Pentingnya Menjaga Kebersihan & Kesehatan di Musim Pancaroba
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 (dua) musim yaitu hujan dan kemarau. Peralihan musim hujan dan kemarau ini sering disebut pancaroba. Umumnya, musim pancaroba ditandai dengan perubahan cuaca yang tidak menentu, misalnya dari panas terik mendadak menjadi teduh kemudian hujan. Perubahan cuaca yang tidak menentu inilah yang dapat membuat seseorang lebih mudah terserang berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan di musim pancaroba, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan.
Musim pancaroba sering dikaitkan dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Hal ini terjadi karena adanya perubahan cuaca yang begitu cepat sehingga menyebabkan virus lebih mudah bertahan dan berkembang biak berkali lipat dan membuatnya lebih mudah menyerang manusia.
Selain itu, peralihan musim kemarau ke musim hujan juga membuat udara jauh lebih dingin yang akan berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari virus-virus tersebut. Sebab ketika tubuh terpapar udara dingin, pembuluh darah akan menyempit sebagai upaya mempertahankan suhu di organ-organ tubuh. Oleh karena itu, untuk terhindar dari berbagai risiko penyakit di musim pancaroba ini, Anda perlu menjaga kebersihan baik kebersihan lingkungan hingga kebersihan tubuh.
Berbagai kuman penyebab penyakit seperti bakteri virus, jamur, dan parasit dapat berkembang biak di genangan air, pakaian yang dibiarkan menumpuk, hingga permukaan benda-benda yang ada di rumah. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya adalah hal wajib yang harus dilakukan selama musim pancaroba. Hal ini bisa dimulai dengan menyapu dan mengepel setiap hari, menguras bak mandi minimal seminggu sekali, tidak menumpuk atau menggantung pakaian terlalu lama, memangkas dan merapikan tanaman liar yang ada di sekitar rumah, hingga mengolah sampah rumah tangga dengan baik.
Selain menjaga kebersihan lingkungan, Anda juga perlu menjaga kebersihan diri. Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah bersin, setelah memegang hewan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah memegang permukaan benda terkontaminasi.
Usahakan juga untuk mandi secara teratur setidaknya dua kali sehari, saat pagi sebelum beraktivitas dan sore setelah beraktivitas. Mandi merupakan bagian dari ritual untuk menjaga tubuh agar bersih dan terbebas dari kuman penyebab penyakit, terutama di musim pancaroba.
Ketika musim pancaroba tiba, tubuh kita dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga dapat membuat kondisi imun yang kurang baik sehingga menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit. Ada beberapa jenis penyakit yang sering terjadi di musim pancaroba. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa jenis penyakit penyerta pancaroba yang perlu Anda waspadai.
Flu atau influenza merupakan penyakit yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru. Influenza ditandai dengan gejala demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, dan kelelahan. Penyakit ini biasanya dapat sembuh sendiri, namun jika diremehkan bisa berbahaya. Di musim pancaroba, virus flu lebih mudah menular dan dapat bertahan lebih lama di udara dan permukaan benda serta lebih mudah menular ke orang lain melalui sentuhan dan udara.
Pilek merupakan suatu gejala dari masalah kesehatan tertentu yang umumnya disertai dengan hidung tersumbat dan sakit kepala. Pilek bukanlah masalah kesehatan yang serius, namun jika tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Ketika musim pancaroba, biasanya akan ada genangan air muncul di sekitar lingkungan. Kondisi tersebut dapat menjadi tempat yang cocok bagi nyamuk untuk berkembang biak, salah satunya nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Seseorang yang terkena DBD akan mengalami demam tinggi selama 2-7 hari, badan lemas, sakit kepala, muntah, dan mual. Jika sudah terkena DBD, maka perlu diberikan penanganan segera untuk mencegah risiko meninggal dunia.
Chikungunya sekilas mirip demam berdarah dan disebabkan oleh infeksi virus chikungunya (CHIKV). Jenis virus ini pada umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk berjenis aedes aegypti dan aedes albopictus.
Meski jarang berakibat fatal, namun gejala penyakit ini bisa berlangsung lama. Ciri-ciri seseorang yang terkena chikungunya adalah sakit kepala, mual, nyeri otot, kelelahan, demam tinggi, nyeri sendi yang parah, kemerahan pada kulit, dan gejala flu. Penyakit ini bisa dicegah dengan pengendalian populasi nyamuk dan perawatan simptomatik untuk meringankan gejalanya.
Diare juga termasuk jenis penyakit yang sering terjadi di musim pancaroba. Umumnya diare disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan yang ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala yang muncul akibat diare biasanya kembung, mual, dan muntah serta sering buang air besar yang dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika tidak segera ditangani. Untuk menghindari penyakit ini di musim pancaroba, tentunya Anda perlu menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan sebelum makan.
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas merupakan salah satu penyakit pancaroba yang bisa menular melalui droplet orang yang terinfeksi. ISPA merupakan penyakit yang disebabkan sistem imun yang belum terbentuk sempurna dan lebih rentan terjadi pada usia balita dibandingkan orang dewasa.
