasar uang yang bisa Anda lakukan dengan mudah dilansir dari Tanam Duit.

1. Tentukan tujuan investasi

Sebelum berinvestasi, tentukan terlebih dahulu tujuan investasi Anda. Apakah untuk menyiapkan dana darurat, dana liburan, tabungan pendidikan, biaya pernikahan, dan sebagainya. Dengan adanya tujuan investasi ini, maka Anda akan lebih mudah mencapai tujuan tersebut dan konsisten untuk berinvestasi.

2. Hitung dana yang dibutuhkan dan tentukan target waktu untuk mencapai tujuan investasi

Setelah menentukan tujuan investasi, cobalah hitung total dana yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Tentukan juga target waktu untuk mencapai tujuan investasi, misalnya Anda ingin menikah 2 tahun lagi dan membutuhkan dana sebesar Rp100 juta. Dengan adanya tujuan ini, Anda bisa menentukan besaran investasi reksa dana yang perlu disetorkan setiap bulannya. Dengan tujuan ini, maka Anda tentu perlu investasi minimal Rp4.167.000.

3. Pahami profil risiko

Profil risiko merupakan gambaran diri Anda ketika menghadapi risiko dari investasi yang dilakukan. Salah satu contoh risiko investasi, terutama reksa dana, adalah saat nilai aktiva bersih (NAB) atau portofolio investasi menjadi merah atau turun. Kira-kira, ketika portofolio investasi merah (rugi), apakah Anda akan merasa stres? Apa pun jawabannya, hal tersebut relatif, karena setiap orang memiliki profil risiko investasi yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali profil risiko diri sendiri agar tidak salah pilih produk investasi. 

Berikut profil risiko investasi yang perlu Anda pahami

Konservatif Moderat Agresif

Profil risiko konservatif memiliki toleransi rendah terhadap risiko investasi. Ketika melihat portofolio merah, profil risiko ini cenderung akan panik, bingung, dan cemas.

Jika Anda termasuk tipe ini, maka produk yang paling cocok adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap yang memiliki risiko investasi relatif lebih rendah dari jenis lainnya.

Profil risiko moderat memiliki toleransi menengah terhadap risiko investasi dan sudah bisa menerima jika sewaktu-waktu mengalami kerugian investasi. Mereka lebih siap bertanggung jawab atas keputusan investasi, dan mulai tahu apa yang harus dilakukan dalam berinvestasi.

Investor dengan profil risiko ini biasanya sudah melakukan diversifikasi investasi ke beberapa produk dengan tingkat risiko yang berbeda-beda untuk mendapatkan imbal hasil lebih tinggi sekaligus meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

Produk yang cocok untuk tipe moderat adalah reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, hingga reksa dana saham.

Profil risiko agresif memiliki toleransi tinggi terhadap risiko investasi dan sudah berpengalaman dalam dunia investasi, serta memiliki kemampuan analisis terhadap produk yang mereka beli.

Jika sewaktu-waktu portofolionya merah, mereka justru melihat hal tersebut sebagai peluang untuk terus menambah investasinya.

Produk yang bisa dipilih investor ini adalah reksadana saham dan reksadana indeks.


4. Pilih produk sesuai tujuan investasi

Apabila Anda telah menentukan tujuan investasi, maka langkah selanjutnya adalah menentukan produk mana yang cocok dengan tujuan dan target investasi Anda. Jika Anda memiliki tujuan keuangan jangka pendek, salah satu produk yang bisa Anda pilih adalah reksa dana pasar uang karena keuntungan yang didapatkan cenderung lebih stabil dibandingkan instrumen reksa dana lainnya.

5. Rutin investasi setiap bulan

Sebagai investor pemula, sebagian besar dari dana yang diinvestasikan biasanya berasal dari penghasilan bulanan yang disisihkan untuk mencapai tujuan di masa mendatang. Menyisihkan sebagian gaji untuk rutin diinvestasikan setiap bulannya jadi salah satu kunci keberhasilan investasi. 

Jumlah dana investasi juga bisa disesuaikan dengan kemampuan. Berapapun jumlahnya, jadikan investasi sebagai pengeluaran rutin yang hasilnya bisa Anda nikmati di kemudian hari. Anda bisa investasikan uang di awal bulan setelah gajian untuk menjaga rutinitas investasi. Jadikan investasi sebagai prioritas pengeluaran setelah gajian, tidak perlu menunggu sisa uang di akhir bulan. Dengan rutin berinvestasi setiap bulannya, tujuan keuangan di masa mendatang akan terwujud.

6. Pilih platform investasi yang berizin dan diawasi OJK

Saat ini, untuk berinvestasi reksa dana, Anda tidak perlu repot keluar rumah karena ada banyak platform yang menawarkan investasi reksa dana secara online. Namun jangan salah pilih dan pastikan platform yang Anda pilih telah memiliki izin dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, Anda bisa lebih nyaman dan aman melakukan investasi tanpa perlu khawatir investasi bodong.

 

Investasi atau asuransi yang perlu jadi prioritas?

Investasi maupun asuransi sama-sama menjadi solusi bagi Anda yang mengharapkan kebebasan finansial. Asuransi sendiri merupakan perencanaan atau produk yang dapat dibeli dengan tujuan mendapatkan perlindungan terhadap kerugian finansial akibat berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kematian, kecelakaan, penyakit, musibah, dan lainnya. Sedangkan investasi adalah ketika Anda memberikan uang atau aset pada pihak ketiga dengan tujuan mendapatkan imbal hasil dan keuntungan dari nilai aslinya di masa mendatang.

Perbedaan Asuransi dan Investasi

Secara sederhana, investasi dan asuransi memiliki perbedaan seperti berikut:

  • Asuransi menawarkan perlindungan dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan, tapi tidak untuk mendatangkan untung.
  • Investasi menawarkan keuntungan dari imbal hasil, tapi berisiko karena tidak ada jaminan akan selalu untung.

Lalu jika tidak bisa memilih keduanya karena keterbatasan dana, mana yang perlu diprioritaskan? Tentu jawabannya berbeda-beda bagi setiap orang dan tergantung kebutuhan dan kondisi masing-masing. Dilansir dari Glints, berikut ini beberapa pertimbangan penting yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih asuransi atau investasi.

Cobalah mulai jawab pertanyaan yang ada di tabel berikut ini:

Kebutuhan saat ini Kebutuhan di masa datang
Apakah Anda merupakan pemberi nafkah yang memiliki tanggungan? Tanggungan bisa berarti pasangan, anak, orang tua, atau adik. Apakah Anda berencana untuk membangun keluarga dan memiliki keturunan?
Apakah Anda sudah mendapatkan perlindungan kesehatan dari kantor? Apakah Anda sudah memiliki rencana pensiun?
Apakah Anda memiliki harta benda (rumah, apartemen, mobil, motor, dan lainnya) yang memerlukan perlindungan? Apakah Anda punya tujuan keuangan jangka panjang yang harus dicapai?


Dari kedua kebutuhan tersebut, tentukan mana yang sudah lebih terpenuhi saat ini dan lebih mendesak untuk dipenuhi, misalnya jika Anda adalah pemberi nafkah tentu Anda perlu memprioritaskan asuransi ketimbang investasi. Dengan asuransi, Anda bisa memberikan solusi perlindungan bagi diri Anda dan keluarga dari risiko finansial yang bisa terjadi kapan saja.

Namun sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi untuk memilih salah satu di antara investasi maupun asuransi. Anda bisa mendapatkan keduanya secara sekaligus lewat Asuransi Mandiri Elite Plan - Protection dari AXA Mandiri. Dengan Asuransi Mandiri Elite Plan - Protection, Anda akan mendapatkan berbagai manfaat asuransi yang terdiri dari manfaat perlindungan asuransi dasar, manfaat nilai tunai yang telah terbentuk dari hasil investasi subdana dan manfaat asuransi tambahan yang dapat dipilih, salah satunya adalah Asuransi Mandiri Secure Criticare. Namun perlu digaris bawahi bahwa nilai investasi subdana pada produk asuransi ini memiliki nilai yang fluktuatif dan mengikuti pasar, sehingga manfaat nilai tunai asuransi yang Anda dapatkan bisa naik dan turun sesuai kondisi pasar.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Elite Plan-Protection, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/lebih-dekat-dengan-reksa-dana-pasar-uang
  • https://www.tanamduit.com/belajar/reksa-dana/rekomendasi-reksadana-pasar-uang-terbaik
  • https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2022-09-30/manfaat-reksadana-pasar-uang-untuk-investor-pemula-hingga-diversifikasi-investasi
  • https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/cara-investasi-reksa-dana-untuk-pemula
  • https://glints.com/id/lowongan/asuransi-vs-investasi/#.ZFTgAuxBxQI

 

PAYDI Asuransi Mandiri Elite Plan-Protection merupakan asuransi. Komponen investasi dalam PAYDI mengandung risiko. Calon Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta wajib membaca dan memahami ringkasan informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli PAYDI. Kinerja Investasi masa lalu PAYDI tidak mencerminkan kinerja investasi masa datang PAYDI