Berapa Sendok Batas Konsumsi Gula Per Hari?
Bicara makanan manis, bicara pula soal gula. Gula, seakan keberadaannya tidak terlepas dari kehidupan kita. Tidak hanya ditemukan dalam makanan maupun minuman manis, gula juga terkandung dalam nasi, jagung, tepung, dan banyak lagi. Bayangkan bagaimana gula begitu mendominasi asupan makanan Anda sehari-hari. Lalu berapa batas konsumsi gula per hari yang direkomendasikan?
Konsumsi gula berlebih dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan umumnya dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan kronis. Secara langsung, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berpotensi mengarah pada obesitas. Gula tambahan dalam makanan dan minuman seringkali tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, justru memicu keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak kalori dan menyebabkan pola makan yang tidak sehat. Kalau sudah begini, lantas bagaimana?
Tidak hanya memengaruhi berat badan, dilansir dari laman alodokter.com, konsumsi gula berlebihan juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Gula dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL yang dapat menyebabkan plak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Dampak lain termasuk resistensi insulin yang merupakan langkah awal menuju diabetes tipe 2. Kelebihan gula juga dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang berkontribusi pada sejumlah kondisi kesehatan kronis seperti arthritis dan penyakit autoimun.
Itu saja? Tentu saja tidak! Tahukah Anda, tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, konsumsi gula berlebihan juga diyakini memiliki dampak kurang baik terhadap kesehatan mental. Dikutip dari laman cnnindonesia.com, penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati, kelelahan mental, dan bahkan dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, menyadari dan mengurangi konsumsi gula merupakan langkah penting untuk mendukung kesehatan holistik, baik fisik maupun mental.
Batas konsumsi gula yang disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per orang dalam sehari yaitu 50 gram gula atau setara dengan 5 – 9 sendok teh. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mampu mengontrol dengan bijak seberapa banyak asupan gula per hari.
Gula sejatinya memang merupakan asupan yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Namun ketika kadarnya berlebihan, maka hal tersebut berdampak negatif pada kesehatan Anda. Dilansir dari laman hellosehat.com, kelebihan asupan gula per hari tidak hanya memicu penambahan bobot tubuh secara cepat, namun juga bisa menyebabkan Anda mengalami obesitas yang menjadi pemicu diabetes dan penyakit jantung.
Banyak informasi seputar gula dan risikonya yang tersebar di masyarakat sehingga kebanyakan dari kita kerap jadi kurang paham kebenarannya. Oleh karena itu, pelajari dulu fakta dan mitos seputar gula berikut ini agar terhindar dari informasi keliru yang beredar.
Mengonsumsi gula berlebih memang berdampak buruk bagi kesehatan, namun sebenarnya Anda tidak perlu menghilangkan gula sepenuhnya dari makanan. Sebagai contoh, buah mengandung gula tetap bermanfaat bagi kesehatan. Jika tidak mengonsumsinya sama sekali justru akan merugikan. Yang bisa Anda lakukan adalah mengurangi konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan, karena minuman tersebut bisa memicu kerusakan ginjal, penuaan sel, obesitas, dan diabetes tipe 2. Jadi, berhenti mengonsumsi asupan gula demi kesehatan adalah mitos belaka.
Dr. Dominic M. Dwyer dari Sekolah Psikologi Universitas Cardiff menegaskan bahwa perilaku yang serupa dengan ketagihan terhadap gula dan makanan lain hanya terjadi pada sebagian kecil individu dengan obesitas. Namun Anda harus ingat bahwa gula dapat mendorong konsumsi makanan berlebihan seiring potensinya yang mirip kecanduan. Oleh karena itu, pernyataan tentang gula itu adiktif adalah mitos karena secara medis belum terbukti kebenarannya.
Memang benar adanya jika Anda makan sejumlah besar gula tambahan dapat meningkatkan risiko diabetes. Akan tetapi gula hanyalah satu dari penyebab diabetes. Bukan hanya gula yang harus jadi kambing hitam penyebab penyakit diabetes. Ada banyak faktor lain yang dapat menjadi pencetus atau justru hal yang memperparah diabetes.