Selain itu, lansia dan orang dengan gangguan imun juga rentan mengalami ISPA. Seseorang yang terjangkit penyakit ISPA biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti badan meriang, nyeri tenggorokan, demam, sakit ketika menelan makanan, mata kemerahan, nyeri otot, batuk, dan pilek.
Kondisi kulit seperti ruam panas dan eksim juga sering muncul saat musim pancaroba karena suhu ekstrem dan kelembaban tinggi. Untuk mencegahnya, pastikan menjaga kulit tetap bersih dan kering, hindari pakaian ketat, dan gunakan pelembap kulit yang sesuai.
Seperti yang Anda ketahui, berbagai risiko di musim pancaroba sering terjadi karena faktor cuaca dan kebersihan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai risiko penyakit di musim pancaroba. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan selama di musim pancaroba:
Menjaga asupan nutrisi yang seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari berbagai risiko penyakit, terutama di musim pancaroba. Pastikan Anda dan keluarga untuk mendapatkan cukup vitamin dan mineral esensial.
Jaga asupan nutrisi yang memadai untuk membantu menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Anda bisa memenuhi vitamin C dengan mengonsumsi buah-buahan segar, vitamin D dari paparan sinar matahari, zinc dari makanan seperti daging, dan omega-3 dari ikan serta produk susu.
Agar tubuh tetap sehat, pastikan selalu berolahraga setiap hari untuk memperkuat imunitas tubuh. Olahraga teratur dan terukur terbukti dapat meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat detoksifikasi tubuh, dan meningkatkan produksi sel-sel kekebalan. Selain utu, olahraga juga membantu menjaga berat badan yang sehat, yang menjadi faktor penting dalam menjaga kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, sesibuk apapun Anda, cobalah luangkan waktu untuk berolahraga setidaknya 30 sampai 45 menit setiap hari. Tidak perlu melakukan olahraga intensitas tinggi yang membutuhkan banyak tenaga. Berolahraga dengan intensitas ringan ke sedang seperti senam, yoga, angkat dumbell, maupun bersepeda juga sudah cukup memberi manfaat untuk tubuh. Jika memang tidak bisa berolahraga, setidaknya upayakan untuk aktif bergerak setiap hari, baik sekedar jalan kaki, bersih-bersih, dan lain sebagainya.
Banyak orang menyepelekan waktu tidur dan istirahat, padahal kurang tidur dan istirahat dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Hal inilah yang membuat orang yang kurang tidur dan istirahat lebih mudah terkena berbagai penyakit. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan di musim pancaroba, pastikan untuk istirahat cukup minimal 7 sampai 8 jam sehari untuk mempertahankan kesehatan.
Agar terhindar dari berbagai risiko penyakit di musim pancaroba, pastikan untuk menguras dan menutup rapat tempat penampungan air. Dengan melakukan tindakan ini, Anda bisa menghilangkan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang menyebabkan risiko penyakit DBD. Pastikan juga untuk menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti tong air, ember, atau bak mandi untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.
Bukan hanya sekadar meredakan rasa haus, banyak minum air juga membantu menjaga kelembaban tubuh, melancarkan asupan oksigen ke seluruh tubuh, hingga mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkan tubuh melalui keringat atau urin. Idealnya orang dewasa minum air minimal 8 gelas sehari. Pada prinsipnya, segeralah minum setiap kali merasa haus, karena haus adalah sinyal dari tubuh bahwa kamu sedang kekurangan cairan. Pastikan juga untuk mengonsumsi air mineral dan hindari minum air yang berasa dan berwarna karena tidak baik bagi kesehatan.
Kebiasaan mencuci tangan dengan rutin merupakan salah satu cara menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran kuman yang efektif. Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah dan sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain di luar rumah. Membersihkan tangan secara teratur membantu melindungi diri dari penyakit yang dapat disebabkan oleh kuman yang mudah menyebar melalui sentuhan.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam menjaga kebersihan dan kesehatan di musim pancaroba agar terhindar dari berbagai risiko penyakit. Dengan terus menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, Anda bisa mengurangi risiko terjangkitnya penyakit di musim pancaroba.
Selain mengurangi risiko penyakit, pastikan juga untuk mengurangi risiko keuangan yang mungkin terjadi akibat penyakit di musim pancaroba, salah satunya dengan mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan yang dapat memberikan perlindungan dari berbagai risiko penyakit tropis di Indonesia. Anda bisa memilih Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri yang memberikan perlindungan keuangan akibat risiko penyakit demam berdarah dan penyakit tropis lainnya . Dengan membayar premi mulai dari Rp100 ribu per bulan, Anda dan keluarga bisa mendapatkan penggantian biaya rawat inap di rumah sakit apabila terkena berbagai penyakit tropis, seperti demam berdarah, campak, chikungunya, hepatitis A, malaria, tifus, dan Zika.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis beserta manfaatnya, Anda dapat mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi