Apa Saja 10 Penyakit Paling Mematikan dan Langkah Pencegahannya?
Menyongsong masa depan idealnya dilakukan dengan penuh harapan dan optimisme. Namun, umat manusia secara global harus menyadari bahwa terdapat sederet penyakit paling mematikan yang harus senantiasa diwaspadai sehingga tidak terjangkit dan harus berhadapan dengan kerugian kesehatan, fisik, maupun finansial.
Jika berbicara mengenai penyakit paling mematikan, sumber terbaik yang dapat menjadi acuan tentu adalah data dari World Health Organization. Satu dan lain hal tentu akan mengalami perbedaan, seperti misalnya pada penyakit paling berbahaya dan mematikan untuk kaum wanita. Namun setidaknya berbekal data ini, Anda dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pada penyakit yang masuk ke daftar tersebut.
Daftar penyakit ini mengacu pada data yang dikumpulkan pada tahun 2019 hingga 2020 oleh WHO. Secara singkat dikutip dari gaya.tempo.co dan mengacu pada artikel di situs resmi WHO, berikut daftar penyakit paling mematikan tersebut
Di urutan pertama adalah penyakit jantung koroner, atau disebut juga penyakit jantung iskemik. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke organ jantung menyempit, dan menyebabkan aliran darah terhambat.
Faktor risikonya sendiri beragam, mulai dari tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, riwayat keluarga atau keturunan, diabetes, hingga berat badan yang berlebih.
Urutan kedua adalah stroke. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama seseorang mengalami kecacatan jangka panjang. Pemicu terjadinya kondisi ini adalah ketika arteri di otak tersumbat atau mengalami kebocoran. Sel otak akan kekurangan oksigen, dan mulai mati dalam beberapa menit.
Faktor risiko stroke tidak jauh berbeda dengan penyakit jantung koroner, yakni tekanan darah tinggi, memiliki riwayat penyakit stroke di dalam keluarga, dan kebiasaan merokok yang dikombinasikan dengan kontrasepsi oral.
Penyakit ini adalah penyakit yang ditunjukkan dengan infeksi di saluran udara dan paru-paru seseorang. Penyebab utamanya berupa infeksi virus yang masuk ke saluran pernapasan bawah.
Beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyakit ini adalah flu, kualitas udara yang buruk, iritasi paru-paru, kebiasaan merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah, asma, hingga HIV.
Keempat adalah penyakit paru obstruktif kronik. Penyakit ini masuk dalam kategori penyakit progresif jangka panjang yang membuat seseorang sulit bernapas. Setidaknya ada dua jenis penyakit yang masuk ke golongan ini, yakni bronkitis kronis dan emfisema.
Faktor risikonya mulai dari kebiasaan merokok aktif dan pasif, iritasi paru-paru dari asap kimia, riwayat keluarga, hingga riwayat infeksi saluran pernapasan saat kecil.
Termasuk di dalamnya kanker trakea, kanker laring, bronkus, hingga kanker paru-paru, menjadi penyakit paling mematikan berikutnya dalam daftar milik WHO. Kanker di area pernapasan ini dipicu oleh kebiasaan merokok, menjadi perokok pasif, hingga racun lingkungan yang masuk ke saluran pernapasan.
Diabetes merusak metabolisme dan produksi insulin di dalam tubuh seseorang. Pada diabetes tipe satu, pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan penyebab yang tidak diketahui. Sedangkan pada diabetes tipe dua, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, atau penggunaannya tidak efektif.
Faktor risiko yang memicu munculnya diabetes melitus antara lain adalah kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, usia yang sudah tua, tidak memiliki kebiasaan olahraga teratur, dan pola makan yang tidak sehat.
Penyakit alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan daya ingat dan mengganggu fungsi mental normal. Penyakit ini dimulai dengan menyebabkan masalah pada daya ingat secara ringan, sulit mengingat informasi, dan tergelincir dalam ingatan.
Faktor risiko yang memicu penyakit ini adalah usia lebih dari 65 tahun, riwayat penyakit sejenis dalam keluarga, adanya gangguan kognitif ringan, down syndrome, gaya hidup tidak sehat, dan adanya trauma.
Ketika seseorang buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari, maka orang tersebut terindikasi menderita diare. Penyebabnya adalah virus atau bakteri usus yang menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Faktor risiko yang harus diperhatikan adalah tidak adanya akses pada air bersih, tidak adanya fasilitas dan sanitasi yang layak, kurang gizi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Atau biasa disebut TB dan TBC, merupakan kondisi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC menjadi salah satu penyebab utama kematian pada orang yang terinfeksi HIV.
