Bedanya Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Mana yang Paling Berbahaya?
Dalam 2 tahun belakangan, gagal ginjal akut sering menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus gagal ginjal yang menyerang anak-anak di Indonesia. Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak lagi berfungsi normal yang membuat produk limbah dan cairan menumpuk sehingga menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki, muntah, lemas dan sesak napas. Gagal ginjal sebenarnya terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu gagal ginjal akut dan kronis. Lalu apa perbedaan gagal ginjal akut dan kronis, dan manakah yang lebih berbahaya?
Perbedaan utama gagal ginjal akut dan kronis terletak pada waktu terjadinya penyakit tersebut. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya diatasi, sedangkan gagal ginjal kronis berlangsung perlahan-lahan selama setidaknya tiga bulan dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
Selain itu, ada beberapa perbedaan lainnya jika dilihat dari penyebab, gejala, dan pengobatannya. Berikut ini beberapa perbedaan gagal ginjal akut dan kronis yang dilansir dari beberapa sumber:
Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh sesuatu yang bisa merusak ginjal seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah ketika operasi besar atau cedera, obstruksi saluran kemih, atau akibat konsumsi obat-obatan tertentu.Seementara itu, gagal ginjal kronis umumnya disebabkan oleh kondisi jangka panjang seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes yang secara perlahan dapat merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu.
Gejala gagal ginjal akut biasanya berkembang dengan cepat dan berpotensi menjadi parah. Umumnya, gejala gagal ginjal akut ini dapat dilihat dari penurunan fungsi ginjal seperti penumpukan cairan atau ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan menurunnya frekuensi buang air kecil secara tiba-tiba. Selain itu, gejala yang muncul dapat mencerminkan langsung masalah yang terjadi pada ginjal, seperti:
Gejala lain pun bisa terjadi seperti mual, kelelahan, sesak napas, pembengkakan kaki atau pergelangan kaki akibat kelebihan cairan, detak jantung tidak teratur, nyeri dada atau terasa seperti tertekan, kebingungan, hingga kejang.
Sementara itu gejala gagal ginjal kronis berkembang secara bertahap sehingga pengidapnya sering kali tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit tersebut sampai akhirnya gejala tersebut sudah parah. Masalah lain yang dapat berkembang seiring dengan gagal ginjal kronis adalah anemia dan peningkatan kadar fosfat dalam darah (hiperfosfatemia), bersama dengan komplikasi lain yang disebabkan oleh gagal ginjal seperti:
Gagal ginjal akut umumnya memerlukan rawat inap di rumah sakit yang perawatannya sebagian besar difokuskan untuk mengobati penyebab yang mendasarinya untuk mencegah komplikasi. Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk gagal ginjal akut:
Sedangkan untuk gagal ginjal kronis, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannya. Namun ada beberapa perawatan yang bisa menjaga fungsi ginjal dan memperlambat perkembangan penyakit. Berikut beberapa perawatan yang biasa diberikan untuk penderita gagal ginjal kronis:
Meskipun kebanyakan kasus gagal ginjal akut bisa kembali normal setelah kondisi yang mendasarinya diobati, beberapa kasus bisa menyebabkan kerusakan permanen. Kondisi inilah yang berisiko menyebabkan gagal ginjal kronis dan gagal ginjal jangka panjang.
Sementara, gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dan umumnya tidak bisa disembuhkan. Umumnya, pengidap perlu menjalani dialisis (cuci darah) selama sisa hidupnya atau menerima transplantasi ginjal.
Jadi, baik gagal ginjal akut maupun kronis sama-sama perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kerusakan gagal ginjal permanen yang berakibat fatal. Oleh karena itu, Anda perlu mulai mencegah terjadinya risiko gagal ginjal akut maupun kronis dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Walaupun sudah menjalani hidup sehat, penting juga untuk memiliki produk asuransi kesehatan yang dapat melindungi Anda dan keluarga dari risiko keuangan akibat terjadinya risiko kesehatan, seperti gagal ginjal, di kemudian hari. Salah satu asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah yang merupakan salah satu produk asuransi syariah dari AXA Mandiri.
Produk ini memiliki maslahat santunan harian rawat inap hingga 90 hari per tahun, santunan pembedahan, santunan transportasi ke rumah sakit, hingga santunan duka jika terjadi risiko meninggal dunia. Dengan Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah, Anda bisa berfokus pada proses pemulihan kesehatan tanpa perlu memikirkan biaya medis atau perawatan jika suatu saat mengalami sakit dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Karena asuransi syariah memiliki prinsip gotong royong, peserta asuransi tidak harus beragama Islam dan siapapun bisa memilikinya. Bagi Anda yang tertarik dengan produk Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah dari AXA Mandiri atau produk asuransi syariah lainnya, silakan kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi