Aset Penerbit

Aset Penerbit

Ciri-Ciri Ginjal Bermasalah Hingga Penanganannya Dengan Tepat

Inspirasi

Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Ketika fungsi ginjal terganggu, maka dapat meningkatkan risiko kesehatan. Penyakit ginjal yang berkembang menjadi kronis atau gagal ginjal sangat sulit ditangani. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri ginjal bermasalah sedini mungkin agar ginjal selalu sehat dan mendapatkan penanganan segera jika ternyata ginjal bermasalah.

 

Ciri-ciri ginjal bermasalah

Penyakit ginjal seringkali tidak disadari oleh pengidapnya dan baru diketahui ketika gejala sudah mulai memburuk. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan gejalanya meskipun  masih dalam tahap ringan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri ginjal bermasalah yang tidak boleh diabaikan:

1. Kulit gatal dan kering

Gejala paling sederhana yang akan muncul pada orang yang terindikasi mengalami masalah ginjal adalah bagian kulit terasa gatal dan kering. Rasa gatal pada kulit terjadi karena tumpukan urea dalam darah cukup tinggi. Hal ini terjadi karena ginjal tidak dapat mengeluarkan racun dan menumpuk di dalam darah sehingga bisa menyebabkan ruam atau membuat seluruh tubuh terasa gatal. Seiring waktu, ginjal mungkin tidak mampu menyeimbangkan mineral dan nutrisi dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit mineral dan tulang yang dapat membuat kulit terasa kering dan gatal.

2. Urin mengandung darah

Urin yang mengandung darah terjadi akibat ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik menyaring darah sehingga menyebabkan darah ikut masuk dalam cairan urin. Namun, tidak semua urin yang mengandung darah berarti masalah ginjal atau gagal ginjal.

Urin yang mengandung darah juga bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi asam jengkolat berlebih. Penyebabnya karena kristal dari asam jengkolat tersebut melukai dinding kantung kemih sehingga urine bercampur darah, dan biasanya berwarna pink terang.

3. Urin berbusa

Anda bisa melihat ciri-ciri ginjal bermasalah dari adanya kandungan busa dalam urin. Ketika ginjal rusak dan mengalami kesulitan untuk menyaring darah, ginjal akan ikut melepas protein dari dalam darah untuk dibuang bersama racun dan kotoran melalui urin. Akibatnya, urin akan mengandung busa yang terlihat seperti telur yang sudah dikocok. Hal ini karena protein yang ditemukan pada urin umumnya adalah protein albumin, protein yang sama dengan yang ditemukan pada telur.

4. Frekuensi buang air kecil meningkat

Bukan hanya urin yang keruh, mengandung darah dan berbusa. Ginjal bermasalah juga bisa ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama ketika malam hari. Meski frekuensi meningkat, volume urine yang dikeluarkan cenderung sedikit. Selain karena gangguan ginjal, keadaan ini juga dicurigai sebagai gejala diabetes melitus.

5. Pembengkakan pada anggota tubuh

Gejala penyakit ginjal yang cukup kronis bisa terlihat dari terjadinya pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti wajah, mata, tungkai kaki, dan lainnya. Hal tersebut terjadi karena tumpukan natrium yang tidak bisa dibuang karena ginjal bermasalah. Selain terjadinya pembengkakan, gejala lain juga bisa terjadi seperti kram otot. Ketidakseimbangan elektrolit dan mineral yang mengganggu fungsi ginjal membuat kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh akan menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan kram otot.

6. Lebih cepat lelah dan kurang berenergi

Cepat lelah dan tidak berenergi termasuk ciri-ciri ginjal bermasalah yang perlu diwaspadai. Menurut National Kidney Foundation, ginjal yang rusak akan kehilangan kemampuan untuk membuang racun dan kotoran dari dalam tubuh melalui urin sehingga menyebabkan racun dan kotoran menumpuk di darah.

Lebih Mudah Lelah Adalah Salah Satu Ciri Ciri Ginjal Bermasalah

Hal ini akan mempengaruhi aliran darah ke otak sehingga menyebabkan Anda merasa mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Komplikasi lain dari ginjal yang bermasalah adalah anemia atau kekurangan sel darah merah yang dapat menyebabkan tubuh merasa lesu dan lelah.

7. Kualitas tidur yang buruk

Sebuah studi menunjukkan adanya keterkaitan antara sleep apnea dengan penyakit ginjal kronis. Kondisi tersebut seiring waktu dapat merusak organ dan menimbulkan gagal ginjal. Pasalnya, sleep apnea dapat melukai ginjal secara sebagian dengan menghambat asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, penyakit gagal ginjal kronis juga dapat menyebabkan sleep apnea dan mempersempit tenggorokan, serta menimbulkan penumpukan racun pada tubuh.

8. Perut kembung

Gangguan ginjal juga ditandai dengan perut kembung. Kondisi ini biasanya akan berlangsung lama dan disertai sesak napas serta kedinginan meski berada di ruangan yang hangat. Ginjal bermasalah juga bisa menyebabkan perut tidak nyaman sehingga bisa menurunkan nafsu makan.

9. Nafsu makan berkurang

Meski penurunan nafsu makan bukan menjadi gejala khas penyakit ginjal, namun penumpukan racun karena terganggunya fungsi ginjal juga dapat menjadi penyebab dari nafsu makan yang buruk. Nafsu makan akibat penyakit ginjal biasanya terjadi dalam jangka waktu lama tanpa ada sebab yang pasti.

10. Sesak napas

Saat menderita penyakit ginjal, organ tubuh tidak menghasilkan cukup hormon yang disebut eritropoietin yang memberi sinyal pada tubuh untuk membuat sel darah merah. Tanpa eritropoetin, Anda bisa terkena anemia dan sesak napas.

Penyebab lainnya adalah penumpukan cairan yang menyebabkan penderita mungkin kesulitan mengatur napas. Dalam kasus yang serius, berbaring mungkin membuat penderita merasa seperti tenggelam.

 

Jenis-jenis penyakit ginjal

Penyakit pada ginjal dapat menyebabkan fungsi ginjal terganggu sehingga zat-zat berbahaya yang seharusnya disaring justru menumpuk di dalam tubuh. Berikut adalah beberapa jenis penyakit ginjal yang perlu diwaspadai dilansir dari Siloam Hospitals:

1. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal (pyelonephritis) adalah gangguan ginjal yang sering terjadi akibat infeksi bakteri yang mulanya berasal dari kandung kemih. Perpindahan bakteri menuju ginjal dapat terjadi ketika ada sumbatan pada saluran kemih atau infeksi saluran kemih yang tidak diobati.

Gejala utama infeksi ginjal adalah rasa nyeri pada pinggang atau punggung. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami demam, lemas, mual, nyeri saat buang air kecil, dan urin berdarah atau bernanah.

2. Batu ginjal

Penyakit ini disebabkan oleh tumpukan zat tertentu yang memicu endapan hingga membentuk gumpalan keras seperti batu atau kristal. Zat-zat tersebut biasanya berupa asam urat, kalsium, dan oksalat.

Jika batu berukuran kecil, penderita biasanya tidak mengeluhkan gejala apa pun. Gejala baru terasa jika ukuran batu ginjal sudah membesar dan melukai dinding saluran kemih atau menyumbat saluran kemih.

3. Gagal ginjal kronis dan akut

Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan secara bertahap, umumnya berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Kondisi ini sering dipicu oleh penyakit tertentu seperti diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi (tekanan darah tinggi), infeksi ginjal, serta penyakit autoimun.

Sedangkan gagal ginjal akut adalah gagal ginjal yang terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh dehidrasi berat, sepsis, perdarahan hebat, cedera pada ginjal, atau akibat sumbatan pada saluran kemih yang menyebabkan cairan mengalir kembali ke ginjal.

4. Nefropati diabetik

Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang merupakan salah satu komplikasi diabetes. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka panjang. Penyakit ini umumnya tidak dapat disembuhkan, namun dokter dapat melakukan perawatan agar gejalanya tidak semakin parah serta mencegah timbulnya komplikasi lain.

5. Tumor ginjal

Kondisi ini terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di dalam ginjal yang memicu timbulnya benjolan. Tumor yang berukuran kecil umumnya bersifat jinak, sedangkan tumor yang berukuran besar sering kali bersifat ganas dan bisa berkembang menjadi kanker ginjal.

6. Sindrom nefritik

Sindrom nefritik merupakan penyakit ginjal yang disebabkan karena adanya peradangan di glomerulus (bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah) akibat infeksi, gangguan autoimun, atau kelainan genetik.

7. Sindrom nefrotik

Jenis penyakit ginjal ini terjadi akibat adanya kebocoran pada glomerulus yang mengakibatkan penumpukan protein di dalam urine. Kondisi ini sering dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti lupus, infeksi, dan diabetes.

8. Penyakit ginjal polikistik

Penyakit ginjal satu ini berkembang secara perlahan dan dalam waktu yang lama. Kondisi ini ditandai dengan munculnya banyak kista di dalam ginjal sehingga mengubah ukuran dan fungsi ginjal. Penyakit ginjal ini umumnya disebabkan oleh kelainan genetik atau cacat pada gen yang diturunkan dari orang tua.

 

Cara mengatasi ginjal yang bermasalah

Cara efektif mengatasi penyakit ginjal stadium awal adalah dengan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat. Di sisi lain, akan lebih baik bagi penderita penyakit ginjal untuk mengimbangi pengobatan medis dengan menerapkan pola hidup sehat agar proses pemulihan dapat berjalan optimal.

Cara Mengatasi Ginjal Bermasalah

Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut ini beberapa cara mengatasi ginjal yang bermasalah sedini mungkin sebelum terjadi komplikasi penyakit:

  • Memeriksakan diri ke dokter

Dengan melakukan pemeriksaan diri ke dokter, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Umumnya dokter akan mengobati penyakit ginjal stadium awal sesuai penyebabnya dengan meresepkan obat tertentu seperti ACE inhibitors, antibiotik oral, obat diuretik, dan obat pereda nyeri.

  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh

Minum air putih secukupnya menjadi cara mengobati penyakit ginjal stadium awal. Selain membersihkan ginjal dari tumpukan batu atau endapan mineral padat, memenuhi kebutuhan air putih mampu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi sehingga dapat membantu proses pembuangan zat sisa metabolisme.

  • Rutin berolahraga

Rutin berolahraga juga menjadi cara mengatasi masalah ginjal. Olahraga membantu melancarkan aliran darah serta menjaga berat badan ideal sehingga secara tidak langsung dapat membantu ginjal dalam menyaring dan membersihkan darah di dalam tubuh. Namun, penting bagi penderita penyakit ginjal untuk memilih jenis olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang agar tidak memperburuk kondisi, misalnya berenang, jalan kaki, dan senam aerobik.

  • Batasi makanan tinggi garam

Mengonsumsi garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang memicu kerusakan pembuluh darah di ginjal serta memicu retensi air pada tubuh. Akibatnya, proses metabolisme dan pembuangan limbah di tubuh menjadi terganggu, serta mengakibatkan penumpukan air berlebih di dalam tubuh.

  • Batasi makanan tinggi gula

Selain mengurangi makanan tinggi garam, Anda juga perlu membatasi konsumsi makanan tinggi gula. Selain menyebabkan diabetes, kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di dalam ginjal.

  • Mengobati asam urat

Tingginya kadar asam urat di aldalam tubuh menjadi sah satu penyebab penyakit ginjal yang sering terjadi. Pasalnya, asam urat yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu pembentukan batu ginjal yang jika dibiarkan bisa berisiko menyebabkan gagal ginjal.

  • Batasi asupan lemak jenuh

Anda juga perlu membatasi asupan lemak trans atau lemak jenuh. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti makanan cepat saji, jeroan, dan gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol yang dapat menyumbat aliran darah sehingga berisiko memperburuk gangguan ginjal stadium awal.

 

Kapan harus ke dokter?

Ketika Anda mengalami beberapa ciri-ciri ginjal bermasalah seperti yang disebutkan di atas, lakukan pemeriksaan laboratorium lebih dulu di rumah sakit. Dengan adanya pemeriksaan, Anda bukan hanya berasumsi, namun ada hasil pemeriksaan yang jelas. Biasanya dokter akan melakukan tanya jawab terlebih dulu dan dilakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga bahwa dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes GFR, tes darah, tes urine, biopsi ginjal, dan beberapa tes pencitraan seperti CT Scan, MRI, atau USG.

Jika hasil pemeriksaan menemukan bahwa adanya ginjal bermasalah, biasanya dokter akan melakukan beberapa hal seperti:

  • Pemberian konsumsi obat-obatan
  • Mengubah pola makan dan gaya hidup
  • Cuci darah atau dialysis
  • Transplantasi ginjal

Selain menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah risiko masalah ginjal, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan yang dapat memberikan perlindungan dari risiko finansial akibat berbagai risiko penyakit ginjal di kemudian hari.

Anda bisa mendaftarkan diri sendiri dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang akan memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga dari berbagai penyakit kritis stadium awal hingga akhir seperti berbagai risiko penyakit ginjal. Dengan Asuransi Mandiri Secure CritiCare, Anda juga bisa melakukan klaim asuransi jika terjadi risiko meninggal dunia karena produk ini memiliki manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gejala-penyakit-ginjal-stadium-awal
  • https://royalprogress.com/id/blog/kesehatan-umum/ciri-ciri-ginjal-bermasalah-dan-cara-mengatasinya/
  • https://dinkes.banjarkota.go.id/waspada-gejala-awal-sakit-ginjal/
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231127073125-255-1029342/awas-ini-9-ciri-ciri-ginjal-bermasalah-yang-harus-diwaspadai
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-pada-ginjal
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mengobati-penyakit-ginjal-stadium-awal