Atas pertimbangan kesehatan, bukan berarti makanan dan minuman dengan pemanis buatan tidak boleh sama sekali dikonsumsi. Beberapa produk dengan campuran pemanis buatan diperbolehkan untuk dikonsumsi setidaknya hanya 2 atau 3 kali dalam satu bulan. Jadi Anda tetap boleh mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan, asalkan kadarnya tidak melebihi yang dianjurkan.
WHO menganjurkan untuk mengonsumsi gula hanya 10% dari total kebutuhan kalori per hari. Oleh karena itu, lebih baik Anda membatasi makanan yang mengandung banyak gula dan melakukan olahraga rutin sehingga dapat mengurangi bahaya penyakit degeneratif.
Tahukah Anda, dilansir dari laman hellosehat.com, ternyata tidak semua pemanis berjenis sama dan berasal dari jenis “gula” yang sama. Pemanis sebenarnya dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu gula alami dan gula buatan. Gula alami biasanya didapatkan dari bahan-bahan alami dan memiliki kandungan kalori, sedangkan pemanis buatan merupakan produk olahan dan tidak memiliki kalori.
Gula alami merujuk pada gula yang terdapat secara alami dalam makanan tanpa tambahan atau pemrosesan tambahan. Ini termasuk gula yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Beberapa contoh gula alami adalah glukosa dan fruktosa dalam buah, serta laktosa dalam susu.
Gula alami sering dianggap lebih baik untuk kesehatan dibandingkan dengan gula tambahan yang ditemukan dalam makanan olahan karena makanan alami biasanya menyertakan serat, vitamin, dan mineral yang dapat membantu mengimbangi dampak gula pada tubuh. Meskipun demikian, konsumsi gula, bahkan yang alami, tetap perlu diatur agar tetap sejalan dengan pedoman diet sehat. Berikut jenis-jenis gula alami dilansir dari hellosehat.com.
Glukosa merupakan sumber utama energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Jenis gula ini juga satu-satunya yang berfungsi memberikan asupan energi pada sel otak. Gula sederhana ini ditemukan dalam buah-buahan dan madu.
Jenis gula alami ini baik untuk penderita diabetes melitus karena tidak menyebabkan kenaikan gula darah. Namun konsumsi fruktosa dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan penyimpanan lemak dalam tubuh meningkat yang berujung pada penyakit diabetes atau jantung. Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, madu, dan beberapa sayuran.
Sukrosa adalah gula pasir yang sering kita pakai untuk bumbu dapur atau tambahan minuman/makanan. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
Gula ini biasanya terdapat di dalam susu untuk memberikan rasa manis pada produk susu. Laktosa diketahui memiliki rasa yang kurang manis dan lebih susah untuk dicerna dalam tubuh. Oleh karena itu, laktosa jarang digunakan sebagai tambahan pada produk makanan atau minuman kemasan.
Maltosa merupakan disakarida dari karbohidrat sederhana yang dibentuk dari dua molekul glukosa. Tipe gula ini juga sering disebut dengan gula malt, yang biasanya terdapat pada sereal, pasta, kentang, beberapa produk minuman beralkohol, dan berbagai produk makanan kemasan lain.
Gula jenis ini sering ditemukan pada susu dan berbagai produk susu lainnya seperti yoghurt, keju, dan sebagainya. Jenis gula ini juga memiliki kadar manis yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa. Jika menggunakan jenis gula alami ini untuk memasak, Anda perlu menambahkannya dalam jumlah yang cukup banyak untuk memunculkan rasa manis.
Selain gula alami, ada pula yang disebut sebagai gula buatan. Gula buatan merujuk pada pemanis yang diproduksi secara sintetis atau menggunakan bahan-bahan kimia. Contoh umumnya termasuk sukralosa, aspartam, dan sakarin. Gula buatan digunakan sebagai pengganti gula alami dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis tanpa tambahan kalori.
Menurut berbagai sumber, adapun jenis gula buatan yang umum digunakan, antara lain:
Sukralosa adalah pemanis buatan yang umum digunakan sebagai gula pengganti yang rendah kalori. Sukralosa memiliki rasa manis yang tinggi, namun tanpa kalori karena tubuh tidak mencernanya sepenuhnya.
Aspartam adalah pemanis buatan yang sering digunakan sebagai pengganti gula dalam produk makanan dan minuman rendah kalori. Meskipun memiliki rasa manis yang tinggi, aspartam mengandung kalori yang rendah karena hanya diperlukan dalam jumlah kecil untuk memberikan rasa manis yang setara dengan gula. Beberapa produk yang mengandung aspartam adalah beberapa jenis permen karet, minuman ringan rendah kalori, dan produk makanan diet.
Sakarin adalah pemanis buatan yang digunakan untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman tanpa tambahan kalori. Meskipun memiliki kekuatan manis yang tinggi, sakarin memiliki rasa pahit jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Beberapa produk rendah kalori dan diet mengandung sakarin sebagai alternatif gula.
Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Rasa manisnya berasal dari senyawa steviol glikosida, yang memberikan rasa manis tanpa kalori. Stevia sering digunakan sebagai pengganti gula dalam produk makanan dan minuman rendah kalori atau diet, karena memberikan rasa manis tanpa menambahkan kalori.
Gula alkohol, atau disebut juga poliol, adalah kelompok senyawa kimia yang memiliki sifat manis dan sering digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman, contohnya termasuk xylitol, sorbitol, dan eritritol. Gula alkohol memiliki rasa manis tetapi memberikan lebih sedikit kalori daripada gula dan beberapa diantaranya tidak memengaruhi kadar gula darah seperti gula biasa.
Acesulfam adalah pemanis buatan yang sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk memberikan rasa manis tanpa kalori. Zat ini lebih tahan terhadap panas daripada beberapa pemanis lainnya sehingga membuatnya cocok untuk digunakan dalam produk yang memerlukan pemanasan atau pemasakan. Acesulfam kalsium dan acesulfam kalium adalah dua bentuk yang umum digunakan.
Gula jagung tinggi fruktosa (High Fructose Corn Syrup/HFCS) adalah pemanis yang diproduksi dari jagung. Ini memiliki kandungan fruktosa yang lebih tinggi dibandingkan gula sukrosa konvensional. HFCS sering digunakan dalam industri makanan dan minuman sebagai pengganti gula, khususnya di Amerika Serikat karena industri jagung disubsidi pemerintah. Tetapi kontroversi seputar dampaknya terhadap kesehatan telah muncul, terutama ketika dikonsumsi secara berlebihan.
Kelebihan konsumsi gula bisa turut berkontribusi pada sejumlah masalah kesehatan serius, misalnya obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Gaya hidup yang tinggi gula juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu, termasuk penyakit kronis seperti kanker dan stroke. Peningkatan kesadaran akan dampak negatif ini mendorong banyak individu untuk mengadopsi kebijakan hidup sehat dan menjaga aspek kesehatan mereka. Selain hidup sehat, Anda juga perlu untuk memiliki perlindungan finansial akibat risiko terkena berbagai penyakit kritis karena konsumsi gula berlebih.
Asuransi Mandiri Secure Criticare adalah langkah preventif yang bijaksana untuk melindungi diri dari konsekuensi keuangan yang mungkin timbul akibat berbagai penyakit kritis. Produk asuransi ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan finansial jika suatu saat Anda terdiagnosa menderita stroke, kanker, jantung, dan gagal ginjal. Dengan memiliki Asuransi Mandiri Secure Criticare, Anda akan mendapatkan manfaat tunai yang dapat digunakan untuk menutupi biaya pengobatan, pemulihan, atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari ketika Anda tidak dapat bekerja, serta manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure Criticare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi