Aset Penerbit

Aset Penerbit

Intermittent Fasting: Manfaat, Risiko & Cara Penerapannya!

Inspirasi

Intermittent fasting atau puasa intermiten telah menjadi tren diet yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Berbeda dengan diet konvensional yang berfokus pada jenis makanan, intermittent fasting lebih menekankan pada kapan Anda makan. Ada berbagai metode intermittent fasting yang bisa dicoba, seperti metode 16/8, 5:2, dan Eat-Stop-Eat.

Pola makan yang mengatur siklus puasa dan makan ini telah terbukti memberikan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari penurunan berat badan hingga peningkatan sensitivitas insulin.

Mengenal intermittent fasting

Intermittent fasting (IF) adalah pengaturan pola makan dengan cara berpuasa, yaitu menggunakan jeda waktu untuk bisa mengonsumsi makanan. Umumnya dilakukan dalam waktu 16 jam berpuasa, dan 8 jam untuk mengkonsumsi makanan. 

Diet intermittent fasting berbeda dengan metode diet lainnya yang perlu membatasi atau mengurangi konsumsi makanan tertentu. Metode diet ini membolehkan Anda untuk mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah berpuasa selama kurun waktu tertentu. Anda juga dipersilakan untuk mengonsumsi air putih atau minuman bebas kalori lainnya saat sedang berpuasa pada metode intermittent fasting.

Intermittent fasting biasanya digunakan sebagai metode yang mudah untuk menurunkan berat badan ideal karena beberapa keunggulan berikut:

  • Tidak perlu menyiapkan makanan khusus dengan harga yang mahal
  • Tetap dapat mengkombinasikan menu makanan
  • Dapat memotong kadar asupan karbohidrat dan gluten sebesar hingga 65%. 

Manfaat intermittent fasting

Intermittent fasting tidak hanya dapat menurunkan berat badan dan mengatasi obesitas. Jika dilakukan dengan tepat, intermittent fasting dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa manfaat intermittent fasting yang perlu diketahui.

1. Menurunkan berat badan

Manfaat utama yang bisa didapatkan dari diet intermittent fasting adalah membantu menurunkan berat badan dan mengurangi konsentrasi lemak berlebih pada tubuh. Hal ini dikarenakan, puasa yang dilakukan dalam metode intermittent fasting akan membuat tubuh mendapatkan asupan kalori lebih sedikit dari biasanya. Hasilnya, tubuh akan mengolah lemak cadangan menjadi energi sehingga berat badan pun akan menurun.

2. Menurunkan risiko diabetes 

Intermittent fasting juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes. Ketika tubuh berpuasa, hormon insulin akan menjadi lebih sensitif terhadap kadar gula dalam darah yang akan diolah menjadi energi. Dengan begitu, kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol sehingga dapat mengurangi risiko penyakit diabetes.

3. Menjaga kesehatan jantung

Intermittent fasting juga dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung. Berpuasa dalam kurun waktu tertentu (selama melakukan intermittent fasting) diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang menumpuk dalam tubuh. Hal ini membuat jantung dapat memompa darah secara optimal dan kesehatan tubuh pun akan terjaga.

4. Peningkatan fungsi otak

Intermittent fasting dapat merangsang produksi faktor neurotropik yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan sel-sel otak. Hal ini dapat meningkatkan kognisi dan perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif.

5. Penurunan risiko kanker

Walaupun studi yang dilakukan pada manusia masih dalam tahap pengujian, namun studi pada hewan menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu melindungi dari perkembangan kanker.

Selain beberapa manfaat di atas, intermittent fasting juga memiliki manfaat lainnya seperti:

  • Menurunkan tekanan darah
  • Memperbaiki kadar gula darah
  • Membantu pemulihan dan regenerasi sel yang rusak
  • Meningkatkan fungsi kognitif
  • Membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif yang berkaitan dengan saraf, seperti Parkinson dan Alzheimer
  • Meningkatkan ketahanan terhadap stres oksidatif yang berhubungan dengan risiko penuaan dini dan penyakit kronis seperti kanker
  • Mengurangi rasa lapar yang terlalu sering.
  • Meningkatkan metabolisme sampai 14%.
  • Mengurangi ketergantungan pada makanan tinggi gula.
  • Mengurangi rasa cemas dan stres, dan dapat menghindari asupan makanan berlebihan.

Cara menerapkan intermittent fasting

Metode dan jadwal intermittent fasting dapat Anda tentukan sendiri. Namun, beberapa metode dan jadwal intermittent fasting yang populer dilakukan dalam diet intermittent fasting. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan dalam menjalani diet puasa ini:

1. 16/8 method

Metode 16/8 adalah berpuasa selama 16 jam setiap hari dan mengonsumsi semua makanan dalam jendela waktu 8 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).

Saat Anda berada pada jeda waktu puasa, Anda boleh untuk minum air mineral, teh dan kopi tanpa gula untuk mencukupi hidrasi. Metode ini sangat cocok untuk kalangan yang tidak terlalu menyukai sarapan.

2. 5:2 fasting

Dalam metode ini, seseorang yang menjalankan dapat makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori (sekitar 500-600 kalori) pada dua hari non-konsekutif. Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

3. Eat-stop-eat

Metode ini dilakukan dengan berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Kemudian, di hari selanjutnya Anda dapat mengkonsumsi makanan atau minuman seperti biasanya dalam 24 jam. 

Anda dapat mengatur waktu kapan akan berpuasa dalam seminggu, misalnya berpuasa seharian penuh ini dalam 2 atau 3 kali seminggu. Dalam menjalankan metode ini, Anda masih diperbolehkan untuk minum air putih atau minuman lainnya yang bebas kalori seperti teh, kopi, dan lainnya tanpa gula.

4. Alternate Day Fasting

Jika puasa eat-stop-eat dapat Anda tentukan hari dan jadwal, maka alternate day fasting memerlukan waktu berpuasa selama 36 jam atau hampir 2 hari. Setelah 36 jam, Anda bisa mengonsumsi makanan normal seperti biasa. 

Dalam menjalankan metode ini, Anda dapat mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya. Pada puasa ini, Anda diwajibkan untuk banyak mengonsumsi air agar tidak dehidrasi. 

5. Warrior Intermittent Fasting

Metode ini dilakukan dengan berpuasa selama 20 jam dan 4 jam untuk makan.  Bagi Anda yang ingin menjalani warrior intermittent fasting, tetap jaga pola makan Anda dengan menghindari makanan berproses dan tinggi kalori, serta utamakan hidangan dengan makanan sehat dan tinggi gizi. 

Itu tadi beberapa cara menerapkan diet intermittent fasting yang bisa dicoba. Pastikan untuk menjalankan puasa intermittent sesuaikan kondisi tubuh dan kesehatan. Hindari juga untuk memaksakan diri jika memang tidak bisa berpuasa selama lebih dari 12 jam. 

Risiko intermittent fasting

Meski menawarkan banyak manfaat, intermittent fasting juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum mempraktekkannya. Risiko dan efek samping ini bisa muncul bila tidak menjalankan metode puasa dengan aman. Dilansir dari Primaya Hospitals, berikut beberapa risiko yang mungkin bisa dialami ketika menerapkan intermittent fasting.

  • Kekurangan nutrisi penting jika tidak menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang selama jeda makan
  • Mengalami gangguan makan, misalnya makan secara berlebihan ketika jeda makan sehingga menciptakan pola makan yang tidak sehat. Bahkan jika dilakukan secara ekstrem bisa menyebabkan anoreksia dan bulimia.
  • Merasa lemas atau tidak berenergi dan tidak nyaman terutama ketika baru mulai menerapkan intermittent fasting

Selain itu, adapun beberapa orang yang melaporkan efek samping intermittent fasting yang meliputi:

  • Gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, mual, dan muntah
  • Gangguan suasana hati
  • Gangguan tidur seperti perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.
  • Sakit kepala atau pusing
  • Napas bau
  • Dehidrasi
  • Mudah merasa lapar
  • Hipotensi atau tekanan darah rendah.
  • Anemia atau kurang darah.

Siapa saja yang tidak boleh menjalankan intermittent fasting?

Intermittent fasting adalah salah satu metode baik yang membantu menurunkan berat badan sekaligus memberikan manfaat bagi kesehatan seperti kesehatan jantung lebih baik, pembacaan tekanan darah, dan pemeriksaan diabetes. Namun, meski memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, intermittent fasting tidak bisa dilakukan secara bebas oleh semua orang. Ada beberapa kelompok tertentu yang tidak seharusnya melakukan intermittent fasting seperti:

  • Anak balita dalam masa tumbuh kembang
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Atlet dengan program latihan tertentu.

Selain itu, intermittent fasting juga tidak disarankan untuk orang yang memiliki penyakit seperti:

  • Diabetes tipe 1 dan 2. Hal ini dikarenakan penderita diabetes tidak boleh meninggalkan makan. Meninggalkan jadwal makan akan berpengaruh pada kadar gula darah.
  • Penderita gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.
  • Asam urat
  • Hipoglikemia

Oleh karena itu, sebelum melakukan diet, ada baiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter gizi terpercaya agar diet yang dilakukan bisa memberikan hasil maksimal bagi kesehatan.

Selain melakukan intermittent fasting, ada baiknya juga pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan untuk mencegah risiko penyakit di kemudian hari. Dengan adanya asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah terjadinya risiko finansial akibat risiko penyakit di kemudian hari, baik yang disebabkan karena penerapan intermittent fasting maupun risiko penyakit lainnya

Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan dari AXA Mandiri.  Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan manfaat penggantian biaya harian kamar rawat inap Rumah Sakit, penggantian biaya harian kamar unit perawatan intensif, penggantian biaya pembedahan, santunan meninggal dunia karena Kecelakaan, penggantian biaya transportasi ke Rumah Sakit untuk setiap rawat inap serta manfaat pengembalian premi dengan ketentuan sebagaimana diatur di dalam Polis.

Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan di AXA Mandiri. Life Planner AXA Mandiri akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-intermittent-fasting
  • https://www.mitrakeluarga.com/artikel/apa-itu-intermittent-fasting
  • https://primayahospital.com/umum/intermittent-fasting/
  • https://telemed.ihc.id/artikel-detail-1025-Apa-Itu-Intermittent-Fasting.html
  • https://www.halodoc.com/artikel/cara-menerapkan-diet-intermittent-fasting-bagi-pemula
  • https://www.tempo.co/gaya-hidup/siapa-saja-orang-yang-tidak-boleh-melakukan-intermittent-fasting--1186580