Faktor risikonya antara lain adalah diabetes, infeksi HIV, berat badan yang rendah, tertular dengan orang pengidap TBC atau TB lainnya, penggunaan obat-obatan tertentu secara teratur (kortikosteroid, atau obat yang menekan sistem kekebalan tubuh).
Sirosis merupakan kondisi munculnya jaringan parut kronis jangka panjang dan kerusakan hati. Penyakit ini dipicu kondisi hepatitis atau kecanduan alkohol yang kronis.
Beberapa faktor risiko utama dari sirosis adalah konsumsi alkohol secara rutin dan dalam jumlah besar, akumulasi lemak di sekitar hati atau penyakit hati berlemak non-alkohol, dan hepatitis virus kronis.
Diantara 10 penyakit paling mematikan diatas, beberapa penyakit lebih sering dialami oleh wanita, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dan alzheimer. Selain itu, ada beberapa penyakit mematikan lainnya yang sering dialami wanita dan harus diwaspadai seperti dibawah ini.
Perbedaan struktur tubuh antara wanita dan pria seperti wanita yang diciptakan memiliki payudara, rahim, dan dapat melahirkan membuat wanita lebih cenderung memiliki risiko beberapa penyakit yang lebih besar dibandingkan pria. Bahkan penyakit tersebut juga bisa menjadi penyakit yang mematikan.
Berikut ini empat jenis penyakit paling mematikan bagi wanita selain beberapa penyakit yang telah disebutkan versi WHO:
Menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti wanita, risiko kematian dari kanker payudara sangat tinggi jika tidak segera diatasi sedini mungkin.
Pada data di artikel terkait, disebutkan bahwa penyakit ini menempati urutan pertama penyakit paling mematikan bagi wanita. Setidaknya setiap hari ditemukan 40 diagnosis pengidap kanker serviks, dan membuat 20 wanita di Indonesia meninggal setiap harinya.
Prediksi dari The International Osteoporosis Foundation menyebutkan setidaknya terdapat 200 juta wanita di seluruh dunia yang terserang penyakit ini. Penyakit ini dipicu sistem kepadatan tulang yang mengalami kerusakan, dan menyebabkan perubahan pada postur tubuh.
Wanita cenderung lebih sensitif jika berbicara mengenai perasaan dibandingkan dengan kaum pria. Tingkat stres yang lebih tinggi menjadi pemicu utama depresi yang dialami kaum wanita, dan mendorong penyakit mental lain yang membuat kaum wanita tidak dapat mengontrol dirinya sendiri untuk merasakan sedih dan terpuruk.
Penyakit mematikan yang telah disebutkan pada poin pertama dan kedua sebenarnya dapat dicegah, atau setidaknya diminimalisir risikonya dengan langkah-langkah yang cenderung sederhana. Melansir informasi pencegahannya dari gaya.tempo.co.id, cara pencegahan penyakit ini dapat Anda simak di setiap poin berikut:
Informasi mengenai penyakit paling mematikan dan langkah pencegahannya jelas menjadi data yang Anda perlukan sehingga Anda dapat melakukan langkah tersebut sedini mungkin. Namun demikian, hal yang tidak boleh dilewatkan sebenarnya adalah langkah mitigasi pada risiko yang ada dengan menggunakan produk asuransi yang tepat.
Secara praktis, ketika penyakit-penyakit di atas terjadi, Anda tidak hanya akan berhadapan dengan faktor kesehatan, namun juga faktor finansial. Ingat, perawatan penyakit di atas tidak dapat dikatakan terjangkau sehingga keberadaan produk asuransi akan sangat membantu dari sisi finansial. Dengan demikian, penting rasanya untuk Anda agar memiliki asuransi yang tepat dan dapat membantu di kondisi yang tidak diinginkan.
AXA Mandiri, sebagai salah satu penyedia produk asuransi handal di Indonesia memiliki banyak opsi produk yang dapat Anda pilih, mulai dari jenis asuransi kesehatan hingga asuransi jiwa. Salah satu jenis asuransi kesehatan yang dimiliki AXA Mandiri adalah asuransi penyakit kritis.
Dengan asuransi penyakit kritis dari AXA Mandiri, risiko finansial dari berbagai penyakit paling mematikan dapat dikurangi secara signifikan. Tidak hanya penyakit paling mematikan secara umum, namun juga penyakit mematikan untuk kaum wanita. Sebab menjadi seorang wanita seharusnya tidak berisiko dan masa depan harus disambut dengan optimisme.
Semua manfaat dari berbagai asuransi penyakit kritis AXA Mandiri tersebut dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803. Dapatkan informasi lebih banyak mengenai bahasan keuangan, dan terus tingkatkan literasi keuangan Anda hingga ke titik tertinggi!
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi