Aset Penerbit

Aset Penerbit

Pentingnya Manasik Haji Sebagai Simulasi Persiapan Mental & Fisik

Inspirasi

Manasik haji merupakan tahapan penting bagi setiap calon jemaah haji. Melalui serangkaian latihan dan simulasi, para calon jemaah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan ibadah haji sesuai tuntunan syariat. Bukan sekedar latihan, manasik haji juga bisa menjadi proses pembelajaran spiritual, di mana setiap gerakan dan doa yang dipraktekkan memiliki makna dan hikmah yang mendalam.

Apa itu manasik haji?

Secara harfiah, manasik haji adalah pelatihan atau bimbingan terkait ibadah haji. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membantu calon jemaah haji memahami seluruh rangkaian ritual dan tata cara pelaksanaan haji yang sesuai tuntunan syariat. Adapun tujuan dari diselenggarakannya manasik haji adalah untuk mempermudah calon jamaah dalam memahami tentang ibadah haji, baik secara teori maupun praktek sehingga diharapkan menjadi calon jamaah yang mandiri, serta dapat melaksanakan ibadah haji dengan tertib, baik, dan benar.

Manfaat manasik haji

Manasik haji dilakukan sebelum keberangkatan ke tanah suci, di mana para calon haji diajarkan segala hal yang akan mereka hadapi dan lakukan selama menjalankan ibadah haji. Selain itu, pelatihan ini juga penting untuk membekali jemaah dengan pemahaman terkait nilai-nilai spiritual dan teknis dari setiap rukun dan sunah haji. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa manfaat manasik haji.

1. Meningkatkan Ketakwaan

Ibadah haji menjadi wujud kepatuhan seorang Muslim kepada Allah Swt. Dengan mengikuti rangkaian manasik, jemaah akan diingatkan untuk selalu berserah diri dan meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.

2. Memperdalam pemahaman tentang tata cara ibadah haji

Melakukan manasik haji dapat memperdalam pemahaman tentang tata cara ibadah haji. Dalam kegiatan manasik, para jamaah tidak hanya mendapatkan penjelasan teori, tetapi juga praktek langsung mengenai berbagai rukun dan wajib haji. Pengetahuan ini sangat penting diketahui untuk menghindari kesalahan saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian, jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih yakin, tenang, dan sesuai dengan syariat.

3. Meningkatkan kesiapan mental dan spiritual

Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang. Dengan mengikuti manasik haji, jamaah akan lebih siap secara mental dan spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan selama pelaksanaan ibadah haji. Manasik haji membantu jamaah untuk memahami makna dan tujuan dari setiap rukun haji sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah dengan hati yang lebih ikhlas dan penuh penghayatan. Kesiapan mental dan spiritual ini sangat penting agar jamaah dapat menjalani ibadah dengan khusyuk agar menjadi haji yang mabrur.

4. Mengurangi risiko kesalahan selama pelaksanaan haji

Kesalahan dalam pelaksanaan ibadah haji bisa terjadi jika jamaah tidak memahami dengan baik tata cara yang benar. Dengan mengikuti manasik haji, jamaah dapat mengurangi risiko kesalahan tersebut. Setiap tahapan ibadah seperti wukuf di Arafah, tawaf, dan sa’i harus dilakukan dengan benar sesuai syariat. Dalam manasik, jamaah diajarkan cara melaksanakan setiap tahapan ibadah dengan benar sehingga mereka dapat melaksanakannya dengan tepat dan sah.

5. Memperkuat hubungan sosial antar jamaah

Haji mengumpulkan umat Muslim dari seluruh dunia tanpa memandang ras, warna kulit, atau status sosial. Hal ini menjadi momen persaudaraan global yang memperkuat ukhuwah islamiyah. Manasik haji juga bisa menjadi ajang memperkuat hubungan sosial antar jamaah. 

Dalam manasik, para calon haji berkumpul dan berinteraksi satu sama lain untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Hubungan sosial yang terjalin selama manasik sangat bermanfaat saat pelaksanaan haji di tanah suci, di mana jamaah akan saling membantu dan mendukung satu sama lain. Kekuatan hubungan sosial ini dapat menciptakan suasana kebersamaan yang harmonis selama menjalankan ibadah haji.

6. Mengurangi stres dan kecemasan menjelang ibadah haji

Bagi sebagian orang, ibadah haji bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, terutama jika mereka tidak memiliki persiapan yang matang. Manasik haji disini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan menjelang pelaksanaan haji. Dengan pemahaman yang baik tentang tata cara ibadah dan berbagai kondisi yang akan dihadapi, jamaah akan merasa lebih percaya diri dan tenang. Hal ini sangat penting agar jamaah dapat fokus pada ibadah tanpa terganggu oleh perasaan cemas atau takut.

7. Pembersihan dosa

Haji menjadi kesempatan bagi seorang muslim untuk memohon ampunan dan bertaubat. Bagi yang melaksanakan haji dengan benar, dia akan kembali dalam keadaan suci seperti bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, sebelum melakukan ibadah haji, jamaah wajib mengikuti manasik haji.

Selain beberapa manfaat di atas, manasik haji juga memiliki beberapa manfaat lain seperti:

  • Melatih kedisiplinan, baik dalam hal waktu maupun tata cara pelaksanaan ibadah
  • Mengetahui tentang doa-doa sunnah mulai dari keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Indonesia dari Makkah.
  • Memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat melaksanakan ibadah haji.
  • Mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna untuk persiapan ibadah haji nantinya.
  • Diajarkan Bahasa Arab untuk percakapan ringan di tanah suci nantinya.

Tata cara manasik haji

Setelah mengetahui beberapa manfaat manasik haji, maka hal selanjutnya yang harus Anda pahami adalah tata cara manasik haji. Dilansir dari BPKH, berikut tata cara pelaksanaan manasik haji yang wajib diikuti calon jemaah:

1. Persiapan mental dan spiritual

Sebelum memulai manasik haji, penting untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual. Calon jemaah harus memiliki niat, fokus pada ibadah, dan menyiapkan diri untuk melaksanakan haji dengan ikhlas.

2. Pelatihan manasik

Calon jamaah mengikuti bimbingan manasik haji yang diadakan oleh kelompok bimbingan haji atau pemerintah. Pelatihan ini mencakup simulasi urutan manasik dan penjelasan teknis setiap tahapan.

3. Memulai dengan Ihram

Ihram adalah langkah pertama yang dilakukan saat memasuki miqat. Calon jemaah harus mengenakan pakaian ihram dan mengucapkan niat dengan khusyuk.

4. Melaksanakan rukun dan wajib haji

Setiap rukun dan wajib haji, mulai dari tawaf, sa’i, hingga wukuf, harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan. Pelaksanaannya membutuhkan kesungguhan dan ketenangan agar setiap ibadah dilaksanakan dengan benar.

Agar lebih jelas, berikut ini urutan manasik haji yang wajib dilakukan calon jamaah:

  • Ihram: Niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram. Ihram dimulai dari miqat, tempat yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji.
  • Wukuf di arafah: Puncak ibadah haji, di mana seluruh jemaah berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan. Waktu wukuf dimulai sejak siang hingga terbenamnya matahari.
  • Mabit di muzdalifah: Setelah wukuf, jamaah bermalam di Muzdalifah mengumpulkan batu kerikil yang nantinya akan digunakan untuk melempar jumrah.
  • Melempar jumrah: Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melemparkan tujuh batu kerikil ke arah tugu jumrah sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan.
  • Tahallul awal: Setelah melempar jumrah, jemaah melakukan tahallul dengan mencukur sebagian atau seluruh rambut sebagai tanda berakhirnya larangan ihram.
  • Tawaf Ifadah: Tawaf yang dilakukan setelah melempar jumrah dan merupakan salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan.
  • Sa’i: Setelah tawaf, jemaah melanjutkan dengan sa’i yaitu berjalan atau berlari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.
  • Tahallul Kedua: Pencukuran rambut bagi laki-laki atau memotong sedikit ujung rambut bagi perempuan yang menandakan pencabutan larangan ihram. Tahalul kedua memungkinkan jemaah untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram. Ini menjadi langkah terakhir sebelum menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.

Demikianlah beberapa hal mengenai manasik haji yang wajib diikuti oleh setiap calon jemaah haji. Persiapan yang matang, baik secara fisik maupun mental, sangatlah penting. Di tengah persiapan haji, penting juga untuk mempertimbangkan untuk memiliki asuransi sebagai perlindungan diri selama keberangkatan haji.

Asuransi hadir sebagai bentuk ikhtiar untuk melindungi diri dari risiko-risiko tak terduga selama menjalankan ibadah haji. Dengan asuransi, Anda bisa mendapatkan perlindungan selama ibadah sekaligus membantu memberikan ketenangan pikiran agar ibadah dapat dilaksanakan dengan khusyuk.

Salah satu asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mabrur Insan Syariah dari AXA Mandiri. Asuransi Mabrur Insan Syariah merupakan produk asuransi jiwa syariah tradisional yang memberikan Manfaat Meninggal Dunia, Manfaat Meninggal Dunia Selama Ibadah Haji atau Ibadah Umrah, Manfaat Meninggal Dunia Karena Kecelakaan Pada Saat Melakukan Ibadah Haji atau Ibadah Umrah, Manfaat Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Dalam Periode 44 Hari Sejak Tanggal 1 Ramadan, Manfaat Dana Tunai (khusus Plan Berkah), Manfaat Akhir Masa Asuransi, dan Manfaat Badal Haji. Produk ini memiliki Masa Pembayaran Kontribusi yang lebih singkat daripada Masa Asuransi.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mabrur Insan Syariah, konsultasikan perencanaan finansial Anda dengan Life Planner AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda memahami manfaat asuransi syariah dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://www.janamadinahwisata.co.id/articles/manfaat-dan-pengertian-manasik-haji-secara-ringkas
  • https://bpkh.go.id/apa-itu-manasik-haji/
  • https://hasuna.co.id/5-manfaat-rajin-mengikuti-manasik-haji/
  • https://www.janamadinahwisata.co.id/articles/manfaat-dan-pengertian-manasik-haji-secara-ringkas