Aset Penerbit

Aset Penerbit

Ini Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Polio!

Inspirasi

Pada awal tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Hal tersebut merupakan buntut dari adanya laporan sebanyak tiga anak di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menderita lumpuh layuh akut akibat Virus Polio Tipe 2. Bukan hanya itu, kasus polio juga ditemukan pada anak berusia 7 tahun 2 bulan di Kabupaten Pidie, Aceh beberapa waktu lalu. Dari hasil tes, anak tersebut mengidap Virus Polio Tipe 2 dan Sabin Tipe 3 dengan gejala awal mengalami sakit demam, muncul nyeri pada persendian, dan kelemahan anggota gerak.

Kondisi ini merupakan kejadian pertama sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, di mana Indonesia mendapatkan sertifikat eradikasi polio (Indonesia bebas Polio). Lalu kenapa Indonesia kembali menemukan kasus polio saat ini?

 

Apa itu penyakit polio?

Polio adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat merusak sistem saraf tubuh penderitanya sehingga dapat berisiko terjadi kelumpuhan, sulit bernapas, atau bahkan kematian. Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit polio disebabkan oleh virus Polio yang berasal dari genus Enterovirus dan family Picornaviridae.

Virus ini ditularkan oleh infeksi droplet dari orofaring (mulut dan tenggorokan) atau dari tinja penderita yang terinfeksi. Penularan terutama terjadi secara langsung yaitu makan atau minuman yang tercemar virus Polio, dan penyebaran air liur pasien melalui udara saat berbicara. Virus Polio yang masuk melalui mulut dan hidung memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang bisa menyebabkan kelumpuhan. Infeksi virus ini terjadi di dalam saluran pencernaan yang menyebar ke kelenjar limfe regional sebagian kecil menyebar ke sistem saraf.

Polio dapat menyerang pada semua kelompok umur, namun virus ini seringkali menjangkiti balita atau anak berusia di bawah 5 tahun, terutama jika tidak melakukan vaksinasi polio. Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Seseorang yang terinfeksi virus polio berisiko mengalami kelumpuhan yang dapat terjadi dalam 7-21 hari setelah terinfeksi.

 

Penyebab penyakit polio

Penyebab polio adalah poliovirus yang dapat menyerang melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf. Poliovirus sangat menular dengan masa inkubasi selama 7-10 hari tetapi dapat berkisar antara 4-35 hari. Virus ini masuk ke tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus, kemudian menyerang sistem saraf. Hingga 90% dari mereka yang terinfeksi tidak mengalami atau mengalami gejala ringan sehingga penyakit ini biasanya tidak diketahui.

Umumnya, virus ini cenderung menyerang orang-orang yang belum mendapatkan vaksin polio yang juga diikuti dengan beberapa kondisi. Dilansir dari Detik, berikut ini beberapa faktor penyebab seseorang terkena penyakit polio:

  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah seperti sedang menderita AIDS
  • Sedang hamil dengan positif HIV atau anak-anak yang tidak divaksin
  • Tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk atau akses air bersih yang terbatas
  • Bekerja sebagai petugas kesehatan yang menangani pasien polio
  • Melakukan perjalanan menuju daerah yang pernah mengalami wabah polio
  • Merawat anggota keluarga yang terkena virus polio

Penularan polio sering terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya. Selain itu, polio juga dapat ditularkan melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi virus polio.

Penyebab Penyakit Polio

Selain penyebab tersebut, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang terjangkit penyakit polio. Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit polio:

  • Belum mendapatkan vaksinasi polio sewaktu kecil
  • Tinggal di daerah yang kurang terjaga kebersihannya dan akses air bersihnya sangat terbatas
  • Menderita penyakit autoimun atau terinfeksi HIV/AIDS

 

Gejala penyakit polio

Polio adalah penyakit yang seringkali tidak disadari penderitanya karena sering tidak menimbulkan gejala. Walau begitu, tetap ada gejala polio yang perlu diwaspadai. Gejala polio ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu polio paralisis dan non paralisis. Dilansir dari Siloam Hospital, berikut ini beberapa gejala penyakit polio yang perlu diwaspadai.

1. Polio non-paralisis

Polio non-paralisis adalah jenis polio bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Adapun gejala polio non-paralisis yang dilansir dari beberapa sumber antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Radang tenggorokan
  • Pusing atau sakit kepala
  • Lemas
  • Leher dan punggung terasa kaku
  • Demam
  • Otot terasa lemah
  • Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai

Umumnya, gejala polio non-paralisis ini akan dialami penderitanya dalam kurun waktu 7-10 hari. Setelah itu, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.

2. Polio paralisis

Polio paralisis adalah jenis polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya, gejala polio paralisis akan serupa dengan non-paralisis di minggu pertama terinfeksi. Setelah 1 minggu, beberapa gejala dari polio paralisis yang akan muncul yaitu:

  • Nyeri otot
  • Otot terasa menegang
  • Lengan dan tungkai terasa sangat lemas
  • Penurunan atau bahkan kehilangan refleks tubuh

 

Pengobatan penyakit polio

Perlu diketahui bahwa polio adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, dan pencegahan komplikasi. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa perawatan yang bisa dilakukan ketika terkena risiko penyakit polio:

  1. Fisioterapi untuk meringankan rasa sakit
  2. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen
  3. Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih
  4. Memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri
  5. Alat medis atau mesin untuk membantu pernapasan
  6. Obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks
  7. Bedrest sampai demam berangsur turun
  8. Penggunaan hot packs untuk mengatasi nyeri otot
  9. Rehabilitasi paru untuk memperpanjang ketahanan fungsi paru-paru

 

Cara mencegah penyakit polio

Penyakit polio pada anak bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin polio tersebut nantinya akan membantu tubuh untuk mengenal virus polio sehingga dapat membantu menciptakan sistem kekebalan tubuh yang mampu melawan virus tersebut.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksinasi polio dapat dilakukan melalui oral polio vaccine (OPV) inactivated polio vaccine (IPV). Vaksinasi polio ini akan dilakukan pada anak-anak dengan memberikan 4 dosis. Adapun ketentuan pemberian dosis vaksinasi polio adalah sebagai berikut:

  • Dosis ke-0 diberikan saat baru lahir sampai 1 bulan
  • Dosis pertama saat berumur 2 bulan
  • Dosis kedua saat berumur 3  bulan
  • Dosis ketiga saat berumur 4-6 bulan
  • Dosis keempat (booster) saat berumur 18 bulan

Cara Mencegah Penyakit Polio

Dari ke 4 dosis tersebut, setidaknya Anda perlu memberikan vaksin injeksi (IPV) 1 kali yaitu pada bulan ke-4. Selain vaksin, Anda juga bisa melakukan beberapa hal yang dapat membantu mencegah penyakit polio seperti yang dilansir dari Nutriclub:

  1. Biasakan anak mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah makan serta setelah dari toilet.
  2. Ajari anak memakai hand sanitizer jika tidak ada sabun.
  3. Pastikan anak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang benar-benar bersih.
  4. Ajari anak menutup mulut ketika sedang batuk atau bersin.
  5. Biasakan membawa bekal makan sendiri saat pergi ke sekolah.

Perlu ditekankan kembali bahwa hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit polio sehingga ada baiknya untuk melakukan pencegahan dengan memberikan vaksinasi polio lengkap. Perlu diketahui juga bahwa hingga saat ini belum ada asuransi yang mengcover penyakit ini. Meski begitu, tidak ada salahnya mempertimbangkan memiliki asuransi kesehatan untuk mencegah risiko keuangan yang diakibatkan dari berbagai risiko penyakit di kemudian hari.

Dengan asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, Anda bisa mendapatkan manfaat rawat inap maupun rawat jalan sehingga dapat mengurangi risiko keuangan di kemudian hari.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://unair.ac.id/pemerintah-tetapkan-klb-polio-pakar-unair-beri-penjelasan-soal-pencegahan/
  • https://indonesiabaik.id/videografis/indonesia-tetapkan-kejadian-luar-biasa-polio
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3156/apa-itu-penyakit-polio
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-polio
  • https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/polio-gejala-penyebab-dan-pencegahan
  • https://www.detik.com/bali/berita/d-7155165/penyakit-polio-gejala-penyebab-dan-cara-pencegahan
  • https://www.nutriclub.co.id/artikel/kesehatan/0-3-bulan/penyakit-polio